Liputan6.com, Jakarta Papua adalah salah satu wilayah di Indonesia yang kaya akan budaya dan kuliner unik. Sagu menjadi bahan makanan pokok utama bagi masyarakat Papua. Tanaman ini tumbuh subur dan menjadi sumber karbohidrat penting. Banyak sekali olahan makanan lezat yang berasal dari sagu.
Kuliner Papua berbahan sagu paling populer tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki cita rasa yang otentik. Proses pengolahannya yang unik menghasilkan tekstur dan rasa yang khas. Berbagai hidangan ini bisa kamu coba buat sendiri di rumah, tanpa perlu jauh-jauh datang ke Papua.
Sagu juga dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Disebutkan dalam E Book Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang, kandungan kalori pati sagu setiap 100 gram ternyata tidak kalah dibandingkan dengan kandungan kalori bahan pangan lainnya. Perbandingan kandungan kalori berbagai sumber pati adalah (dalam 100 g): jagung 361 Kalori, beras giling 360 Kalori, ubi kayu 195 Kalori, ubi jalar 143 Kalori dan sagu 353 Kalori.
Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang kuliner papua berbahan sagu paling populer Rabu (10/9/2025).
Papeda
Papeda adalah makanan pokok masyarakat Papua yang terbuat dari sagu. Makanan ini memiliki tekstur seperti lem atau gel yang kental dan lengket. Papeda biasanya disajikan dengan ikan kuah kuning yang kaya akan rempah. Rasa papeda yang tawar akan sangat pas dipadukan dengan kuah ikan yang gurih, pedas, dan asam.
Dijelaskan dalam penelitian di MELANESIA: Jurnal Ilmiah Kajian Sastra dan Bahasa Volume 01, Nomor 01, Agustus 2016, pemanfaatan sagu secara tradisi sudah lama dikenal di daerah-daerah penghasil sagu pada umumnya dan secara khusus di Inanwatan. Produk-produk makanan secara tradisi yang dihasilkan dari sagu seperti papeda, sagu lempeng, sagu lempeng gula merah, sagu bakar kelapa, sagu bakar apatar, dan lain sebagainya merupakan produk yang benar-benar terlahir dari sebuah pengetahuan tradisi masyarakatnya.
Papeda memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Cara menyantapnya yang unik dengan menggunakan dua buah sumpit kayu atau garpu menjadi ciri khas kuliner ini.
Karakteristik Kuliner:
Memiliki tekstur seperti lem atau gel yang kental dan lengket, rasanya tawar.
Bahan Utama:
- Tepung sagu
- Air mendidih
Cara Membuat:
- Siapkan tepung sagu dalam wadah.
- Larutkan tepung sagu dengan sedikit air dingin hingga tidak ada gumpalan.
- Didihkan air hingga benar-benar panas.
- Tuangkan air mendidih secara perlahan ke dalam larutan sagu sambil terus diaduk cepat menggunakan sumpit kayu.
- Aduk hingga adonan berubah warna dari putih menjadi bening dan bertekstur seperti lem.
- Terus aduk hingga semua sagu matang merata.
- Sajikan papeda selagi hangat bersama ikan kuah kuning atau lauk lainnya.
Aunu Senebre
Aunu Senebre adalah salah satu makanan khas Papua yang unik dan lezat. Terbuat dari ikan teri yang dicampur dengan sagu dan kelapa parut, makanan ini sering disajikan sebagai kudapan ringan. Rasanya yang gurih dan bertekstur lembut menjadikannya hidangan yang sangat nikmat.
Aunu Senebre merupakan salah satu kuliner tradisional yang sangat mudah dibuat karena bahan-bahannya sederhana. Kamu bisa menemukan semua bahan di dapurmu. Cita rasa yang berbeda dari masakan sehari-hari seperti tahu, tempe, atau ayam akan membuatmu tidak merasa bosan.
Karakteristik Kuliner:
Aunu Senebre memiliki tekstur lembut, rasa gurih dari ikan teri dan kelapa, serta aroma wangi daun talas.
Bahan Utama:
- 100 gram ikan teri nasi segar, dicuci bersih dan digoreng sebentar
- 1 batang daun talas dan batangnya, diiris tipis
- 100 gram kelapa, parut kasar
- ¼ sendok teh garam
- Cabai rawit secukupnya (opsional, bagi yang suka pedas)
Cara Membuat:
- Pertama, rebus terlebih dahulu daun talas dan batangnya hingga matang, lalu angkat dan tiriskan.
- Siapkan wadah. Campurkan ikan teri nasi yang sudah digoreng dengan daun talas, batang talas, kelapa parut kasar, dan garam.
- Aduk semua bahan hingga tercampur merata.
- Masukkan adonan ke dalam wadah tahan panas atau piring saji.
- Kukus selama 25 menit dengan api sedang sampai matang.
- Jika kamu suka pedas, bisa ditambahkan irisan cabai rawit merah di atasnya sebelum dikukus.
- Sajikan Aunu Senebre selagi hangat sebagai kudapan.
Sinole
Sinole adalah makanan khas Papua yang memiliki tekstur bulir-bulir kasar dan rasa gurih manis yang unik. Makanan ini dibuat dari sagu kering yang diayak menjadi tepung halus, lalu dicampur dengan kelapa parut sangrai dan gula. Rasanya yang gurih, manis, dan sedikit hambar membuat sinole cocok dimakan sebagai makanan pokok, pendamping, atau camilan.
Sinole biasanya dinikmati dalam keadaan hangat. Perpaduan rasanya sangat pas jika dipadukan dengan lauk seperti ikan kuah kuning, tumis bunga pepaya, atau sambal terasi. Proses pembuatannya yang dipanggang di atas wajan juga memberikan aroma harum yang menggugah selera.
Karakteristik Kuliner:
Memiliki tekstur bulir-bulir kasar dan berwarna cokelat muda, dengan rasa gurih, manis, dan sedikit hambar.
Bahan Utama:
- Sagu basah, dijemur hingga kering lalu diayak menjadi tepung halus
- Kelapa parut sangrai
- Gula pasir
- Garam secukupnya
- Minyak untuk memoles wajan
Cara Membuat:
- Pertama-tama, campurkan sagu kering yang sudah diayak dengan kelapa parut, gula, dan garam. Aduk hingga semua bahan tercampur merata.
- Panaskan wajan di atas kompor. Olesi sedikit minyak agar tidak lengket.
- Tuang adonan sinole ke dalam wajan. Cetak dan ratakan seperti membuat dadar tebal.
- Panggang hingga bagian bawahnya kering dan sedikit kecokelatan.
- Balik sinole dan panggang sisi lainnya hingga matang.
- Setelah matang, angkat sinole dan taburi gula merah atau topping sesuai selera.
- Gulung sinole dan potong-potong sesuai selera.
- Sajikan sagu sinole selagi masih hangat bersama teh manis atau kopi.
Sagu Lempeng atau Sagu Forno
Sagu Lempeng adalah roti khas Papua yang dibuat dari sagu murni tanpa tambahan gula. Teksturnya keras di luar tapi agak rapuh di dalam. Meskipun terlihat sederhana, makanan ini punya nilai sejarah panjang dan sudah dikonsumsi sejak zaman nenek moyang sebagai sumber karbohidrat utama.
Sagu Lempeng memiliki bentuk lempengan dan sering dianggap sebagai 'roti' masyarakat Papua. Cara penyajiannya yang unik dengan dicelupkan ke dalam minuman panas seperti teh atau kopi akan membuatnya sedikit melunak dan lebih mudah dinikmati.
Karakteristik Kuliner:
Berbentuk lempengan, teksturnya lebih keras seperti biskuit atau roti kering. Sering dijadikan pengganti roti.
Bahan Utama:
- Tepung sagu murni
- Air secukupnya
Cara Membuat:
- Siapkan tepung sagu murni di dalam wadah.
- Tambahkan sedikit air hingga adonan bisa dibentuk padat. Jangan terlalu banyak air.
- Cetak adonan menjadi bentuk lempengan dengan ketebalan sekitar 1-2 cm.
- Siapkan cetakan khusus sagu lempeng atau wajan tebal.
- Panggang lempengan sagu di atas api kecil hingga matang dan kering.
- Balik sesekali agar kedua sisi matang merata.
- Angkat sagu lempeng saat sudah kering dan keras.
- Sajikan sagu lempeng bersama teh atau kopi.
Kue Bagea
Kue Bagea adalah kue kering khas Papua yang dibuat dari sagu. Meskipun terlihat keras, kue ini akan lumer di mulut saat disantap. Perpaduan sagu, terigu, gula, kayu manis, dan kacang-kacangan membuat kue ini memiliki cita rasa yang gurih dan manis.
Kue Bagea memiliki bentuk bulat kecil. Kue ini juga sering dijadikan oleh-oleh khas Papua. Sering kali kue ini dicelupkan ke dalam teh hangat agar lebih mudah digigit dan rasanya semakin nikmat.
Karakteristik Kuliner:
Kue kering berbentuk bulat kecil, memiliki tekstur keras namun lumer di mulut.
Bahan Utama:
- Tepung sagu
- Tepung terigu
- Gula pasir
- Bubuk kayu manis
- Kacang tanah cincang
- Biji kenari cincang
- Telur
- Mentega
Cara Membuat:
- Campurkan tepung sagu, tepung terigu, dan bubuk kayu manis. Ayak agar tidak ada yang menggumpal.
- Kocok mentega, gula, dan telur hingga lembut.
- Masukkan campuran tepung sedikit demi sedikit ke dalam adonan basah. Aduk hingga rata.
- Tambahkan kacang tanah dan biji kenari, aduk kembali.
- Bentuk adonan menjadi bulatan-bulatan kecil dan pipihkan sedikit.
- Tata di atas loyang yang sudah diolesi mentega.
- Panggang dalam oven dengan suhu 150°C selama 20-25 menit atau hingga matang.
- Biarkan kue dingin sebelum disimpan.
Martabak Sagu
Martabak sagu adalah varian martabak manis yang menggunakan tepung sagu sebagai bahan dasarnya. Meskipun disebut martabak, adonan sagu ini memberikan tekstur yang lebih lembut dan kenyal dibandingkan martabak pada umumnya. Kamu bisa menemukan kuliner ini dengan mudah di Jayapura.
Martabak sagu biasanya diisi dengan berbagai macam isian, seperti cokelat, keju, atau kacang. Rasa manisnya berpadu dengan tekstur unik sagu yang kenyal. Ini adalah camilan yang sangat cocok untuk dinikmati saat bersantai.
Karakteristik Kuliner:
Adonan sagu memberikan tekstur yang lebih lembut dan cenderung kenyal.
Bahan Utama:
- Tepung sagu
- Tepung terigu
- Gula pasir
- Telur
- Air
- Isian: cokelat, keju, kacang (sesuai selera)
- Margarin
Cara Membuat:
- Campurkan tepung sagu, tepung terigu, gula pasir, dan telur. Aduk rata.
- Tuang air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan licin dan tidak menggumpal.
- Panaskan teflon atau wajan anti lengket. Olesi dengan margarin.
- Tuang adonan martabak sagu, masak hingga bergelembung.
- Setelah matang, tambahkan isian sesuai selera.
- Lipat martabak menjadi dua bagian.
- Angkat dan sajikan selagi hangat.
Norohombi
Norohombi adalah makanan khas Papua yang memiliki tekstur lembut dan rasa gurih. Makanan ini dibuat dari sagu yang dicampur dengan parutan kelapa dan udang kering. Norohombi sering dijadikan camilan atau lauk pendamping yang lezat.
Proses memasak Norohombi cukup sederhana. Adonan sagu dan kelapa diisi dengan udang kering, lalu dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang. Aroma daun pisang yang wangi akan meresap ke dalam Norohombi.
Karakteristik Kuliner:
Makanan khas Papua dengan tekstur lembut dan gurih.
Bahan Utama:
- Tepung sagu
- Parutan kelapa
- Udang kering
- Garam
- Daun pisang untuk membungkus
Cara Membuat:
- Campurkan tepung sagu, parutan kelapa, udang kering, dan garam. Aduk hingga semua bahan tercampur merata.
- Ambil selembar daun pisang, masukkan adonan norohombi secukupnya.
- Bungkus adonan dengan rapi seperti membungkus lontong.
- Lakukan hingga semua adonan habis.
- Siapkan kukusan. Masukkan bungkusan norohombi ke dalam kukusan.
- Kukus selama 20-30 menit atau hingga matang.
- Angkat dan sajikan norohombi selagi hangat.
FAQ Seputar Kuliner Papua Berbahan Sagu
Mengapa sagu menjadi makanan pokok di Papua?
Sagu adalah makanan pokok karena tanaman sagu tumbuh subur di wilayah Papua. Sagu juga merupakan sumber karbohidrat utama dan mudah diolah menjadi berbagai macam hidangan.
Apakah sagu bisa dibuat menjadi camilan manis?
Ya, sagu bisa diolah menjadi camilan manis. Contohnya seperti Sinole atau Kue Bagea yang dicampur dengan gula, kelapa, dan kacang-kacangan.
Bagaimana cara menyimpan tepung sagu agar awet?
Tepung sagu sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara di tempat yang kering dan sejuk. Hindari tempat yang lembab agar tidak berjamur.
Apa bedanya Papeda dengan Sagu Lempeng?
Papeda adalah sagu yang dimasak dengan air mendidih hingga menjadi bubur kental, rasanya tawar. Sementara Sagu Lempeng adalah sagu yang dicetak padat dan dipanggang hingga kering, mirip seperti roti.
Apakah semua kuliner sagu harus dimasak dengan cara dikukus atau dipanggang?
Tidak. Berbagai kuliner sagu memiliki cara memasak yang berbeda-beda. Ada yang direbus, digoreng, dikukus, atau dipanggang, tergantung jenis hidangannya.