Ketika Perpaduan Bahan Makanan Jepang dan Indonesia Diolah ala Pantja

2 weeks ago 35

Liputan6.com, Jakarta - Pantja bukan sekadar nama besar di Jakarta, karena telah mendapat pengakuan internasional. Restoran pertamanya, Pantja Senopati, selama tiga tahun berturut-turut masuk daftar Asia's 50 Best Bars: peringkat ke-68 pada 2022, naik ke-29 tahun 2023, dan bertengger di posisi ke-27 pada 2024.

Nama Pantja berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "lima," mewakili pilar-pilar utama bisnis mereka, yaitu makanan, minuman, musik, keramahantamahan, dan desain.

Menurut Kabir Suharan, co-founder sekaligus Marketing Director Pantja Hospitality Group, di Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025, konsep Pantja tidak berfokus menghadirkan keaslian tradisional Jepang. Sebaliknya, mereka mengolah bahan premium dari Jepang maupun lokal Indonesia "ala Pantja."

Mengandalkan binchotan charcoal grill, mereka menyajikan yakitori, Wagyu premium, sashimi segar dari Toyosu Market, serta hasil Bumi lokal yang diolah presisi. Minumannya diramu dengan teknik Jepang, kendati tetap mempertahankan identitas Pantja.

Sementara itu, interior kayunya berpadu desain modern dan musik kurasi dari pop Jepang era 80-an hingga rare grooves.

Dimulai Sejak Pintu Masuk

Pengalaman bersantap di Pantja Izakaya dimulai sejak pintu masuk, ketika tamu disambut welcome drink, dengan opsi minuman beralkohol maupun non-alkohol. Salah satunya, ada Limo Sour sebagai opsi non-alkohol yang menyegarkan dengan campuran teh putih, jahe, jeruk bali, jeruk purut, albumin, dan bitter syrup.

Sementara dari menu Izakaya, pengunjung bisa menikmati Shiso Gimlet yang segar, Ume Tonic dengan paduan buah persik dan sake ume, serta Yuzu Lemonade non-alkohol. Lifestyle Liputan6.com berkesempatan mencicipi Yuzu Lemonade yang menghadirkan rasa ringan, segar, sekaligus menyeimbangkan palet sebelum masuk ke hidangan berikutnya.

Perjalanan kuliner berlanjut ke raw bar dengan sentuhan khas. Ada Tai Truffle Sashimi yang diperkaya aroma yuzu ponzu dan cilantro, serta Sashimi Tacos berisi potongan tuna segar dengan wasabi shiso aioli dan tosazu yang terasa gurih sekaligus segar.

Raw Bar dan Chef’s Counter

Sementara dari dapur Izakaya, tersaji Oyster dengan ponzu dan wasabi Kitami yang memberi sensasi segar, sekaligus tajam, serta Shima Aji dengan dressing jalapeño yang memunculkan keseimbangan antara pedas dan citrusy.

Saya mencicipi Tai Truffle Sashimi dan Sashimi Tacos, yang memadukan kelembutan sashimi dengan tekstur renyah dari taco, menghadirkan kontras rasa yang unik.

Pengalaman berlanjut ke chef’s counter yang terasa lebih intim. Dari menu Pantja, tersaji Campanelle dengan fennel sausage, baby spinach, dan calabrian chili; Black Cod dengan yuzu miso dan bawang amazu yang lembut; serta Rib Eye Wagyu berkualitas tinggi. Dari menu Izakaya, pilihan tidak kalah menarik hadir lewat Tsukune, yakni meatball dengan tare dan kuning telur; serta Maguro Kama Donabe, hidangan hangat berbasis beras dengan topping ikan tuna.

Main Dining dan Dessert

Di area main dining, sajian comfort food modern jadi daya tarik utama. Dari menu Pantja, hadir Truffle Sliders dengan isian daging juicy, dilengkapi truffle aioli, jamur shiitake, dan taburan bawang renyah. Ada juga Pantja Fried Chicken (PFC) yang bisa dipilih dalam versi original maupun spicy.

Dari pilihan Izakaya, pengunjung dapat menikmati Gyukatsu Sando, sandwich khas Jepang dengan shokupan lembut yang diisi gyukatsu dan saus tonkatsu. Pilihan fried chicken ala Izakaya juga tersedia, sama-sama renyah dengan dua varian rasa yang tidak kalah menggoda.

Sajian ditutup dengan dua pilihan pencuci mulut. Dari Pantja, hadir Strawberry Shortcake yang lembut dengan manis seimbang, sementara dari Izakaya tersaji Matcha Dessert yang memadukan stroberi, warabi mochi, dan taburan miso crumble.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |