- Mengapa Kyushu direkomendasikan untuk wisata Jepang yang berbeda?
- Bagaimana cara menuju Fukuoka dari Jakarta?
- Kota-kota apa saja yang termasuk dalam rute perjalanan 7 hari di Kyushu?
Liputan6.com, Jakarta - Kalau kamu mencari pengalaman wisata Jepang yang berbeda dari biasanya, jauh dari hiruk-pikuk Tokyo dan gemerlap Osaka, maka Kyushu adalah jawabannya. Pulau yang sering disebut sebagai ‘Japan’s Undiscovered South’ ini menyuguhkan perpaduan sempurna antara alam yang dramatis, sejarah samurai yang kuat, serta kuliner lokal yang menggoda.
Menariknya lagi, kini menuju ke sana semakin mudah berkat Philippine Airlines yang menyediakan koneksi nyaman dari Jakarta menuju Fukuoka via Manila. Dengan layanan yang andal dan perjalanan yang efisien, perjalanan ke jantung selatan Jepang terasa lebih mudah dan menyenangkan.
Yuk, ikuti perjalanan 7 hari seru menjelajahi Kyushu, mulai dari Fukuoka yang modern hingga Nagasaki yang sarat sejarah dalam rute yang bisa jadi inspirasi liburan berikutnya.
Hari 1: Menyapa Fukuoka, Perpaduan Modernitas dan Tradisi
Perjalanan dimulai di Fukuoka, kota terbesar di Kyushu yang dikenal sebagai gerbang utama menuju selatan Jepang. Dari Bandara Fukuoka, kamu bisa langsung menuju pusat kota menggunakan kereta subway Kuko Line menuju Stasiun Hakata yang hanya memakan waktu sekitar 10 menit.
Sore hari, nikmati pengalaman kuliner khas di Nakasu Yatai Stalls, deretan tenda makanan legendaris yang ramai di tepi Sungai Naka. Warung tenda ini menghadirkan berbagai kuliner khas Hakata seperti ramen, yakitori, oden, dan makanan Jepang favorit lainnya.
Dari Stasiun Hakata, lokasi stalls ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki dalam waktu 5-10 menit saja. Menikmati sore sambil menyeruput kuah Hakata Ramen yang gurih bersama warga lokal adalah salah satu cara terbaik mengenal kehangatan budaya Fukuoka.
Keesokan paginya, luangkan waktu ke Hakata Old Town, tempat di mana bangunan modern berdampingan dengan kuil berusia ratusan tahun. Ada beberapa opsi transportasi yang bisa dipilih menuju Hakata Old Town dari pusat kota Hakata, yaitu dengan kereta bawah tanah Fukuoka City Subway dari Stasiun Hakata ke Stasiun Nakasu-Kawabata selama kurang lebih 6 menit.
Turun dari situ, pengunjung bisa langsung berjalan kaki ke Hakata Old Town. Kalau mau yang lebih praktis, kamu juga bisa menggunakan taksi dari hotel tempat menginap. Perkiraan waktu tempuh jika menggunakan jalur ini adalah 20 menit, tergantung dari kondisi lalu lintas.
Jangan lewatkan kunjungan ke Wisteria Kawachi Fujien, taman bunga wisteria yang terkenal karena lorongnya yang memamerkan harmoni indah wisteria ungu, putih, dan pink yang memesona.
Dari pusat kota, Anda dapat menaiki kereta JR Kagoshima Main Line dan turun di Stasiun Yahata, kemudian melanjutkan perjalanan dengan taksi selama kurang lebih 30 menit.
Penting untuk diperhatikan: karena tiket masuk hanya dapat diperoleh melalui reservasi, Anda wajib membeli tiket terlebih dahulu melalui situs web resmi mereka sebelum kunjungan Anda.
Hari 2: Kagoshima dan Miyazaki, Jejak Para Samurai di Selatan
Dari Fukuoka, perjalanan berlanjut ke Kagoshima menggunakan kereta shinkansen (Kyushu Shinkansen), sekitar 1 jam 45 menit. Kota ini dikenal dengan lanskapnya yang megah dan sejarah samurainya yang kental.
Pagi hari, kamu bisa menuju Obi Castle Town di Prefektur Miyazaki, kawasan yang masih mempertahankan nuansa era feodal. Dari Kagoshima ke Obi Castle, perjalanan dengan mobil atau kereta lokal memakan waktu sekitar 2 jam. Jalan berbatu, rumah tradisional, dan taman-taman kecil di setiap sudut akan membuatmu serasa melangkah ke masa lampau Jepang.
Jika Anda ingin menikmati keindahan alam, cobalah pengalaman Takachiho Amaterasu Railway.
Kereta troli tanpa atap ini menawarkan pemandangan lembah yang menakjubkan, memungkinkan Anda merasakan panorama besar dengan seluruh indra.
Pemandangan dari jembatan setinggi 105 meter benar-benar memukau, sebuah pengalaman luar biasa di mana Anda bisa menikmati alam dan udara segar sambil melaju.
Saat perut mulai lapar, cobalah menu lokal khas Miyazaki yaitu Chicken Nanban. Makanan ini adalah ayam goreng renyah berbalut saus asam manis dan topping tartar creamy. Kuliner tersebut jadi salah satu ikon kuliner paling dicari di Kyushu. Kamu bisa menemukannya di beberapa restoran lokal yang berada di area Obi Town.
Menjelang sore, lanjutkan perjalanan menuju Yamaga Onsen City di Prefektur Kumamoto. Lokasinya memang cukup jauh dari Miyazaki, namun masih mudah diakses dengan transportasi umum. Kamu bisa naik JR Nichinan Line dari Obi ke Miyazaki, lanjutkan dengan JR Kyushu Main Line menuju Kumamoto. Dari sini, lanjutkan dengan transfer ke jalur lokal menuju Yamaga atau Kumamoto Station yang terhubung dengan Yamaga Nagomi Bus atau taksi ke Yamaga Onsen. Estimasi waktu perjalanan dengan jalur transportasi ini adalah 3-4 jam.
Begitu sampai, usir lelah dengan menikmati malam yang tenang dengan berendam di onsen alami di penginapan tradisional Jepang, sembari menyiapkan energi untuk petualangan berikutnya.
Hari 3: Kumamoto, Simbol Ketangguhan dan Alam yang Agung
Keesokan paginya, jelajahi kota Kumamoto, yang terkenal dengan legenda samurainya. Dari Yamaga, kamu bisa naik bus lokal selama 2 jam menuju pusat kota. Petualangan hari ketiga dimulai dari Kumamoto Castle, yang menjadi salah satu kastil paling bersejarah di Jepang. Kastil ini tetap berdiri kokoh dan kuat, meskipun pernah diterjang gempa besar.
Usai mengagumi keindahan arsitektur dan taman kastil, lanjutkan perjalanan sekitar 2 jam dengan mobil ke kawasan Kusasenri dan Aso Nakadake Crater. Pemandangan padang hijau luas berlatar gunung berapi aktif Aso begitu memukau, apalagi saat kabut turun perlahan di sore hari. Tempat ini adalah surga bagi pencinta fotografi dan alam.
Hari 4: Petualangan Santai dan Kejutan Anime di Kumamoto
Hari keempat di Kyushu bisa diisi dengan aktivitas ringan namun menyenangkan. Mulailah di Aso Farm Land, sebuah kompleks wisata unik berbentuk kubah yang dikelilingi alam hijau. Untuk mencapai lokasi ini, perjalanan memakan waktu sekitar dua jam dari Stasiun Kumamoto. Rutenya adalah dengan menaiki kereta JR Hōhi Main Line, dan kemudian dilanjutkan dengan taksi.
Di area Aso Farm Land, wisatawan bisa menikmati berbagai fasilitas menarik, mulai dari spa, bermain aktivitas outdoor, mencoba produk lokal, hingga menginap di pondok-pondok unik berbentuk setengah bola yang ikonik.
Siang hari, jangan lewatkan kesempatan menjelajahi patung karakter One Piece yang tersebar di kota Kumamoto, sebuah penghormatan untuk Eiichiro Oda, sang pencipta manga legendaris yang berasal dari sini. Patung-patung populer meliputi Monkey D. Luffy bisa ditemukan di depan Kantor Prefektur Kumamoto, serta beberapa patung karakter lain seperti Sanji, Chopper, Brook, dan karakter One Piece lainnya yang tersebar di berbagai lokasi. Lokasi-lokasi patung ini bisa dijangkau menggunakan kereta lokal atau naik taksi, sehingga terasa seperti treasure hunt seru di dunia nyata.
Sebelum kembali ke penginapan, nikmati makan malam dengan menu Akaushi Beef Bowl, daging sapi merah khas Kumamoto yang empuk dan juicy. Cita rasa gurihnya pas untuk menutup hari penuh petualangan. Ada banyak rekomendasi restoran Akaushi Beef Bowl yang bisa dicicipi di pusat kota Kumamoto, salah satunya adalah Akaushi Dining Yoka-Yoka yang berada di Sakuramachi. Tempat ini bisa diakses dengan jalan kaki dari Stasiun Kumamoto sekitar 15 menit.
Hari 5: Nagasaki, Warisan Internasional dan Keajaiban Alam Panas Bumi
Dari Kumamoto, perjalanan ke Nagasaki bisa ditempuh dengan kereta JR Kyushu Line selama sekitar 2,5 jam. Kota pelabuhan ini memiliki sejarah panjang sebagai pintu gerbang Jepang dengan dunia luar.
Mulailah eksplorasi dari Mt. Nabekanmuri Park & Observatory, tempat terbaik menikmati panorama pelabuhan Nagasaki dan kota yang bertingkat-tingkat di perbukitan. Pemandangannya sangat menakjubkan, terutama saat senja. Jika ingin menuju ke sini, kamu bisa memanfaatkan bus kota atau bus wisata menuju area Minami-Yamate, turun di halte dekat Nabekanmuri Park. Waktu tempuhnya sendiri sekitar 15-25 menit, tergantung kondisi lalu lintas dan frekuensi bus yang datang.
Lanjutkan petualanganmu menuju Unzen Jigoku (Unzen Hells) di Prefektur Shimabara. Lokasi ini bisa ditempuh dengan kereta JR dari Nagasaki ke Isahaya, transfer dengan kereta Shimabara Railway (Shimatetsu) menuju Shimabara, dan lanjut bus/jalan kaki ke area Unzen Onsen serta Unzen Jigoku. Total waktu tempuh dengan jalur ini diperkirakan 2-2,5 jam, tergantung kondisi jalan.
Begitu tiba di lokasi, asap sulfur yang mengepul dari tanah dan suara air mendidih dari kawah-kawah kecil menciptakan suasana misterius sekaligus eksotis. Naiklah Unzen Ropeway untuk melihat pemandangan pegunungan dari udara, salah satu pengalaman paling tak terlupakan di Kyushu.
Hari 6: Menyusuri Keindahan Kepulauan Sasebo dan Tenang di Shimabara
Hari keenam, waktunya menjelajahi pesona laut. Dari Nagasaki, kamu bisa menempuh perjalanan 1 jam 30 menit menuju Sasebo & 99 Islands (Kujukushima) menggunakan kereta JR menuju Sasebo. Rasakan sensasi berkeliling 99 Islands di Kujukushima dengan kapal wisata yang berangkat dari Pelabuhan Sasebo.
Perjalanan ini akan menghadirkan panorama luar biasa berupa puluhan pulau kecil tersebar di perairan biru, menciptakan pemandangan yang menenangkan. Sebelum berlayar, sempatkan mencicipi Sasebo Burger, sajian burger dengan daging tebal dan saus khas yang mencerminkan pengaruh budaya Amerika di kota ini.
Siang menjelang sore, perjalanan dilanjutkan ke Shimabara Castle Town, sekitar 2 jam perjalanan darat dengan mobil. Kawasan ini terkenal dengan kastil berwarna putih yang dikelilingi parit air dan taman-taman indah. Pengalaman jalan-jalan di antara rumah tradisional sambil mendengar gemericik air kecil dari kanal terasa seperti membuatmu kembali ke masa edo.
Hari 7: Menutup Perjalanan di Fukuoka, Kota yang Selalu Ramah
Hari terakhir, kembali ke Fukuoka dengan kereta dari Shimabara ke Isahaya, lanjutkan dengan JR Nagasaki Main Line menuju Hakata (Fukuoka) dengan waktu tempuh total sekitar 3 jam.
Gunakan sisa waktu di pagi hari untuk mengunjungi Dazaifu Tenmangu Shrine yang bisa dicapai dalam waktu 30 menit dengan taksi. Bangunan ini merupakan salah satu kuil penting yang didedikasikan untuk dewa pembelajaran. Banyak pelajar datang ke sini untuk berdoa memohon kesuksesan, sehingga suasananya selalu hidup.
Setelah itu, nikmati pengalaman menenangkan dengan naik perahu di Yanagawa Canal yang bisa ditempuh dengan kereta JR Nishitetsu menuju Stasiun Yanagawa. Dari sana, kamu bisa berjalan kaki atau naik bus lokal menuju Yanagawa Canal. Total waktu perjalanan kira-kira menghabiskan 1 jam.
Di Yanagawa Canal, kamu bisa menyaksikan Perahu kecil yang meluncur di antara rumah-rumah tradisional Jepang. Hal ini memberi kesan damai dan romantis, penutup sempurna sebelum perjalanan pulang.
Dan tentu saja, jangan lewatkan kesempatan terakhir untuk kembali menikmati Hakata Yatai di malam hari. Duduk di tepi sungai sambil menikmati ramen panas, ditemani angin malam Fukuoka, jadi kenangan yang sulit dilupakan.
Traveling usai, kamu bisa kembali ke Bandara Fukuoka dan terbang pulang ke Jakarta dengan Philippine Airlines melalui Manila. Dengan penerbangan yang nyaman, koneksi mulus, serta layanan ramah, perjalanan pulang terasa sama menyenangkannya dengan perjalanan pergi.
Perjalanan selama tujuh hari di Kyushu bukan sekadar liburan, melainkan pengalaman menyeluruh tentang Jepang yang belum banyak dijelajahi. Kyushu adalah perpaduan antara alam, sejarah, kuliner, dan keramahan yang tak lekang waktu. Dan dengan kemudahan akses serta kenyamanan yang ditawarkan Philippine Airlines, menjelajahi sisi selatan Jepang kini jadi jauh lebih mudah.
Jadi, sudah siap menuliskan kisah petualanganmu berikutnya? Saatnya menjelajahi Kyushu, permata tersembunyi Jepang, dan rasakan keajaiban ‘Japan Endless Discovery’.
Untuk informasi lebih lanjut, kalian bisa cek official website Japan National Tourism Organization (JNTO) dan ikuti juga Instagram mereka di @jntoid.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451075/original/078783000_1766222370-WhatsApp_Image_2025-12-20_at_16.17.53.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450861/original/067980200_1766200263-ClipDown.com_555484291_18537530443023593_1271841121744619814_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3407752/original/091592400_1616396725-nastar-instagram-faraleyama-6-edited-554d2d8677e0c4ac3b36e07404e6d7dd.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451013/original/065577000_1766217297-indah1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3291479/original/071095800_1604922215-NEPAL_VAN_JAVA.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5034495/original/008849200_1733283077-nasi_ketan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450904/original/018446400_1766206526-bumbu_kaldu_ayam.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450819/original/002222600_1766195547-ClipDown.com_598589597_18497848762079633_6901050581671047182_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444542/original/003676400_1765781256-8dce9435-9eb9-4ca0-a121-5351747e2434.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/3346069/original/026364400_1610355728-1.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450122/original/033710700_1766129817-IMG-20251219-WA0003.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3982478/original/043756000_1648863408-AP22090322714638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450337/original/001053000_1766137741-IMG-20251219-WA0016.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,45,600,0)/kly-media-production/medias/4827895/original/067350900_1715333655-IMG_0240.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450211/original/050319300_1766134078-unnamed_-_2025-12-19T154507.331.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450262/original/024891900_1766135641-Kenikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3184486/original/057993000_1595219338-pizza-slices-marble-chopping-board_23-2147926088.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450311/original/038445600_1766136724-060002900_1562822146-iStock-478286446.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450218/original/011862400_1766134228-Resep_Roti_Goreng_yang_Enak_dan_Super_Empuk.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5156883/original/020755200_1741556390-ju.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373357/original/048602800_1759820171-SnapInsta.to_560669028_18535972480043602_4721668802629419488_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5327294/original/028965100_1756177305-Screenshot_2025-08-26_100102.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414818/original/029407400_1763352077-ATK_BOLA_Byon_Combat_Showbiz_6.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4763684/original/016326400_1709707430-kereta_api_nataru.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5334940/original/026976700_1756783195-unnamed__6_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347525/original/083062600_1757675276-SnapInsta.to_543107841_18526684450015278_5485787036975048528_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1754987/original/026621500_1509348143-20171030-Vietnam-Adit1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5328382/original/010765100_1756214097-Labyrinth_Dome_-_Bali_Mystic.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5360651/original/024353600_1758712937-SnapInsta.to_549127995_18051123983556714_494170281947543192_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5371768/original/035487700_1759720376-2024-04-09.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5350664/original/027185300_1758004811-Screenshot_2025-09-16_133834.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4544161/original/099781700_1692463898-WhatsApp_Image_2023-08-19_at_10.23.31_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352627/original/038329600_1758105491-unnamed__30___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348639/original/004944200_1757841924-Screenshot_2025-09-14_162436.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4666692/original/077105500_1701178010-IMG_5526.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4918754/original/030969800_1723694238-cimahi.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,45,600,0)/kly-media-production/medias/5405283/original/043379500_1762433088-Rinanda_Aprillya_Maharani__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363725/original/098536500_1758960184-unnamed__35_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5331612/original/076081900_1756442849-Screenshot_2025-08-29_114524.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355547/original/062886800_1758342840-Poster___Apple_Artwork_-_VOS_Jalinan_Terlarang_-_Poster_PertamaLandscape.jpg)