6 Wisata Edukasi Unggulan dan Kekinian di Banyuwangi, Salah Satunya Jadi Langganan Tempat KKL dan Outing

8 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Banyuwangi yang terletak di ujung timur pulau Jawa ini memang mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama di bidang pariwisata. Ada wisata alam hingga wisata edukasi bisa dijumpai di Banyuwangi.

Sebagai gerbang menuju Pulau Bali, Banyuwangi kerap menjadi pemberhentian menarik dengan beragam daya tarik wisata yang tak boleh dilewatkan. Begitu pula dengan wisata edukasi yang membuat para wisatawan dari segla usia bisa menambah wawasan dan pengetahuan mereka sambil menghabiskan waktu untuk liburan atau sekadar berjalan-jalan.

Dari berbagai destinasi yang ada, berikut enam wisata edukasi kekinian yang bisa kamu kunjungi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Tiimur yang dilansir dari berbahai sumber.

1, Pendopo Banyuwnagi

Pendopo Pemkab Banyuwangi disediakan untuk pertemuan, rapat, peralatan, serta keperluan lain yang ada hubungannya dengan keperluan masyarakat. Penataan yang artistik, serta petugas jaga yang ramah, menjadi pelengkap bahwa pendopo milik pemerintah di kabupaten Banyuwangi memang menawarkan sejuta makna.

Melansir Antara, Senin (28/4/2025), ada empat tiang penyangga utama di pendopo yang diberi nama "Sabha Swagata Blambangan" ini dengan lampu hias mengantung di bagian tengahnya. Meski sepintas tampak sama dengan pendopo-pendopo lain di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur, namun posisi 'Pendopo Sabha Swagata Blambangan' ini, tidak terlalu tinggi, sehingga mengesankan bangunan yang ramah lingkungan.

Wajah Pendopo Banyuwangi sempat diubah dengan penambahan bangunan mirip bunker yang disebut "green house". Pendopo dan green house yang unik merupakan "Istana" Bupati "Bumi Blambangan" ini dengan taman hijau tertata apik, menarik untuk dikunjungi sebagai objek wisata edukasi.

2. Agrowisata Tamansuruh

Agrowisata Tamansuruh (AWT) merupakan salah satu destinasi wisata keluarga di Banyuwangi yang tidak boleh kamu lewatkan. Di tempat ini, kamu bisa melihat hamparan bunga berwarna-warni yang tentunya sangat indah. Bahkan, kamu juga bisa belajar tentang tanaman holtikultura lainnya.

Dilansir dari laman resmi Jadesta Kemenparekraf, letaknya yang berada di sekitar lereng Gunung Ijen, membuat Agrowisata Tamansuruh memiliki pemandangan dan suasana layaknya di pegunungan. Dari sini kamu bisa melihat panorama kota Banyuwangi dan selat Bali dari kejauhan.

Pengelolaan kawasan wisata ini dibimbing langsung oleh Dinas Pertanian. AWT kerap menggelar event maupun festival untuk memamerkan segala bentuk tanaman. Agrowisata Tamansuruh.

3. Doesoem Kakao

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, mengembangkan Doesoen Kakao (Dusun Kakao) yang berada di kawasan PT Perkebunan Nusantara XII menjadi paket wisata lengkap yang menjual kekhasan perkebunan kakao lengkap dengan pengolahan cokelat.

"Kami terus mengembangkan kawasan ini bersama dengan PT Perkebunan Nusantara XII," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda di kawasan PT Perkebunan Nusantara XII Kendeng Lembu, Kecamatan Glenmore, dikutip dari Antara.

Menurut dia, pada masa penjajahan Belanda, kawasan tersebut adalah tempat favorit untuk bersantai sembari menikmati alam yang indah dan menyeruput cokelat hangat. Kegiatan ini sangat positif karena selain mengajak generasi muda bersemangat olahraga, juga untuk mengenalkan potensi kekayaan alam yang dimiliki Banyuwangi, khususnya perkebunan kakao Glenmore.

4. Wedi Ireng

Berlokasi di Dusun Pancer Sumberagung, Wedi Ireng merupakan potensi wisata edukasi yang dirintis warga lokal sejak 2010. Pasir pantai di tempat itu semestinya hitam. Namun, warnanya berubah jadi putih setelah tempat itu terdampak tsunami yang terjadi pada 1930an dan 1994. Pasir di bawah laut terangkat ke daratan saat gelombang tsunami sampai ke Wedi Ireng.

"Bicara mengenai edukasinya ini menarik, belajar mengenai ilmu kebumian tapi dengan bahasa sederhana, karena kita sepanjang perjalanan akan disuguhkan bebatuan-bebatuan tegak yang indah dan memiliki sejarah panjang pada peristiwa geologi sekitar 30 juta tahun yang lalu," tutur Abdillah Baraas, Manajer Eksternal Emvitrust dan Bidang Sustainability Tourism kepada Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 16 Maret 2023.

"Di Wedi Ireng selain pasirnya bagus, airnya juga jernih. Ini menyimpan edukasi yang sangat menarik tak terelakkan dan bahkan di sini sering menjadi tempat Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari perguruan tinggi negeri dan outing sekolah belajar di sini kemudian langsung membuktikan di lapangan, kalau di dalam kelas teorinya," tutur Abdillah.

Perjalanan ke sana cukup menyenangkan karena wisatawan akan bisa menikmati pemandangan laut sambil diayun ombak. Mereka juga akan mendengarkan penjelasan tentang sejarah gunung api di Indonesia serta kejadian alam hingga membentuk panorama Banyuwangi. Wisata edukasi ini mulanya ditujukan untuk para nelayan di sekitar Pantai Pancer yang hendak melaut agar tidak membuang sisa bekalnya saat makan di laut

5. Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen

Geopark Ijen termasuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark (UGG) atau Jaringan Geopark Dunia UNESCO sejak 2024. Untuk memperkuat posisi geopark tersebut di Banyuwangi didirikan Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen (PIGGI). Gedung lima lantai ini yang berlokasi di Kecamatam Giri ini sekaligus menjadi pusat informasi dan wisata edukasi geologi, mulai dari kekayaan arkeologi, tinggalan budaya, hingga kekayaan flora dan fauna Banyuwangi.

Melansir laman resmi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAS) Banyuwangi, Senin (28/4/2025), tempat ini dapat memberikan edukasi kegeologian yang lengkap bagi pelajar, masyarakat, wisatawan, hingga peneliti, akan kekayaan geologi di kawasan Geopark Ijen, Pembangunan pusat informasi ini didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) sebagai apresiasi atas ditetapkannya Geopark ijen sebagai Unesco Global Geopark, pada 24 Mei 2023.

Pengunjung disajikan video imersif Geopark Ijen yang berisi beragam informasi tentang kekayaan arkeologi, sejarah tektonik, kaldera Ijen, danau asam, api biru, dan beragam informasi lainnya dari tenaga interpreter yang telah bersiap menyambut para pengunjung.

Di lantai dua, pengunjung dikenalkan beragam geologi, melihat culture-site yang tersaji sangat atraktif melalui peta proyeksi, menyaksikan video singkat Geopark Ijen di mini theatre, hingga melihat foraminifera (organisme bersel satu) secara jelas menggunakan microskop.Selain menjadi wisata edukasi, pusat informasi ini akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu kebumian.

6.  Mangrove Bedul

Destinasi wisata keluarga di Banyuwangi berada di Hutan Mangrove Bedul di Desa Sumbersari, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi dan masih termasuk kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Mengutip kanal Surabaya Liputan6.com, sesuai dengan namanya, tempat wisata ini merupakan hutan mangrove yang masih alami dengan luas sekitar 2.300 hektare yang membentang sejauh 16 km.

Mangrove Bedul ini disebut-sebut mirip dengan sungai Amazon di Brazil, bahkan dijuluki sebagai Amazon-nya Indonesia. Bukan tanpa alasan, tempat wisata di Banyuwangi ini disebut mirip sungai Amazon lantaran Mangrove Bedul membentuk sebuah rawa air payau dengan panjang sekitar 18,8 km dan lebar sekitar 400 meter.

Di kanan dan kiri rawa ini memiliki beragam jenis Mangrove atau Bakau yang tumbuh lebat dan subur. Kamu tidak boleh melewatkan naik perahu mengelilingi rawa air payau ketika mengunjungi Mangrove Bedul, sambil melihat burung-burung beterbangan di sekitar hutan mangrove.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |