Miss Islandia 2025 Mundur, Tak Terima Diminta Bayar Penalti Usai Keracunan Makanan di Miss Universe 2025

Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggaraan Miss Universe 2025 sudah berakhir, tapi drama-drama baru terus bermunculan. Terbaru, Helena Hafþórsdóttir O’Connor mengembalikan gelar Miss Islandia yang diraihnya pada 3 April 2025 setelah mengklaim diperlakukan tidak adil dan diminta bayar penalti karena tak dapat tampil di final Miss Universe 2025.

Pengumuman itu disampaikan lewat akun Instagram pribadinya pada Senin, 15 Desember 2025. Ratu kecantikan Islandia itu menyatakan bahwa kontrak antara dia dan organisasi Miss Universe Islandia telah 'diakhiri' setelah mereka mengumumkan pengunduran dirinya di tengah kompetisi Miss Universe 2025 di Thailand saat menjalani perawatan akibat keracunan makanan.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih atas pesan dan perhatian Anda semua. Miss Universe Islandia 2025, Helena O'Connor, telah sakit selama beberapa hari terakhir. Syukurlah ia sedang pulih, tetapi kami sangat sedih mengumumkan bahwa, karena alasan pribadi, ia telah membuat keputusan sulit untuk mengundurkan diri dari kompetisi Miss Universe di Thailand. Kami ingin berterima kasih kepada Organisasi Miss Universe atas pengertian mereka dan kami berharap semua delegasi mendapatkan keberuntungan terbaik," bunyi pengumuman yang disampaikan Miss Universe Islandia pada 8 November 2025.

Terkait pernyataan itu, O'Connor mengaku keputusan itu diambil tanpa persetujuannya. Ia mengklaim direktur nasional melakukan hal itu meskipun ia telah membuat kesepakatan dengan Organisasi Miss Universe bahwa ia 'bisa mendapatkan waktu untuk pulih dan meskipun keluarga saya memohon kepada direktur nasional untuk mengizinkan saya pulih sehingga saya memiliki kesempatan untuk berkompetisi'.

Ia juga mengklaim diminta membayar denda karena tidak berkompetisi di Miss Universe, meskipun langkah untuk mencabut namanya dari daftar kontes tersebut disebut dilakukan tanpa persetujuannya.

"Setelah saya kembali ke rumah dari Bangkok, saya tidak yakin bagaimana perkembangan selanjutnya, tetapi dalam pertemuan aneh baru-baru ini saya diberitahu bahwa jika saya bermaksud untuk melanjutkan masa jabatan saya sebagai Miss Islandia, saya harus membayar denda karena tidak berkompetisi di Miss Universe di Thailand," tulisnya.

O'Connor juga menulis bahwa pihak Miss Universe Islandia menganggap ketidakmampuannya berkompetisi di kontes kecantikan itu sepenuhnya 'kesalahannya'. Padahal, ia sendiri berjuang untuk memulihkan kesehatannya agar tetap bisa mengikuti kompetisi. 

"Saat itu saya masih sangat sakit, tetapi akhirnya saya menyuruh mereka untuk melakukan apa pun yang menurut mereka terbaik, asalkan itu berarti saya memang sakit parah," tulisnya tentang pernyataan tanggal 8 November 2025.

O'Connor kemudian mengklaim bahwa organisasi tersebut 'benar-benar melanggar kontrak'. Ia menuding organisasi 'tidak hanya dengan merampas kesempatan yang telah saya peroleh dan perjuangkan, tetapi juga dengan menuntut pembayaran dari saya tanpa dasar jika saya ingin mempertahankan gelar saya'.

Ia juga mengaku 'dibungkam' karena dilarang menghubungi teman-temannya untuk berbagi cerita pengalamannya selama menjalani kompetisi tersebut. Karena itu, ia 'tidak melihat cara untuk dapat terus bekerja dalam keadaan ini dan saya menolak untuk membungkam suara saya'.

Lebih lanjut, O'Connor memperingatkan calon Miss Islandia berikutnya agar lebih berhati-hati mengikuti ajang tersebut agar tidak 'menderita' sepertinya. 

"Kontes kecantikan dapat memberikan berbagai peluang jika dilakukan dengan hormat. Namun, ini adalah peringatan saya kepada mereka yang ingin mengikuti jalan ini, untuk berhati-hati. Ini mungkin lebih menyakitkan daripada yang dapat Anda bayangkan, bahkan dari arah yang paling mengejutkan," tulisnya lagi.

Atas tudingan yang bertubi-tubi, pihak Miss Universe Islandia membantah bahwa keputusan pengunduran diri diputuskan sepihak. "Nona O'Connor secara independen dan tegas mengkomunikasikan keputusannya untuk menarik diri dari kompetisi, dan keputusan itu dihormati dan ditindaklanjuti sesuai dengan itu," katanya.

Miss Universe Islandia juga mengklaim bahwa mereka "memiliki komunikasi tertulis langsung dari Nona O'Connor yang dengan jelas membuktikan niatnya untuk menarik diri." Namun, klaim tersebut belum bisa dibuktikan lebih lanjut.

Selain itu, organisasi Miss Universe Islandia mengklarifikasi terkait klaim menagih penalti yang dilontarkan O'Connor. "Sehubungan dengan masalah kontrak, tidak ada hukuman yang dikenakan atas ketidakikutsertaan Nona O'Connor dalam kompetisi Miss Universe," katanya.

"Namun, sebagaimana diuraikan dalam perjanjiannya yang ada, kewajiban tertentu tetap berlaku bagi setiap individu yang mempertahankan gelar Miss Islandia. Kewajiban kontraktual ini standar, tidak bersifat menghukum, dan tidak terkait dengan keputusannya untuk menarik diri dari Miss Universe."

Pihak Miss Universe Islandia juga menyebut klaim bahwa O'Connor 'dilarang' membicarakan penyakitnya sebagai 'karakterisasi yang tidak akurat'. "Nona O'Connor sama sekali tidak dilarang untuk membahas kesehatannya secara pribadi, termasuk dengan teman atau keluarga," tulis mereka.

"Sebaliknya, Miss Universe Islandia meminta agar komunikasi publik terkait situasi tersebut dikoordinasikan bersama, sesuai dengan protokol standar untuk pemegang gelar dan organisasi, terutama sementara fakta masih diklarifikasi." Karena itu, pihak organisasi pun meminta agar komunikasi publik dihentikan sementara sampai ia kembali ke rumah dan bisa berdiskusi.