7 Cara Menyimpan Cabai Giling agar Tidak Asam dan Tetap Merah Segar

Liputan6.com, Jakarta - Cara menyimpan cabai giling dengan benar sangat penting agar rasanya tidak cepat asam dan warnanya tetap merah segar. Cabai giling sering digunakan sebagai bumbu dasar berbagai masakan, sehingga ketersediaannya di dapur sangat membantu proses memasak. Sayangnya, banyak orang mengeluhkan cabai giling cepat berubah aroma dan warna hanya dalam hitungan hari. Hal ini biasanya terjadi karena metode penyimpanan yang kurang tepat.

Jika disimpan sembarangan, cabai giling mudah terkontaminasi bakteri dan mengalami proses fermentasi. Akibatnya, rasa menjadi asam dan tampilannya kurang menggugah selera. Dengan memahami cara menyimpan cabai giling yang benar, Anda bisa memperpanjang masa simpan tanpa mengurangi kualitas. Berikut tujuh cara menyimpan cabai giling agar tidak asam yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (24/12). 

Langkah awal dalam cara menyimpan cabai giling adalah memastikan bahan dasarnya segar. Cabai yang masih segar memiliki warna merah cerah dan tekstur yang keras. Jika cabai sudah layu atau mulai busuk, hasil gilingan akan lebih cepat asam. Kualitas awal cabai sangat menentukan daya tahannya setelah digiling.

Sebelum digiling, pilih cabai yang tidak berlubang dan bebas bercak hitam. Cabai segar mengandung kadar air yang seimbang sehingga tidak mudah terfermentasi. Dengan bahan yang tepat, proses penyimpanan cabai giling menjadi lebih optimal. Hasilnya, cabai giling bisa bertahan lebih lama dan tetap segar.

Merebus cabai sebelum digiling merupakan cara menyimpan cabai giling yang cukup efektif. Proses perebusan membantu membunuh bakteri dan mikroorganisme penyebab pembusukan. Cabai yang direbus juga menghasilkan warna merah yang lebih cerah saat digiling. Cara ini banyak digunakan agar cabai tidak cepat asam.

Rebus cabai hingga layu, lalu tiriskan hingga benar-benar kering. Pastikan tidak ada air tersisa sebelum proses penggilingan. Air berlebih dapat mempercepat proses basi pada cabai giling. Dengan teknik ini, cabai giling bisa disimpan lebih lama tanpa perubahan rasa.

Salah satu kesalahan umum dalam cara menyimpan cabai giling adalah membiarkannya terlalu lembap. Kandungan air berlebih menjadi penyebab utama cabai giling cepat asam. Oleh karena itu, pastikan cabai giling dalam kondisi relatif kering. Teksturnya sebaiknya tidak terlalu encer.

Jika perlu, masak sebentar cabai giling di atas api kecil untuk mengurangi kadar air. Aduk terus agar tidak gosong dan warnanya tetap merah. Setelah dingin, baru simpan cabai giling ke dalam wadah. Langkah ini efektif menjaga cabai tetap segar.

Pemilihan wadah sangat berpengaruh dalam cara menyimpan cabai giling. Gunakan wadah kaca atau plastik food grade yang memiliki penutup rapat. Wadah kedap udara mencegah masuknya bakteri dan udara lembap. Hal ini membantu memperlambat proses fermentasi.

Hindari menggunakan wadah terbuka atau sendok basah saat mengambil cabai giling. Kebiasaan tersebut dapat mempercepat kerusakan. Selalu gunakan sendok bersih dan kering. Dengan wadah yang tepat, cabai giling bisa lebih tahan lama.

Menambahkan sedikit minyak di permukaan cabai giling merupakan cara menyimpan cabai giling yang cukup ampuh. Minyak berfungsi sebagai lapisan pelindung dari udara dan bakteri. Cara ini sering digunakan pada sambal rumahan agar tidak cepat basi. Selain itu, minyak juga membantu menjaga warna tetap merah.

Gunakan minyak goreng panas yang sudah didinginkan. Tuangkan tipis saja di atas cabai giling hingga menutupi permukaannya. Jangan diaduk agar lapisan minyak tetap utuh. Teknik ini bisa memperpanjang masa simpan cabai giling secara signifikan.

Menyimpan cabai giling di kulkas adalah cara menyimpan cabai giling yang paling umum. Suhu dingin membantu memperlambat pertumbuhan bakteri. Letakkan cabai giling di rak kulkas, bukan di pintu, agar suhunya lebih stabil. Pastikan wadah tertutup rapat.

Hindari terlalu sering membuka tutup wadah karena perubahan suhu dapat memicu pembusukan. Ambil secukupnya saja saat digunakan. Dengan penyimpanan kulkas yang benar, cabai giling bisa bertahan hingga beberapa minggu. Warna dan rasanya pun tetap terjaga.

Membagi cabai giling ke dalam porsi kecil merupakan cara menyimpan cabai giling yang praktis. Dengan porsi kecil, Anda tidak perlu membuka satu wadah besar berulang kali. Hal ini mengurangi risiko kontaminasi bakteri. Cara ini sangat efektif untuk penyimpanan jangka panjang.

Gunakan wadah kecil atau cetakan es batu untuk membagi cabai giling. Simpan di freezer jika ingin daya simpan lebih lama. Saat dibutuhkan, ambil satu porsi saja. Metode ini menjaga cabai giling tetap segar dan tidak asam.

1. Mengapa cabai giling cepat asam?

Cabai giling cepat asam karena kandungan air berlebih dan paparan bakteri.

2. Apakah cabai giling harus disimpan di kulkas?

Ya, penyimpanan di kulkas membantu memperlambat pembusukan dan fermentasi.

3. Berapa lama cabai giling bisa bertahan di kulkas?

Dengan cara menyimpan cabai giling yang benar, cabai bisa bertahan 2–4 minggu.

4. Bolehkah cabai giling disimpan di freezer?

Boleh, freezer membuat cabai giling tahan lebih lama tanpa cepat asam.

5. Apakah minyak wajib ditambahkan pada cabai giling?

Tidak wajib, tetapi minyak membantu melindungi cabai giling dari udara dan bakteri.