Liputan6.com, Jakarta - "BINhouse pasti tidak akan mempersembahkan fashion show yang biasa-biasa," begitu batin saya saat memasuki The Warehouse pada Selasa, 30 September 2025, dan benar saja. Sementara di luar hujan deras, panggung Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) sore itu panas dengan "Lenggak-lenggok."
Suara Alicia Keys, menyanyikan lagu Fallin', memenuhi ruangan saat presentasi mode dimulai. Lirik lagu tahun 2001 itu, "I keep on fallin'. In and out of love. With you," seolah mengajak penonton jatuh hati secara instan pada show pembuka hari ke-3 PIFW 2025 tersebut.
Lima model dalam balutan kain dan kebaya kontemporer muncul. Mereka menari bebas, dengan lampu sorot menyinari kelimanya secara bergantian. Para model melanjutkan aksi panggung bernuansa teatrikal itu, bahkan saat berjalan hingga ke ujung landasan pacu.
Kebaya warna-warni mereka, mulai dari putih, hijau mint, merah muda, kuning mencolok, sampai htam, hadir dalam berbagai desain kontemporer khas Obin. Itu dipadukan dengan kain ragam motif yang terlihat jatuh dengan ringan, membuat setiap gerakan tampak luwes.
Bergoyang di Runway
Jangan pikir kejutannya hanya sampai di situ, karena ketika lagu Garam & Madu (Sakit Dadaku) milik Tenxi, Jemsii, & Naykilla mengambil alih, gerakan model-model di runway makin "liar." Mereka menggoyangkan pinggul, melambaikan tangan ke kanan dan kiri, bahkan berhenti sejenak untuk mengombinasikan gerakan tangan dan kaki yang hebring.
"Kata kuncinya memang 'Have fun,'" kata Obin seusai show. "Lagu-lagu ini saya pilih sendiri, termasuk Garam & Madu, karena saya lihat ada jarak (antara siapa yang mendengarkan lagu apa). Jadi, saya coba bawa itu ke panggung supaya semua bisa menikmati."
Pemilik nama asli Josephine Komara itu kemudian mengutip upaya-upaya serupa yang dilakukannya di masa lalu, melalui lagu Oplosan dan Cublak-Cublak Suweng. Maksudnya, ia tidak ingin sebuah lagu hanya dinikmati kalangan tertentu. "Biar semuanya kenal gitu lho," ujar sang desainer.
Penutup Fashion Show
Lagu Garam & Madu, yang memuat lirik dalam tiga bahasa: Indonesia, Jawa, Inggris, dan memadukan genre hip-hop, serta dangdut itu sukses membuat para penonton ikut joget dari tempat duduk. Beberapa yang tampaknya malu bahkan tidak bisa menahan goyangan pundak mereka.
"Tadi teman-teman pada bilang, 'Aduh, Bin, I wanna dance too,'" ungkap desainer yang lebih ingin dikenal sebagai tukang kain tersebut.
Hingga akhirnya, lagu favorit Obin, yang telah menggenapi banyak presentasi modenya yang terdahulu, You're the First, the Last, My Everything dari Barry White menutup fashion show. Pakar tekstil itu bercerita bahwa tajuk "Lenggak-lenggok" dipilih secara spontan.
"Saya lagi cape sama yang kaku-kaku. Let's have fun, apalagi kemarin habis huru-hara. Let's do something different," tandasnya.
PIFW 2025
PIFW 2025 masih akan berlangsung hingga Minggu, 5 Oktober 2025. Bertema "Love Letters to Plaza Indonesia. Celebrating 35 Iconic Years," edisi tahun ini merupakan penghormatan bagi kisah dan tonggak sejarah yang telah membentuk pusat perbelanjaan di jantung Kota Jakarta itu sebagai destinasi mode.
Melalui koleksi busana wanita, pria, dan anak-anak yang dikurasi dengan cermat, setiap presentasinya dikemas jadi sebuah surat cinta yang diberi sentuhan personel oleh setiap desainer. PIFW 2025 bermaksud merayakan kreativitas, menghormati kolaborator lama, dan menegaskan kembali peran Plaza Indonesia sebagai penentu tren mode.
Deputy CMO Plaza Indonesia, Zamri Mamat, mengatakan saat jumpa pers di Jakarta, 19 Agustus 2025, "Kami tidak hanya menghadirkan panggung karya terbaik, namun juga mempererat koneksi antarpelaku fesyen, serta menginspirasi gaya hidup yang terus berkembang."