Liputan6.com, Jakarta - Indonesia, negara yang kaya akan budaya dan tradisi, juga memiliki kekayaan kuliner yang tak terhingga. Salah satu aspek menarik dari kuliner Indonesia adalah makanan fermentasi.
Makanan fermentasi tidak hanya memiliki rasa yang unik, tetapi juga kaya akan nilai gizi. Sebelum itu ketahui dulu apa sebenarnya makanan fermentasi.
Mengutip dari buku "Yuk, Mengenal Makanan Hasil Fermentasi Khas Indonesia" karangan Esti Asmalia, Sabtu (10/5/2025), fermentasi adalah proses pengawetan makanan alami yang telah dikenal sejak ribuan tahun lalu di berbagai budaya. Proses ini melibatkan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang mengubah bahan makanan, menghasilkan rasa, aroma, dan tekstur yang khas.
Di Indonesia, banyak sekali makanan fermentasi yang menjadi bagian integral dari tradisi kuliner masyarakat. Untuk itu simak sembilan makanan fermentasi asli Indonesia yang wajib coba, dirangkum Tim Lifetsyle Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Tempe
Tempe adalah salah satu makanan fermentasi yang paling populer di Indonesia. Terbuat dari kedelai yang difermentasi, tempe merupakan sumber protein nabati yang terjangkau dan lezat.
Proses pembuatannya melibatkan beberapa tahapan, mulai dari perebusan, pengupasan, perendaman, pencucian, hingga peragian dan fermentasi. Tempe memiliki sejarah panjang di Indonesia, bahkan ada yang mengatakan berasal dari zaman kerajaan Mataram.
Tempe sedang dalam proses pengajuan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) ke UNESCO. Ketua Tim Teknis dari Tim Pengusul, Khoirul Anwar, mengatakan bahwa proses ini sudah dimulai sejak 2014.
Tim tersebut sudah melakukan pendokumentasian ke masyarakat, pakar-pakar budaya, gizi, sampai dokumen tersebut sudah diajukan dan diperkirakan bakal ditetapkan pada 2025.
2. Tape Ketan
Selanjutnya ada tape ketan, makanan manis yang terbuat dari fermentasi ketan. Biasanya, tape ketan disajikan saat Lebaran di Pulau Jawa. Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut membuat tape ketan menjadi favorit banyak orang. Proses fermentasi memberikan aroma khas yang menggugah selera.
3. Tapai Singkong
Mirip dengan tape ketan, tapai singkong terbuat dari singkong manis yang difermentasi. Tekstur dan waktu fermentasi tapai singkong dapat bervariasi tergantung daerah. Makanan ini sering dijumpai di berbagai acara tradisional dan memiliki rasa yang manis serta sedikit asam.
4. Peuyeum
Peuyeum adalah makanan fermentasi yang mirip dengan tape, tetapi biasanya menggunakan bahan dasar singkong. Proses fermentasi menghasilkan rasa dan tekstur yang khas, membuat peuyeum menjadi camilan yang nikmat. Makanan ini sering dijadikan teman saat bersantai atau berkumpul dengan keluarga.
Mengutip dari laman Kemendikbud, Sabtu (10/5/2025), asal-usul keberadaan kuliner tradisional peuyeum di Bandung yaitu dari Kecamatan Cimenyan (Kabupaten Bandung). Singkong sebagai dasar pembuatan peuyeum memang sejak zaman penjajahan sudah dikenal oleh masyarakat Bandung sebagai pengganti nasi yang kala itu sangat sulit diperoleh.
5. Oncom
Oncom adalah makanan fermentasi yang terbuat dari ampas tahu atau kacang kedelai. Terdapat dua jenis oncom, yaitu oncom merah dan oncom hitam. Makanan ini sering digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai masakan, memberi rasa yang khas dan menggugah selera.
Oncom terkenal karena rasa yang unik, tekstur lembut, dan manfaat kesehatan yang beragam, termasuk sumber protein dan nutrisi lainnya. Oncom juga dikenal murah meriah dan mudah ditemukan di Jawa Barat dan sekitarnya
6. Brem
Ada dua jenis brem, yaitu kue brem yang biasa disantap sebagai camilan dari Madiun dan Wonogiri. Brem lainnya adalah minuman brem yang terbuat dari arak beras dari Bali dan Nusa Tenggara, tetapi lebih dikenal dari Bali.
Brem minuman fermentasi terbuat dari beras ketan atau air tape ketan. Memiliki tekstur padat yang meleleh di mulut, brem menawarkan rasa manis dan sensasi 'meletup-letup' di lidah. Minuman ini sangat populer di Bali dan sering kali disajikan dalam berbagai acara.
7. Terasi
Terasi adalah bumbu dapur yang terbuat dari fermentasi udang rebon atau ikan kecil. Memiliki aroma yang kuat, terasi sangat populer di berbagai daerah di Indonesia, seperti Medan, Bangka, Cirebon, dan Lombok.
Variasi rasa dan tekstur terasi tergantung pada daerah asalnya, menjadikannya bumbu yang kaya akan cita rasa. Proses pembuatannya melibatkan fermentasi dan pengeringan, menghasilkan pasta berwarna hitam atau merah kecoklatan. Kini terasi tersedia dalam bentuk sachet, botol, atau bubuk.
8. Tauco
Tauco adalah sejenis pasta fermentasi kedelai yang sering digunakan sebagai bumbu masakan. Rasa tauco yang unik dan gurih menambah kelezatan masakan Indonesia. Biasanya, tauco digunakan dalam hidangan tumisan atau sebagai bahan dasar saus.
Mengutip dari laman Dapur Umami, tauco sering digunakan dalam masakan Asia, khususnya Tiongkok, Indonesia, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Tauco sendiri berasal dari Tiongkok dan diperkenalkan ke Indonesia oleh para pedagang Tionghoa.
9. Dadiah
Terakhir, ada dadiah, yoghurt tradisional Minangkabau yang terbuat dari fermentasi susu kerbau. Proses fermentasi biasanya dilakukan dalam batang bambu, menghasilkan rasa asam yang khas.
Biasanya, fermentasi dadiah berlangsung setidaknya selama satu hari penuh. Tetapi umumnya yang telah dilepas ke pasar adalah dadiah berumur dua hari. Dadiah sering disajikan sebagai makanan pendamping atau camilan sehat.
Mengutip dari laman Indonesia Kaya, salah satu daerah di Minangkabau yang terkenal membuat dadiah kabau adalah kawasan segitiga Agam-Tanah Datar-Lima Puluah Koto atau yang disebut juga dengan ‘Luhak Nan Tigo’.
Dadiah mutlak hanya bisa dibuat menggunakan susu kerbau segar yang baru diperah. Penggunaan susu jenis lain, semisal susu sapi terbukti tak akan menghasilkan dadiah. Susu segar ini biasanya disaring dulu, lalu langsung ditampung dalam buluh atau ruas bambu dengan panjang sekitar 20-30 centimeter.
Ruas-ruas bambu ini lalu ditutup serta disimpan selama proses fermentasinya berlangsung. Karenanya, proses pembuatan dadiah biasanya dimulai selepas subuh, bersamaan aktivitas para peternak mulai memerah susu dari kerbau.