Liputan6.com, Jakarta - Perawatan wajah dengan ultrasound terfokus intensitas tinggi, atau yang lebih dikenal dengan HIFU, merupakan inovasi dalam dunia kecantikan yang menawarkan solusi non-invasif untuk mengatasi penuaan wajah. Teknologi ini mengedepankan penggunaan ultrasound untuk menciptakan panas pada lapisan kulit yang lebih dalam, yang kemudian memicu produksi kolagen.
Kolagen seperti yang banyak orang sudah tahu, merupakan protein penting yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit. Mengutip laman National Institutes of Health (NIH), Jumat (9/5/2025), dengan semakin canggihnya prosedur kecantikan non-invasif, setidaknya ada lima perawatan yang paling populer yaitu toksin botulinum, asam hialuronat, penghilangan bulu, pengelupasan kimia, dan pengurangan lemak non-bedah.
HIFU adalah salah satu jenis treatment untuk pengurangan lemak non-bedah. Meskipun tidak memberikan hasil yang sedramatis operasi bedah, HIFU menawarkan keunggulan masa pemulihan yang lebih singkat.
Dengan alasan ini HIFU menjadi pilihan bagi mereka yang mengalami tanda-tanda penuaan ringan hingga sedang. Karena itu, biasanya dermatologists Trusted Source merekomendasikan HIFU hanya untuk tanda-tanda penuaan ringan hingga sedang atau dini.
Di Indonesia dengan banyaknya klinik kecantikan yang mengiklankan prosedur non-invasif melalui media sosial, berseliweran promo untuk perawatan non-invasif HIFU. Meski agak terlambat, sebenarnya di Amerika maupun Eropa sudah sejak beberapa tahun lalu perawatan ini booming.
Bagaimana HIFU secara ilmiah bisa bekerja membuat kulit lebih kencang maupun mengusir lemak pada dagu hingga seketika bisa membuat tampilan V Shape?
Tahapan Prosedur HIFU
Perawatan wajah HIFU menggunakan ultrasound untuk menciptakan panas pada tingkat yang dalam di dalam kulit. Panas ini merusak sel-sel kulit yang menjadi target, yang menyebabkan tubuh mencoba memperbaikinya. Untuk melakukannya, tubuh memproduksi kolagen guna membantu pertumbuhan kembali sel. Kolagen adalah zat dalam kulit yang memberinya struktur dan elastisitas.
Prosedur HIFU dimulai dengan pembersihan area wajah yang akan dirawat, diikuti dengan pengaplikasian gel. Dokter kemudian menggunakan perangkat genggam untuk memancarkan gelombang ultrasonografi dalam semburan pendek.
Sesi ini biasanya berlangsung antara 30 hingga 90 menit. Beberapa manfaat utama dari HIFU termasuk pengencangan kulit di leher, pengurangan tampilan rahang bawah, pengangkatan kelopak mata atau alis yang terkulai, serta penghalusan kerutan di wajah dan dada.
Tidak seperti prosedur kosmetik lainnya, HIFU tidak memerlukan persiapan khusus dan tidak ada waktu pemulihan setelahnya. Pasien dapat langsung melanjutkan aktivitas sehari-hari. Jumlah sesi yang dibutuhkan bervariasi, tergantung pada hasil yang diinginkan, dengan kisaran antara satu hingga enam sesi.
Efektivitas dan Penelitian Terkait HIFU
Banyak penelitian menunjukkan bahwa HIFU efektif dalam mengencangkan kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan. Sebuah tinjauan tahun 2018 yang melibatkan 231 studi menyimpulkan bahwa HIFU adalah teknik yang aman dan efektif.
American Board of Cosmetic Surgery menyatakan bahwa hasil positif biasanya terlihat dalam 2–3 bulan dan dapat bertahan hingga satu tahun dengan perawatan kulit yang baik. Penelitian di Korea Selatan menemukan bahwa HIFU paling efektif untuk mengatasi kerutan di sekitar rahang, pipi, dan mulut.
Elastisitas kulit peserta meningkat secara signifikan setelah 12 minggu perawatan. Studi lain menunjukkan peningkatan 80 persen pada kulit wajah dan leher, dengan tingkat kepuasan peserta mencapai 78 persen.
Menurut American Board of Cosmetic Surgery, perawatan ultrasonografi nonbedah seperti HIFU dapat mengencangkan kulit di leher, mengurangi tampilan rahang bawah, mengangkat kelopak mata atau alis yang terkulai, menghaluskan kerutan di wajah, menghaluskan dan mengencangkan kulit dada.
Efek Samping HIFU Minimal
Spesialis juga menggunakan HIFU untuk mengobati tumor dalam sesi yang jauh lebih lama dan lebih intens yang dapat berlangsung hingga tiga jam dalam pemindai MRI. Jenis ultrasonografi yang digunakan prosedur ini berbeda dengan ultrasonografi yang digunakan dokter untuk pencitraan medis. HIFU menggunakan gelombang energi tinggi untuk menargetkan area tubuh tertentu.
Meskipun HIFU umumnya memiliki sedikit efek samping, beberapa orang mungkin mengalami nyeri dan ketidaknyamanan setelah prosedur. Efek samping yang dilaporkan termasuk bengkak, mati rasa, kemerahan, memar, dan ruam ungu. Namun, studi menunjukkan bahwa nyeri yang dialami biasanya bersifat sementara dan hilang dalam beberapa minggu.
Secara keseluruhan, HIFU menawarkan solusi noninvasif yang menjanjikan bagi mereka yang ingin mengatasi tanda-tanda penuaan tanpa harus menjalani operasi. Dengan risiko efek samping yang minimal dan masa pemulihan yang singkat, HIFU menjadi pilihan yang menarik dalam dunia kecantikan modern. Namun, penting bagi calon pasien untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini.