Penghormatan Terakhir Raja Charles III pada Paus Fransiskus yang Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun

5 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Kematian Paus Fransiskus pada usia 88 tahun meninggalkan duka mendalam tak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga Raja dan Ratu Inggris. Raja Charles III pun memberikan penghormatan terakhir pada pemimpin gereja Katolik yang meninggal pada Senin Paskah, pukul 07.35 pagi, waktu setempat, hanya berselang 11 hari setelah kunjungan kenegaraannnya ke Italia.

Saat itu, Charles menemui Paus Fransiskus bersama Ratu Camilla di Vatikan secara pribadi. Ia pun menyampaikan pesan belasungkawa pada media sosial resmi kerajaan.

"Saya dan istri saya sangat sedih mendengar tentang kematian Paus Fransiskus. Namun, hati kami yang berat sedikit terhibur mengetahui bahwa Yang Mulia dapat berbagi Ucapan Selamat Paskah dengan Gereja dan dunia yang ia layani dengan penuh pengabdian sepanjang hidup dan pelayanannya."

"Yang Mulia akan dikenang karena belas kasihnya, perhatiannya terhadap persatuan Gereja, dan atas komitmennya yang tak kenal lelah terhadap tujuan bersama semua orang beriman, dan mereka yang beritikad baik yang bekerja untuk kepentingan orang lain. Keyakinannya bahwa kepedulian terhadap Ciptaan adalah ekspresi eksistensial iman kepada Tuhan bergema di hati banyak orang di seluruh dunia," sambungnya.

"Melalui pekerjaan dan kepeduliannya terhadap manusia dan planet, ia menyentuh kehidupan banyak orang secara mendalam. Ratu dan saya mengingat dengan penuh kasih sayang pertemuan kami dengan Yang Mulia selama bertahun-tahun dan kami sangat terharu karena dapat mengunjunginya di awal bulan ini."

"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam dan simpati yang mendalam kepada Gereja yang ia layani dengan tekad yang kuat dan kepada banyak orang di seluruh dunia yang terinspirasi oleh hidupnya, yang berduka atas kehilangan yang menghancurkan dari pengikut setia Yesus Kristus ini," pungkasnya.

Pertemuan Terakhir Paus dengan Raja

Mengutip Hello Magazine, Selasa (22/4/2025), kunjungan tersebut awalnya ditunda karena kesehatan Paus memburuk. Ia bahkan dibawa ke rumah sakit karena pneumonia ganda dan bronkitis kronis.

Foto resmi pasangan kerajaan dengan Yang Mulia dibagikan dari 'momen spesial' itu. "Momen spesial bagi Yang Mulia saat mereka bertemu secara pribadi dengan Yang Mulia Paus Fransiskus di Vatikan kemarin. Raja dan Ratu sangat tersentuh oleh ucapan Paus tentang ulang tahun pernikahan mereka yang ke-20 dan merasa terhormat dapat menyampaikan harapan terbaik mereka kepadanya secara langsung," tulis keterangan foto.

Kunjungan tersebut dikatakan berlangsung selama 20 menit. Paus bertukar hadiah ulang tahun pernikahan dengan Raja Charles dan Ratu Camilla. Menurut seorang pejabat senior Istana, pertemuan itu terjadi di luar agenda resmi. Mereka bahkan tidak bisa memastikan pertemuan tersebut hingga menit terakhir. 

"Ketika Paus bertanya apakah ia dapat bertemu dengan Raja dan Ratu, Yang Mulia jelas sangat senang; lagi pula, mereka telah mengenalnya selama bertahun-tahun dan bersama seluruh dunia, telah berdoa untuk kesembuhannya," kata pejabat itu.

"Paus ingin secara pribadi mengucapkan selamat ulang tahun kepada mereka, terlebih karena kunjungan kenegaraan tidak memungkinkan untuk dilakukan pada kesempatan ini. Yang Mulia berdua merasa bahwa itu adalah momen yang sangat penting dan istimewa."

Penghormatan Pemuka Gereja dari Berbagai Negara

Selepas kepergian Paus Fransiskus, Uskup Agung Westminster, Kardinal Vincent Nichols, memberikan penghormatan terakhir pada Bapa Suci. Ia mengatakan, "Suara yang menyatakan martabat bawaan setiap manusia, terutama mereka yang miskin atau terpinggirkan, sekarang tidak terdengar lagi."

Uskup Agung York mengenangnya sebagai "orang suci Tuhan" yang "juga sangat manusiawi". "Seluruh kehidupan dan pelayanan Fransiskus berpusat pada Yesus yang datang di antara kita bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani," kata Stephen Cottrell dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke X.

"Kami melihat dengan jelas dalam pelayanan Fransiskus kepada orang miskin, cintanya kepada sesama, terutama yang terlantar, migran; pencari suaka, rasa belas kasihnya yang mendalam terhadap kesejahteraan bumi dan keinginannya untuk memimpin dan membangun gereja dengan cara-cara baru."

Mantan Uskup Agung Canterbury Justin Welby juga memberikan penghormatan kepada Paus Fransiskus, dengan mengatakan tentang mendiang pemimpin Gereja Katolik, "Dengan rasa kesedihan pribadi yang mendalam, saya berduka atas kematian teman saya, Yang Mulia Paus Fransiskus.

"Bersama saudara-saudari Katolik Roma kita – bersama dengan Gereja global dan banyak lagi di seluruh dunia – saya dipenuhi dengan rasa kehilangan yang besar. Ia adalah seorang Paus yang berbicara tidak hanya kepada gereja Katolik, tetapi jauh melampauinya. Kepemimpinannya terasa kuat di antara kita dalam Komuni Anglikan.

Kematian Paus Fransiskus

Seorang pejabat senior Vatikan, Camerlengo Kardinal Kevin Farrell, mengonfirmasi berita duka tersebut dalam sebuah pernyataan pada Senin. "Pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa," bunyi pernyataan tersebut.

"Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, khususnya bagi mereka yang paling miskin dan paling terpinggirkan. Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih Tuhan yang tak terbatas dan penuh belas kasih, Yang Esa dan Benar."

Paus sempat keluar memberkati ribuan orang di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan pada Minggu Paskah, 20 April 2025. Sementara rencana masih dirampungkan oleh Kota Vatikan, pemakaman harus dilaksanakan antara empat dan enam hari setelah kematiannya, menurut aturan 1996 – kecuali dalam kasus "alasan khusus" yang tidak disebutkan.

Tokoh penting, pemimpin dunia, dan bangsawan diharapkan hadir dalam upacara tersebut. Masa berkabung resmi berlangsung selama sembilan hari sejak hari kematiannya.

Paus Fransiskus sebelumnya dirawat di rumah sakit karena pneumonia pada Maret 2023, dan kemudian pada tahun yang sama menjalani operasi untuk memperbaiki hernia perut. Ia juga pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya karena infeksi ketika baru berusia 21 tahun.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |