Mengenal Nasi Jamblang yang Diminta Dedi Mulyadi Wajib Dibungkus Daun Jati di Cirebon

6 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengiusulkan larangan penggunaan bahan pembungkus makanan selain daun jati di Kabupaten Cirebon. Kebijakan ini diharapkan bukan hanya menjadi langkah pelestarian budaya, tetapi juga dapat meningkatkan daya tarik wisata kuliner yang berakar kuat dalam tradisi masyarakat Cirebon. Salah satu yang paling dikenal adalah Nasi Jamblang, yang identik dengan penggunaan daun jati sebagai pembungkus.

Selain soal cita rasa, Nasi Jamblang dengan daun jati membawa filosofi tentang kedekatan manusia dengan alam, serta penghormatan terhadap budaya yang telah lama berkembang di Cirebon.

"Larangan penggunaan pembungkus selain daun jati ini bukan untuk mencari keuntungan finansial, tetapi untuk menghormati dan melestarikan budaya yang sudah turun-temurun," kata Dedi Mulyadi saat menghadiri rapat paripurna Hari Jadi Ke-543 Kabupaten Cirebon pada 21 April 2025," dilansir dari video di akun Youtube Info Kabiinet dan Parlemen, Selasa, 29 April 2025.

"Nasi Jamblang adalah identitas kuliner Cirebon yang harus kita jaga. Daun jati itu lebih dari sekadar pembungkus; ia bagian dari cara hidup dan keberlanjutan budaya kita karena sudah digunakan sejak zamannya Sunan Gunung Jati yang harus kita lestarikan," ujarnya.

Dedi Mulyadi pun mengusulkan agar penggunaan daun jati dimasukkan dalam peraturan daerah, karena ini juga untuk menjaga tradisi yang sudah berlangsung sejak lama. Menurut Dedi daun jati dipilih karena memiliki aroma khas yang memberikan cita rasa tersendiri pada nasi.

Daun Pisang dan Daun Jati

Selain itu, daun jati yang digunakan sebagai pembungkus juga memiliki nilai simbolis yang mendalam bagi masyarakat Cirebon, yakni sebagai lambang keseimbangan antara manusia dan alam. "Kalau orang Sunda bungkus makanan itu menggunakan daun pisang. Tapi, di Cirebon menggunakan daun jati," ucapnya.

Cirebon punya banyak makanan khas yang sangat sayang dilewatkan ketika berkunjung. Di antaranya menikmati hidangan empal gentong, growolan, hingga nasi jamblang. Melansir kanal Regional Liputan6.com, nasi jamblang terkenal dengan lauk pauk yang lengkap dan rasa nikmat menggugah selera.

Makanan ini biasanya dibungkus menggunakan daun jati dan disajikan dengan cara prasmanan.Sementara itu, nama “Jamblang” berasal dari nama daerah di sebelah barat Kota Cirebon yaitu tempat para pedagang makanan pertama kali menjual hidangan ini. Salah satu tempat makan nasi jamblang yang wajib dicoba adalah Nasi Jamblang Ibu Nur.

Nasi Jamblang Ibu Nur merupakan salah satu tempat kuliner yang populer dan selalu ramai pengunjung di Cirebon. Pasalnya tempat makan ini memiliki sajian makanan yang terkenal nikmat sehingga berbeda dari tempat-tempat lainnya. Sistem pemesanan di tempat makan ini dikenal dengan konsep prasmanan sehingga pegawai warung akan memberikan pengunjung sepiring nasi jamblang polos beralaskan daun jati dan pengunjung bisa memilih sendiri lauk pauk yang mereka inginkan.

Aneka Lauk Nasi Jamblang

Ada berbagai macam lauk pauk yang bisa dinikmati para pengunjung mulai dari hidangan terong balado, perkedel kentang, daging sapi, sapi goreng, tempe, tahu, pepes rajungan, oseng cumi hitam, dan lain-lain.  Menurut ulasan beberapa pembeli, tempat makan ini menawarkan lauk pauk yang lengkap dan bervariasi. Selain itu, makanan di tempat ini juga terkenal dengan cita rasa asli tradisional khas Cirebon.

Pengunjung juga bisa menikmati nasi yang dibungkus daun jati sehingga aroma nasinya dapat menggugah selera. Pelanggan juga bisa memilih langsung lauk pauk yang akan mereka nikmati.

Beberapa lauk pauk di tempat makan ini yang populer di antaranya sambal goreng, semur tahu, perkedel, cumi hitam, hingga ikan asin. Semua masakannya terkenal dengan bumbu tradisional kaya akan rasa.Sesuai namanya, kuliner ini lahir dari salah satu desa yang berada di Cirebon, yakni Desa Jamblang.

Seperti halnya makanan khas lainnya, nasi jamblang juga memiliki sejarahnya tersendiri. Konon, kemunculan nasi jamblang hampir berbarengan dengan kejadian pembuatan jalan raya Anyer-Panarukan yang diinisiasi oleh Jenderal Daendels.

Nasi Jamblang Bisa Tahan 3 Hari

Tak heran, pembangunan jalan tersebut juga melibatkan banyak masyarakat Cirebon. Sayangnya, karena upah yang tak layak menyebabkan banyak pekerja yang meninggal karena kelaparan.

Meski beberapa pekerja membawa nasi dari rumah, tetapi nasi tersebut akan basi setelah 10 jam jika tidak dimakan atau dihangatkan. Untuk mengatasi hal ini, warga Jamblang pun mencari cara agar nasi tidak cepat basi.

Mereka kemudian membungkus nasi dengan daun jati. Nasi tersebut bahkan bisa bertahan hingga tiga hari dengan catatan tetap terbungkus dalam daun jati.Dari sinilah nasi jamblang lahir. Bahkan, dulunya nasi ini juga kerap dijadikan bekal pasukan gerilya agar tak kekurangan makanan saat bersembunyi dari pasukan Belanda. Lambat laun, masyarakat Jamblang mulai menjadikan nasi bungkus daun jati sebagai salah satu mata pencaharian.

Mereka pun mulai berjualan di pasar untuk menjajakan basi jamblang ini. Nasi jamblang Cirebon biasanya disajikan dengan aneka lauk-pauk, seperti cumi bertelur, pepes rajungan, ikan panjelan, dan sambal. Porsinya yang pas pun sangat cocok disantap di pagi hari sebelum memulai aktivitas. Berkat berbagai inovasi, nasi jamblang kini juga disajikan dengan berbagai pilihan lauk pauk yang lebih variatif.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |