Liputan6.com, Jakarta - Perempuan kian berdaya di era digital. Buktinya, mereka terus memenuhi terdaftar pebisnis di e-commerce platform. Salah satu kisah Kartini masa kini datang dari Dyah Laily Fardisa, pendiri bisnis oseng mercon Bolosego asal Sleman, Yogyakarta.
Dyah mendirikan Bolosego pada 2020 setelah ia terkena PHK imbas pandemi COVID-19. Awalnya, ia membantu seorang ibu penjual oseng mercon di dekat rumahnya yang terdampak pandemi, serta menggandeng ibu-ibu di sekitar warung yang bernasib serupa.
Dyah fokus membangun Bolosego dengan menu oseng mercon iga sapi khas Yogyakarta sebagai andalan. Tidak sekedar adu harga, mereka berkomitmen menjaga kualitas produk dan bersandar pada kekuatan rasa.
Ibu-ibu yang digandeng Dyah dalam proses produksi adalah ibu-ibu sepuh dan ibu rumah tangga usia produktif di Desa Bangunrejo. Ia menggunakan bahan-bahan, seperti daging iga yang berkualitas, serta memastikan semua bumbu dan rempah didapat dari pasar lokal sekitar Merapi.
"Kami juga cukup aktif di media sosial, yang dampaknya bagus untuk penjualan kami. Kami sangat aktif memanfaatkan fitur live shopping (di TikTok), dengan 16 sesi live streaming setiap hari," jelas Dyah.
Awalnya, karyawan Bolosego hanya delapan perempuan. Namun kini, ia mempekerjakan 150 orang. Sekitar separuh dari jumlah tersebut merupakan perempuan yang berperan penting dalam menjaga cita rasa Bolosego.
"Pencapaian ini juga tidak terlepas dari peran Tokopedia dan TikTok Shop yang berkontribusi pada 70 persen pendapatan online Bolosego," kata Dyah.
Perempuan Penggerak Ekonomi Digital
Communications Senior Lead Tokopedia and TikTok E-commerce, Rizky Juanita Azuz, berkata, data Tokopedia dan TikTok Shop mencatat, tren positif partisipasi perempuan sebagai pembeli selama kuartal I 2025 di berbagai daerah di Indonesia.
Di Tokopedia, provinsi, seperti Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Gorontalo mencatatkan pertumbuhan signifikan jumlah pembeli perempuan. Sementara di TikTok Shop, pertumbuhan jumlah pembeli perempuan tercatat di wilayah-wilayah, seperti Maluku Utara, Sulawesi Barat, Aceh, Lampung, dan Bali, dengan rata-rata kenaikan lebih dari 1,5 kali lipat.
Tak hanya dari sisi jumlah pengguna, peningkatan juga terlihat pada kategori produk yang digemari perempuan. Di Tokopedia, penjualan produk, seperti Fesyen Perempuan, Ibu dan Bayi, Kecantikan, Muslim Fesyen, serta Fesyen Anak dan Bayi mengalami lonjakan permintaan yang cukup signifikan.
Melihat tren positif ini, inisiatif Beli Lokal terus jadi fokus utama Tokopedia dan TikTok Shop. Kampanye ini menampilkan produk-produk pilihan dari merek lokal, termasuk dari merek lokal yang didirikan oleh perempuan Indonesia.
Di sisi lain, Rizky mengungkap, kolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif melalui program "Creators Lab x Emak-Emak Matic (Emak-Emak Melek Teknologi) telah berhasil melatih ratusan perempuan usia produktif jadi kreator afiliasi dan memperoleh penghasilan dari promosi produk UMKM lokal.
Dengan tren ini, menurut Rizky, perempuan Indonesia bukan hanya jadi konsumen aktif, tapi juga pelaku ekonomi digital yang berdaya, berani bermimpi, dan mampu menciptakan dampak sosial yang nyata
"Kami percaya perempuan bisa jadi penggerak ekonomi digital. Kami membuka peluang luas bisnis online bagi pelaku usaha perempuan untuk menjangkau lebih banyak pembeli di seluruh Indonesia," kata dia.
Akses Edukasi Lewat Medsos
Rizky menyambung, "Selain itu, kami rutin memberi panggung yang luas bagi perempuan UMKM agar bisa berkarya lewat bisnis online. Bolosego dan Animate adalah beberapa contoh usaha di Tokopedia dan TikTok Shop yang didirikan perempuan dan mampu memberdayakan perempuan lain."
Animate, yang merupakan brand perawatan kulit dan kecantikan lokal, didirikan oleh Yunna Mercier pada 2021, terinspirasi dari pengalaman pribadinya tidak cocok dengan berbagai skincare. Dengan memaksimalkan fitur Live Shopping dan Ads, penjualan Animate mengalami kenaikan signifikan.
"Kami sekarang bisa memberdayakan lebih banyak orang, terutama kaum perempuan yang jumlahnya sekitar 70 persen dari total 800 karyawan Animate yang berlokasi di kantor pusat di Jakarta dan pabrik kami di Bogor," terang Yunna.
Tak hanya untuk dunia usaha, TikTok bisa jadi ruang kreatif para kreator dan komunitas perempuan untuk saling terhubung, menginspirasi, dan menyebarkan semangat positif. Hal itu pun dilakoni Suci Ambar Wati yang menunjukkan bagaimana memanfaatkan media sosial (medsos) bukan hanya untuk berbagi minat, tapi juga menginspirasi sesama untuk ikut memperluas akses edukasi pada masyarakat luas.
Melalui konten sejarah dan budaya yang dibagikannya di TikTok, Suci, yang merupakan seorang guru Sejarah, ingin mengedukasi masyarakat tentang kekayaan sejarah bangsa, sekaligus menginspirasi perempuan untuk ikut berbagi ilmu yang mereka miliki pada sesama.
"Saya berharap konten saya bisa menunjukkan bagaimana perempuan bisa jadi sumber inspirasi dan edukasi, baik di ruang kelas maupun di dunia digital," ujarnya.
Mencapai Potensi yang Lebih Besar
Suci berbagi, "Ini juga jadi cara saya mewujudkan semangat Kartini, mendorong perempuan agar memanfaatkan berbagai ruang dan kesempatan untuk memperluas pengetahuan, membangun komunitas, dan saling menguatkan."
Didukung kekuatan penemuan, konten autentik, dan komunitas yang solid, lanskap e-commerce kini memasuki era baru yang dikenal sebagai "discovery e-commerce." Era ini memberdayakan pengguna Tokopedia dan TikTok Shop, baik penjual maupun pembeli, serta para kreator untuk mencapai potensi yang lebih besar.
Salah satu manifestasinya adalah munculnya profesi baru, yaitu kreator afiliasi. Kreator ini berpeluang mendapat penghasilan melalui kegiatan promosi produk dari jutaan penjual di Tokopedia dan TikTok Shop. Salah satu di antaranya adalah Amelia Hasanah, seorang ibu rumah tangga yang kini dikenal sebagai salah satu kreator affiliate fesyen inspiratif.
Berawal dari kecintaannya terhadap dunia fesyen, Amel mulai membagikan berbagai tips padu padan outfit melalui TikTok. Sejak bergabung sebagai kreator affiliate TikTok Shop by Tokopedia pada 2022, Amel rutin mempromosikan produk fesyen muslim lokal.
Dengan jadi kreator affiliate, ia mengaku bisa meraup pendapatan yang lebih dari cukup untuk menafkahi keluarga. "Saya bersyukur karena ternyata passion saya bisa jadi sumber penghasilan tanpa harus meninggalkan peran utama saya sebagai ibu rumah tangga," tutup Amelia.