Liputan6.com, Jakarta - Di antara sederet kategori kuliner, dessert menempati porsi yang penting bagi ekosistem kuliner Indonesia. Golden Swirl Awards 2025 menjadi ajang merayakan keunggulan dan kreativitas dessert terbaik Indonesia.
Total ada 13 kategori penjurian yang dirancang untuk memberi ruang apresiasi yang adil bagi keberagaman dan talenta luar biasa di industri dessert Tanah Air. Dewan juri yang terdiri dari sembilan orang mewakili pakar, praktisi, dan figur penting dalam industri kuliner Indonesia berjibaku menentukan pemenang.
"Kami ingin menjadikan Indonesia, especially dessert, yang bukan hanya kebanggaan nasional, tapi juga sebagai kekuatan ekonomi dan diplomasi budaya. Semoga penghargaan ini menjadi pemantik semangat baru untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi industri kreatif Indonesia," kata Gupta Sitorus sebagai salah satu pendiri Indonesia Dessert Week dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Selasa, 9 September 2025. Berikut adalah daftar para pemenang dari 13 kategori penghargaan Golden Swirl Awards 2025:
Daftar Pemenang Golden Swirl Awards 2025
1. Pemenang Kategori Traditional Indonesian Dessert Shop of The Year: Kari Umbi
2. Pemenang Kategori Modern Indonesian Dessert Shop of The Year: Fin’s Recipe
3. Pemenang Kategori Cookie Shop of The Year: Naked Dough
4. Pemenang Kategori Chocolate Shop of The Year: Criollo
5. Pemenang Kategori Doughnut Shop of The Year: Kios Brios
6. Pemenang Kategori Ice Cream & Gelato Shop of The Year: Rivareno Gelato
7. Pemenang Kategori Viennoiserie Shop of The Year: Braud General Store
8. Pemenang Kategori Lifetime Achievement Award: Chef Yongki Gunawan
9. Pemenang Kategori Dessert Experience of The Year: Knots
10. Pemenang Kategori Emerging Dessert Brand of The Year: Butter Baby
11. Pemenang Kategori Cake Shop of The Year: Huiz Van Wely
12. Pemenang Kategori Plated Dessert of The Year: Angsle by Esa
13. Pemenang Kategori Pastry Chef of The Year: Lalita Setiandi (founder of LIT Bakehouse)
Perkuat Jakarta Sebagai Destinasi Gastronomi
Penghargaan itu merupakan bagian dari Jakarta Dessert Week yang menjadi salah satu agenda unggulan dari Karisma Event Nusantara (KEN) selama lima tahun terakhir. Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menilai ajang itu bisa memperkuat citra Jakarta sebagai destinasi gastronomi.
"Kami bersama Kementerian Ekraf selalu mendukung perhelatan acara yang menghadirkan satu rasa, satu cinta Indonesia," kata Ni Luh dalam acara penghargaan di Jakarta, Senin, 8 September 2025.
Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya berharap ajang tersebut berdampak tidak hanya bagi pemilik bisnis kuliner dessert dan para chef, tetapi juga para penikmat dessert di Indonesia dan mancanegara.
"Kementerian Ekraf percaya setiap karya dan inovasi yang hadir adalah cerminan dari dedikasi serta passion para pengusaha pastry maupun dessert yang terus mendorong kemajuan industri kuliner di Indonesia," kata Riefky.
Ia menegaskan bahwa kuliner bukan hanya mesin pertumbuhan baru, tetapi juga sarana diplomasi budaya dan akselerator perekonomian. Pada 2024, subsektor kuliner menjadi tulang punggung ekonomi kreatif nasional dengan kontribusi 42 persen terhadap PDB ekraf.
Strategi Menduniakan Kuliner Indonesia Pasca-Program Indonesia Spice Up The World Berakhir
Masih terkait menduniakan kuliner Indonesia, Kemenekraf sebelumnya meluncurkan program Rasa Rempah Indonesia (S’RASA) bersama lima kementerian lainnya, meliputi Kementerian Pariwisata, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian UMKM, dan Kementerian Luar Negeri. Kolaborasi ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU).
Program S'RASA dirancang untuk menggantikan Indonesia Spice Up the World (ISUTW) yang berakhir pada 2024. Visi misinya serupa, yakni mempromosikan kuliner Indonesia berbasis rempah ke berbagai negara,menghadirkan menu khas nusantara dengan cerita, identitas, dan nilai budaya yang melekat.
Pada tahap awal, program akan dimulai di lima kota dunia sebagai percontohan restoran Indonesia dengan standar penyajian yang konsisten. Kelima kota itu adalah New York, London, Amsterdam, Tokyo, dan Sydney.
"Nanti akan ada tim yang menyiapkan standar dan konsepnya. Melalui MoU ini, setiap kementerian menyatukan komitmen membangun branding restoran Indonesia di luar negeri, bukan hanya soal makanan, tapi juga cita rasa dan warisan budaya. Tentunya impact-nya akan luas, ekspor meningkat, pariwisata meningkat, BUMN dan ekonomi kreatif semakin kuat, dan semuanya," kata Menteri Perdagangan Budi Santoso.