Ratu Kecantikan yang Dicopot Gelarnya karena Skandal Video Vulgar di Situs Judol Terancam Dibui

3 weeks ago 29

Liputan6.com, Jakarta - Suphannee "Baby" Noinonthong, yang dilucuti dari gelarnya sebagai Miss Grand Prachuap Khiri Khan 2026 sehari setelah penobatan, kini terancam hukuman penjara karena video vulgar lawas di situs judol yang menyebabkan pencopotannya. Ratu kecantikan itu sempat membela diri.

Melansir VN Express, Jumat (26/9/2025), menurut surat kabar Tien Phong, setelah panitia kontes kecantikan mengumumkan pemecatan Noinonthong, akhir pekan lalu, ia dan Kanchi, direktur provinsi Miss Grand Thailand di Prachuap Khiri Khan, tampil di sebuah program televisi Thailand pada Selasa, 23 September 2025, untuk mengajukan permohonan agar Noinonthong dapat mempertahankan gelarnya.

Seorang pengacara bergabung dalam siaran langsung untuk mengklarifikasi masalah hukum. Pengacara tersebut bertanya pada Noinonthong apakah ia mengetahui bahwa kontraknya melarang foto atau video vulgar.

Noinonthong mengaku belum membaca kontrak tersebut dan tidak mengetahui klausul yang dimaksud. Pengacara tersebut juga memperingatkan bahwa ratu kecantikan itu dapat menghadapi hukuman bui hingga tiga tahun, yang membuat Noinonthong tampak terkejut.

Kelanjutan Nasibnya

"Saya tidak ingin masuk penjara," ujarnya. Kanchi menyarankan untuk berkonsultasi dengan Nawat Itsaragrisil, presiden Miss Grand International dan direktur nasional Miss Universe Thailand, mengenai kemungkinan pengembalian mahkotanya.

"Jika Kanchi ingin memberi Suphannee Noinuanthong kesempatan mempertahankan gelarnya, saya akan mencoba berdiskusi dan mempertimbangkannya kembali," jawab Itsaragrisil. "Keputusan akhirnya ada di tangan Kanchi."

Saat ini, tim Itsaragrisil berencana mengadakan diskusi lebih lanjut dengan panitia kontes kecantikan provinsi dan memberi keputusan akhir pada publik sesegera mungkin. Menurut The Thaiger, final kontes kecantikan Miss Grand Prachuap Khiri Khan 2026 berlangsung pada Sabtu, 20 September 2025.

Noinonthong memenangkan gelar dan siap berkompetisi di kontes nasional bersama perwakilan dari 76 provinsi lain. Setelah penobatannya, video-video bermunculan di media sosial, memperlihatkan Noinonthong mengenakan pakaian merah muda transparan sambil menari di depan kamera.

Permintaan Maaf

Di beberapa klip, Noinonthong tampak menghisap rokok elektrik dan mengoleskan lipstik ke berbagai bagian tubuhnya. Menanggapi hal tersebut, Noinonthong mengunggah permintaan maaf di Facebook pada penyelenggara kontes kecantikan dan para pendukungnya.

Ia mengaku sebelumnya telah berpartisipasi dalam pemotretan dan video telanjang, menjelaskan bahwa kesulitan keuangan memaksanya berpartisipasi dalam pekerjaan tersebut demi merawat ibunya yang terbaring di tempat tidur, yang kini telah meninggal dunia.

"Kejadian ini jadi pelajaran berharga, menyadarkan saya sepenuhnya akan tanggung jawab yang menyertai setiap tindakan," tulisnya. "Saya berkomitmen untuk memperbaiki diri dan memastikan kejadian seperti ini tidak terulang."

Di sebuah wawancara televisi, Noinonthong menjelaskan, demi menghidupi diri dan keluarganya, ia pernah melakoni berbagai pekerjaan, termasuk jadi gadis bar dan penjual jus. Ia terpaksa berhenti kuliah karena tidak bisa membagi waktu dengan pekerjaannya.

Pembelaan Ratu Kecantikan

Ketika pandemi memaksa tempat hiburan tutup, Noinonthong kehilangan mata pencaharian. Ia beralih tampil di OnlyFans, mengatakan bahwa klip yang viral saat itu direkam dari siaran langsung yang disiarkannya di platform tersebut tahun lalu.

Ia melihatnya sebagai jalan pintas mendapatkan uang karena harus merawat ibunya yang terserang kanker. Setelah ibunya meninggal, ia meninggalkan OnlyFans dan bertekad mengejar karier yang lebih stabil.

Menurutnya, foto dan video vulgarnya telah disalahgunakan situs judol tanpa persetujuan dan menegaskan bahwa ia tidak pernah mempromosikan bisnis tersebut. Ia akan mengajukan laporan polisi terhadap situs web perjudian yang telah mengeksploitasi videonya tanpa izin.

Noinonthong mengaku menerima keputusan penyelenggara, tapi tetap meminta kesempatan kedua. Terkait kontroversi ini, reaksi publik beragam. Beberapa warganet bersimpati dan memintanya tetap tegar, sementara yang lain mengkritik.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |