Liputan6.com, Jakarta - Meski kucing dikenal dengan sifat independennya, ikatan emosional antara manusia dan hewan ini ternyata memiliki dasar ilmiah yang kuat. Hubungan ini tidak hanya sebatas kasih sayang, tapi juga melibatkan respons kimiawi dalam tubuh.
Inti dari ikatan kimiawi ini adalah hormon oksitosin, yang sering disebut sebagai "molekul cinta," melansir VICE, Minggu, 21 September 2025. Hormon ini dikenal karena perannya dalam meningkatkan ikatan sosial pada manusia, seperti saat berpelukan, berciuman, atau menggendong bayi.
Penelitian menunjukkan bahwa oksitosin juga meningkat pada manusia dan kucing selama interaksi yang positif. Peningkatan kadar oksitosin ini terjadi dalam dosis kecil, namun terukur, asalkan interaksi tersebut dilakukan dengan cara yang tepat.
Memahami bagaimana hormon ini bekerja dapat membantu pemilik kucing membangun hubungan yang lebih dalam dan bermakna dengan hewan peliharaan mereka. Ini sekaligus mengubah persepsi bahwa kucing peliharaan tidak membutuhkan perhatian.
1. Sentuhan Lembut yang Dimulai Kucing
Salah satu cara paling efektif untuk memperkuat ikatan dengan kucing Anda adalah melalui sentuhan, namun dengan satu syarat penting: kucing harus jadi pihak yang memulai interaksi fisik. Sebuah studi yang dilakukan pada 2025 menunjukkan bahwa kadar oksitosin pada manusia dan kucing meningkat secara signifikan selama sesi elusan yang santai, tapi hanya jika kucing yang menginisiasi kontak.
Penting untuk menghormati keinginan kucing. Pemilik yang memaksakan pelukan atau elusan pada kucing yang cenderung menghindar justru akan melihat penurunan kadar oksitosin. Ini menunjukkan bahwa ikatan kimiawi hanya akan terbentuk dan berkembang ketika kucing merasa nyaman dan bersedia untuk berinteraksi, bukan karena paksaan.
Kadar oksitosin yang meningkat saat kucing memulai kontak fisik menekankan pentingnya otonomi mereka dalam interaksi. Memberi mereka pilihan untuk mendekat akan menciptakan lingkungan lebih positif.
2. Kekuatan Nada Suara yang Menenangkan
Komunikasi verbal juga memegang peranan penting dalam membangun ikatan dengan kucing, terutama melalui nada suara Anda. Berbicara pada kucing dengan nada yang tenang dan stabil terbukti meningkatkan kadar oksitosin pada pemilik, sebagaimana ditunjukkan dalam sebuah eksperimen di Jepang pada 2021.
Ketika berbicara dengan kucing seolah-olah sedang menceritakan dongeng sebelum tidur, meski mereka tidak memahami kata-kata yang Anda ucapkan, sistem saraf mereka merespons. Nada suara yang lembut dan menenangkan dapat menciptakan suasana yang damai dan aman, yang pada akhirnya memperkuat ikatan emosional antara Anda dan hewan peliharaan Anda.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa kualitas interaksi jauh lebih penting daripada kuantitas. Konsistensi dalam menggunakan nada suara yang menenangkan akan membantu kucing merasa lebih nyaman dan terhubung dengan Anda, membangun fondasi kepercayaan yang mendalam.
3. Momen Berharga Kucing di Pangkuan Anda
Momen ketika kucing memilih naik ke pangkuan pemiliknya merupakan salah satu indikator terkuat dari ikatan yang mendalam. Pada saat-saat seperti itu, lonjakan oksitosin yang paling kuat diamati pada kedua belah pihak. Ini adalah tanda kepercayaan dan kenyamanan yang tinggi dari kucing terhadap pemiliknya.
Para ilmuwan menyebut fenomena ini sebagai "keterikatan aman." Bagi siapa pun yang pernah merasakan kucingnya meregangkan tubuh di pangkuan, momen ini adalah pengalaman biologis yang sangat membahagiakan.
Momen-momen intim seperti ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga vital untuk memperkuat ikatan. Mereka menegaskan bahwa kucing merasa aman dan dicintai, yang mendorong produksi oksitosin dan memperdalam hubungan antara Anda dan kucing kesayangan Anda.
4. Berkedip Balik
"Kedipan lambat" pada dasarnya adalah bentuk kepercayaan kucing. Mengembalikannya menandakan rasa aman dan, menurut para peneliti, dapat memicu pelepasan oksitosin pada Anda berdua. Tidak perlu kata-kata—cukup gerakan kelopak mata kecil yang sinkron.
5. Condongkan Diri pada Dengkuran
Dengkuran pelan kucing memiliki efek yang terukur pada manusia. Penelitian mengaitkannya dengan kadar oksitosin yang lebih tinggi, kadar kortisol yang lebih rendah, bahkan tekanan darah yang lebih rendah. Ini adalah interaksi kimia yang terbungkus dalam white noise.
6. Hargai Kucing yang Menyendiri
Beberapa kucing menghindari kontak langsung. Jangan memaksakannya. Para peneliti menemukan bahwa kucing yang cemas awalnya memiliki kadar oksitosin yang tinggi, tapi menurun setelah dipegang secara tidak diinginkan. Pada kucing-kucing ini, kesabaran adalah pondasi yang sesungguhnya untuk membangun ikatan.