Potret Dian Sastrowardoyo Pakai Pin One Piece ke Festival Film Internasional Toronto 2025

6 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Ada aksesori tidak biasa yang dipakai Dian Sastrowardoyo saat menghadiri Festival Film Internasional Toronto 2025. Aktris berusia 43 tahun tersebut tampak memakai pin One Piece, yang dianggap sebagai simbol kritik sosial, solidaritas, serta harapan untuk Indonesia yang lebih maju, adil, dan makmur.

Lambang Jolly Roger itu juga bisa diartikan sebagai representasi keinginan dan harapan masyarakat untuk bebas dari berbagai penindasan. Melansir Game Rant, Rabu (10/9/2025), di seri One Piece, Jolly Roger adalah bendera unik yang dirancang oleh setiap kru bajak laut untuk mewakili identitas, cita-cita, dan pemimpin mereka.

Itu juga sering kali berfungsi sebagai simbol kebebasan dan perlawanan terhadap kekuatan penindas. Istilah "Jolly Roger" sendiri memiliki berbagai asal usul, termasuk frasa bahasa Prancis "pretty red" atau julukan untuk Iblis.

Merujuk unggahan Instagram Story-nya, Rabu, Dian memadukan aksesori berdesain Jolly Roger tersebut dengan busana Dior dalam potongan atasan berlengan balon dan rok bertekstur. Tampilannya merupakan kreasi stylist kenamaan, Hagai Pakan. 

Melalui Kurasi Ketat

Di salah satu klip, Dian bahkan tampak menunjuk pin yang dipakainya sambil tersenyum. Ia datang ke TIFF untuk menghadiri penayangan filmnya "THE FOX KING," prestasi yang begitu prestisius. Hanya 55 film dari hampir 50 negara yang terkurasi dalam program tersebut, rangkum Kapanlagi.com.

"THE FOX KING" jadi salah satu wakil dari Asia Tenggara yang berhasil menembus kurasi internasional yang ketat. Film ini merupakan hasil kolaborasi antara Malaysia dan Indonesia, disutradarai Woo Ming Jin. Sebelum terpilih untuk TIFF, film telah dipresentasikan di sejumlah project market bergengsi, seperti Tokyo Gap-Financing Market dan QCinema Project Market di Filipina pada 2023.

Hal ini menunjukkan potensi dan daya tarik film sebagai proyek lintas negara sejak tahap pengembangan dan promosi internasional. Dukungan dari Badan Pengembangan Film Nasional Malaysia (FINAS) juga memperkuat posisi film ini.

Peran Dian Sastrowardoyo

Di film tersebut, Dian berperan sebagai Lara, guru baru yang menguji ikatan persaudaraan Ali dan Amir. "THE FOX KING" mengisahkan Ali dan Amir, saudara kembar laki-laki yang memiliki ikatan telepati sangat kuat dan tidak terpisahkan. Kehidupan mereka berubah drastis ketika ayah mereka meninggalkan mereka setelah menikah lagi.

Kedatangan seorang guru baru bernama Lara semakin memperumit keadaan dan menguji ikatan persaudaraan keduanya. Lara adalah guru yang baru saja kembali dari Kanada ke kampung halaman ayahnya. Karakternya digambarkan seperti "tsunami" yang menyapu kehidupan kedua anak laki-laki tersebut.

Film ini mengeksplorasi kompleksitas ikatan antara saudara kembar yang melampaui kata-kata. Berbagai tahapan penting yang dilalui remaja dalam hidup, seperti cinta pertama, persaingan saudara, perundungan, dan kesedihan, turut diangkat.

Pemeran Lainnya

Sutradara Woo Ming Jin ingin menggambarkan kisah unik tentang dua saudara yang menghadapi segala gejolak masa remaja dengan cara sinematik dan autentik. Latar belakang cerita film ini berlokasi di kota pesisir Malaysia pada awal tahun 2000-an, dengan sebagian besar pengambilan gambar di Terengganu dan beberapa hari di Tokyo.

Selain Dian, pemeran lainnya adalah Idan Aedan sebagai Ali, serta Amerul Affendi sebagai Amir. "THE FOX KING" dikategorikan dalam genre drama, berfokus pada eksplorasi hubungan antarmanusia. Film ini menyoroti ikatan persaudaraan, serta tantangan emosional dan pertumbuhan yang dialami karakter-karakternya.

Dengan premis tentang ikatan telepati dan dinamika keluarga, film ini diharapkan menyuguhkan cerita yang menyentuh dan mendalam. Kisah ini akan mengajak penonton menyelami kompleksitas emosi para karakternya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |