Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menyebut lebih dari 3,5 juta orang mengunjungi Paviliun Indonesia selama enam bulan penyelenggaraan World Expo 2025 Osaka, Jepang. Menurut dia, capaian itu adalah bukti bahwa Indonesia bukan hanya peserta, tetapi juga inspirasi bagi dunia.
"Bangsa ini menunjukkan jati dirinya melalui kebudayaan, kreativitas, dan inovasi. Lebih dari 3,5 juta pengunjung datang ke Paviliun Indonesia, ini menjadi bukti bahwa karya anak bangsa mendapat apresiasi luas di kancah internasional," Menekraf saat menghadiri seremoni penutupan paviliun di Yumeshima Island, Osaka, Jepang, Minggu, 12 Oktober 2025.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Senin (13/10/2025), ajang World Expo 2025 Osaka merupakan perhelatan terbesar ketiga di dunia setelah Olimpiade dan Piala Dunia. Pameran internasional ini berlangsung selama enam bulan, sejak 13 April hingga 13 Oktober 2025, dengan mengusung tema “Designing Future Society for Our Lives”.
Sebanyak 150 negara dan 25 organisasi internasional berpartisipasi dalam ajang yang berfokus pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), inovasi teknologi, serta perkembangan sosial dan budaya global. Indonesia menghadirkan paviliun bertema Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future.
Gandeng Pelaku Industri Kreatif
Tema yang diangkat menggambarkan harmoni antara alam, budaya, dan masa depan. Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) berkolaborasi dengan Market & Museum dan DH Foundation dalam mengkurasi lima jenama unggulan yang mewakili subsektor ekonomi kreatif di toko cinderemata Paviliun Indonesia, yakni Gelap Ruang Jiwa (kriya), Desa Timun (IP lokal), Seni Kanji (desain komunikasi visual), KAR Jewellery (kriya), dan Galeri Ulos Sianipar (kriya/fesyen).
Selain menghadirkan jenama kurasi, Kemenekraf juga membuka partisipasi bagi pelaku industri kreatif melalui program Rolling Exhibition, yang dilaksanakan dalam dua periode. Pada periode Juni–Agustus, tercatat lebih dari 25 jenama berpartisipasi, sementara pada periode September–Oktober, terdapat tambahan 10 jenama kreatif yang ikut serta. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya memperluas eksposur produk ekonomi kreatif Indonesia di tingkat global.
"Luar biasa melihat bagaimana para pelaku ekonomi kreatif menampilkan karya yang mencerminkan semangat bangsa mulai dari musik, kriya, fesyen, hingga teknologi baru. Semua mendapat sambutan hangat dari masyarakat Jepang dan pengunjung mancanegara," ujar Riefky.
Desain Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka
Menteri Ekraf menegaskan bahwa Paviliun Indonesia tidak hanya menjadi ruang pamer, tetapi juga simbol kemajuan ekonomi kreatif yang berakar pada nilai budaya nasional. Menteri Ekraf menambahkan bahwa kesuksesan Paviliun Indonesia di Osaka World Expo 2025 menjadi momentum penting dalam mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu pusat kreativitas dunia.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan etalase kebanggaan bangsa di mata dunia," ujarnya.
Mengutip kanal Global Liputan6.com, Paviliun Indonesia dirancang menyerupai kapal sebagai simbol warisan maritim nusantara, dibangun dengan prinsip ramah lingkungan. Di dalamnya, pengunjung akan disuguhkan tiga area utama: Nature, Culture, dan Future, mulai dari hutan tropis mini dengan karya seni hewan endemik dari seniman-seniman tanah air seperti Arkiv Vilmansa, Nasirun, hingga Nyoman Nuarta, hingga perjalanan sinematik lintas lanskap Indonesia.
Tarian Daerah Meriahkan Paviliun Indonesia
Ragam budaya ditampilkan lewat pameran fotografi Wajah Nusantara karya Davy Linggar, senjata tradisional, dan Pencak Silat. Selain itu, paviliun juga menampilkan rencana Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dikelilingi peribahasa dari berbagai daerah, sebagai refleksi nilai-nilai kearifan lokal bangsa.
Paviliun juga dimeriahkan dengan pertunjukan tarian daerah yang salah satunya dibawakan oleh 20 penari yang tergabung dalam Sanggar Tari Svadara Warna Indonesia binaan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Mereka menampilkan lima tarian daerah di Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka pada 18 September 2025.
Lima tarian itu adalah Tun Putri (Melayu), Enggang Gading (Kalimantan), Dikideng (NTT), Molong Bhako (Madura), dan Rampak Cut Dare (Aceh). Menurut Ketua Yayasan Svadara Warna Indonesia, Muhammad Jufri, pilihan tarian ini mencerminkan keragaman budaya Nusantara.
"Kami percaya budaya Indonesia selalu mendapat tempat di hati masyarakat dunia. Bagi kami, diplomasi budaya atau jembatan budaya adalah cara paling hangat untuk mempererat persahabatan antarbangsa," kata Jufri, dalam keterangan pers yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Senin, 22 September 2025.