Liputan6.com, Jakarta - Okupansi hotel di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencapai 85 persen selama gelaran MotoGP Mandalika pada 3─5 Oktober 2025, menurut Asosiasi Hotel Mataram (AHM). Ketua AHM I Made Adiyasa Kurniawan mengatakan, data itu dihimpun pihaknya per Kamis, 2 Oktober 2025.
"Para tamu dijadwalkan menginap sampai 5 Oktober 2025," katanya, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (4/10/2025). Ia mengatakan, capaian okupansi hotel tersebut "sangat menggembirakan" bagi para pelaku hotel di Kota Mataram, sebab kondisi okupansi sempat mengkhawatirkan sampai akhir September 2025.
Saat itu, okupansi hotel masih berada pada angka 30─50 persen, padahal gelaran MotoGP tinggal hitungan hari. "Dengan kondisi okupansi hotel saat ini, kami sangat bersyukur, dan semoga kegiatan MotoGP bisa berjalan aman dan lancar," harapnya.
Sebelumnya, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB sempat mencatat tingkat keterisian kamar hotel dua pekan menjelang perhelatan MotoGP Mandalika 2025, yakni mencapai 70 persen. "Itu secara umum. Ada hotel yang sudah 80 persen dan ada yang baru 40 persen," kata Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini, Selasa, 23 September 2025.
Turun dari MotoGP Sebelumnya
Wolini mengatakan, okupansi kamar itu baru di Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram yang tergabung di dalam PHRI NTB. Sementara itu, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah angkanya sudah 80 persen.
"Karena Mandalika ini zona utama pasti ramai. Tapi meski begitu, itu saja baru 80 persen," ujarnya.
Wolini berkata, dibanding pelaksanaan MotoGP 1, 2, dan 3, tingkat okupansi hotel dua pekan menjelang pelaksanaan MotoGP biasanya sudah 100 persen. Namun tahun ini, jumlahnya baru mencapai 70 persen.
"Bahkan, di tiga gili tidak ada pengaruh untuk MotoGP. Ini hasil turun kami ke tiga gili. Karena, tiga gili pasarnya lain, yakni bule semua, tapi ini perlu digarap, karena dari presentasi ITDC tiket baru terjual 30 persen," ujarnya. "Harus ada sinergi di sini untuk memajukan NTB, khususnya Lombok."
Jalin Kerja Sama
"Karena kita tidak lagi bicara Lombok, tapi Indonesia. Sirkuit ini satu-satunya di Indonesia yang kita banggakan. Untuk itu, mari sama-sama kita garap sehingga hasilnya tidak asal-asalan. Ini jelang satu bulan baru ada rapat koordinasi," kata Wolini.
Sementara itu, Citilink mengoperasikan penerbangan reguler setiap hari dari Jakarta dan Surabaya menuju Lombok maupun sebaliknya. Khusus selama periode penyelenggaraan MotoGP, maskapai penerbangan ini menambah dua penerbangan ekstra pada rute Surabaya.
Dilaporkan bahwa untuk periode 1─3 Oktober, keterisian penumpang rute Jakarta–Lombok telah mencapai 100 persen, sementara rute Surabaya–Lombok berada pada kisaran 98 persen. Citilink mengaku telah melakukan persiapan matang untuk memastikan keselamatan dan kelancaran operasional penerbangan selama penyelenggaraan MotoGP dengan seluruh armada dalam kondisi laik terbang.
Dongkrak Sektor Pariwisata
"Ajang MotoGP Mandalika merupakan momentum besar yang bukan hanya mendongkrak sektor olahraga, tapi juga berdampak positif bagi pariwisata, ekonomi lokal, dan citra Indonesia di mata dunia. Citilink bangga jadi bagian dari upaya menghadirkan pengalaman terbaik bagi para penonton dan wisatawan,: ujar Direktur Utama Citilink, Darsito Hendroseputro, dalam rilis pada Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 3 Oktober 2025.
"Dengan kesiapan armada, layanan yang prima, serta semangat untuk terus mendukung pariwisata nasional, Citilink berkomitmen untuk memastikan MotoGP Mandalika 2025 berjalan lancar dan memberi manfaat luas bagi Indonesia," imbuhnya.
Dukungan terhadap penyelenggaraan MotoGP Mandalika ini sejalan dengan visi maskapai penerbangan itu dalam memperkuat konektivitas dan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia. Mereka juga ingin menghadirkan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi seluruh penumpang.