Pecahkan Rekor, Putri Leonor Jadi Perempuan Pertama dari Kerajaan Spanyol yang Terbang Solo

Liputan6.com, Jakarta - Putri Leonor dari Kerajaan Spanyol baru saja mengukir rekor baru dalam sejarah monarki modern di negaranya. Sebagai calon pemegang takhta masa depan, Princess of Asturias berhasil menyelesaikan penerbangan solo pertamanya di Akademi Udara Umum (AGA) yang berlokasi di San Javier, Murcia.

Pencapaian itu diumumkan secara resmi oleh House of the King, situs web kerajaan, yang menampilkan momen heroik sang putri saat mengendalikan pesawat Pilatus PC-21 sendirian. Langkah tersebut menjadikannya perempuan pertama dari Kerajaan Spanyol yang berhasil menerbangkan pesawat militer tanpa didampingi instruktur.

Ini disebut "pencapaian yang menandai kematangan mental dan keterampilannya di dunia kedirgantaraan." Melansir Vanity Fair, Rabu (24/12/2025), keberhasilan ini dicapai Leonor pada bulan ke-4 masa pelatihannya sebagai perwira di Angkatan Darat Udara dan Luar Angkasa.

Sebelumnya, putri sulung dari Raja Felipe VI dan Ratu Letizia ini telah melewati rangkaian pendidikan militer yang sangat disiplin, dimulai dari Akademi Militer Zaragoza hingga pelatihan angkatan laut di Sekolah Militer Marín.

Penerbangan solo tersebut, yang dalam istilah militer disebut sebagai "pelepasan," berlangsung dengan aman pada Kamis, 18 Desember 2025. Hal ini membuktikan bahwa Leonor benar-benar memiliki kualifikasi teknis yang mumpuni untuk mengoperasikan pesawat latih canggih di bawah standar militer Spanyol yang ketat.

Selama periode pelatihannya, Putri Leonor mendalami pengetahuan penerbangan, mulai dari teori aerodinamika hingga struktur organisasi Angkatan Darat Udara. Sang putri dilatih khusus untuk mengoperasikan Pilatus PC-21 (E.27), model pesawat latih berperforma tinggi yang digunakan untuk mempersiapkan pilot tempur masa depan.

Persiapan ini mencakup pemeriksaan pra-penerbangan yang teliti, pengarahan operasional yang ketat, serta sesi simulasi yang tak terhitung jumlahnya untuk mengantisipasi berbagai kondisi darurat di udara. Selain aspek teknis penerbangan, Leonor juga mengikuti berbagai kegiatan ekstrem.

Ia terlibat dalam latihan bertahan hidup di laut, serta pelatihan penggunaan alat pelindung khusus, seperti anti-G chaps untuk menahan tekanan gravitasi saat melakukan manuver. Semua proses itu dilakukan untuk memastikan bahwa calon kepala negara tersebut memiliki pemahaman komprehensif mengenai fungsi pertahanan negara.

Menurut keterangan dari House of the King, penguasaan keterampilan itu memungkinkannya melakukan "pelepasan" dengan penuh percaya diri. Dedikasi ini menunjukkan bahwa ia mengikuti jejak ayah dan kakeknya, yang keduanya dikenal sebagai pilot Angkatan Darat yang sangat terampil dan berpengalaman.

Pencapaian militer Putri Leonor memiliki makna simbolis yang besar bagi masa depan monarki Spanyol. Jika kelak naik takhta menggantikan ayahnya, ia akan mencatatkan sejarah sebagai Ratu Spanyol pertama yang memerintah sebagai penguasa sejak era Ratu Isabella II pada periode 1833─1868.

Menurut laporan kanal Regional Liputan6.com sebelumnya, meski hukum suksesi Spanyol saat ini masih memberi prioritas pada anak laki-laki, posisi Leonor sebagai anak sulung tetap kokoh selama ia tidak memiliki saudara laki-laki.

Kehadirannya di dunia militer memperkuat legitimasinya sebagai calon Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, sebuah peran yang secara tradisional dipegang oleh raja. Di mata masyarakat Spanyol dan dunia internasional, Putri Leonor memiliki citra yang sangat positif.

Ia dianggap sebagai sosok muda yang cerdas, disiplin, dan siap memodernisasi citra kerajaan. Selain fasih berbahasa Spanyol, Leonor juga menguasai bahasa Inggris, Catalonia, bahkan Mandarin, yang mencerminkan persiapannya sebagai diplomat global.

Sejak kecil, ia sering terlihat mendampingi Raja Felipe VI di berbagai acara kenegaraan, yang secara bertahap membangun kedewasaan kepemimpinannya di depan publik. Dukungan publik yang kuat menjadi modal berharga bagi stabilitas monarki Spanyol di masa depan, terutama di tengah perubahan zaman yang menuntut transparansi dan dedikasi nyata dari para bangsawan.

Putri Leonor lahir pada 31 Oktober 2005 di Madrid dan kini telah menginjak usia 20 tahun. Latar belakang pendidikannya sangat beragam dan mencakup institusi-institusi bergengsi dengan metode pembelajaran progresif.

Ia memulai pendidikan di Escuela Infantil Guardia Real sebelum melanjutkan ke Sekolah Santa Maria de los Rosales, tempat yang sama di mana ayahnya dulu menimba ilmu. Pendidikan menengahnya diselesaikan di United World College (UWC) of the Atlantic di Wales, Inggris.