Liputan6.com, Jakarta - Tanpa Indonesia, tiga negara Asia Tenggara masuk daftar tujuan wisata medis terbaik di dunia. Setidaknya itu merujuk list yang diterbitkan Nomad Capitalist—sebuah firma konsultan global yang kliennya adalah pengusaha dan investor berpenghasilan tinggi.
Melansir Says, Kamis, 29 Mei 2025, daftar tersebut menyoroti bahwa meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan asuransi medis di Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mendorong lebih banyak orang mencari pengobatan di luar negeri.
Karena klien ingin memperluas gaya hidup dan bisnis mereka ke luar negeri, Nomad Capitalist menekankan pentingnya perawatan kesehatan yang mudah diakses dan berkualitas tinggi, sesuatu yang kini ditawarkan dengan harga terjangkau oleh banyak negara berkembang, termasuk tiga negara tetangga Indonesia.
Berikut 10 negara tujuan wisata medis versi Nomad Capitalist, tanpa urutan tertentu:
- Malaysia
- Singapura
- Thailand
- India
- Turki
- Republik Ceko
- Kosta Rika
- Panama
- Meksiko
- Brasil
Wisata Medis di Thailand dan Singapura
Menurut Nomad Capitalist, Thailand telah lama jadi salah satu tujuan wisata medis terbaik di dunia, dengan biaya perawatan kesehatan yang rendah dan layanan sangat baik bagi para ekspatriat. Faktanya, Negeri Gajah Putih sangat populer dalam industri ini, sehingga wisata medis tumbuh lebih dari 20 persen per tahun.
Bangkok adalah rumah bagi Rumah Sakit Bumrungrad, tempat pendiri Nomad Capitalist, Andrew Henderson, baru-baru ini melakukan pemeriksaan kesehatan total dengan biaya yang sangat murah. Rumah sakit tersebut meniru Mayo Clinic yang terkenal di Amerika Serikat dan layanan rekam medis elektroniknya sangat mengesankan Microsoft, sehingga raksasa teknologi itu membeli seluruh proyek tersebut.
Melipir ke Singapura, Negeri Singa punya salah satu sistem rumah sakit tercanggih di dunia, meski lebih mahal dari negara-negara tetangganya. Perawatan kanker merupakan spesialisasi utama di sini, terutama di Rumah Sakit Gleneagles yang terkenal.
Wisata Medis di Malaysia
Tidak ketinggalan, Malaysia menerima lebih dari setengah juta wisatawan medis, terutama dari Asia, setiap tahun karena infrastruktur negara tersebut yang maju dan biaya yang rendah. Negeri Jiran telah membangun fasilitas medis yang menyaingi Singapura dan menawarkan harga yang jauh lebih rendah.
Pada saat yang sama, negara tersebut mendirikan lembaga untuk menarik ratusan ribu wisatawan medis untuk berbagai prosedur, mulai dari luka bakar hingga kondisi jantung. Konsensus umumnya, karena Singapura semakin mahal, Kuala Lumpur akan menggantikannya.
Harganya kompetitif, sementara fasilitas dan layanannya setara dengan semua pesaing regionalnya. Seperti negara-negara Asia lainnya, Malaysia pertama kali melihat wisata medis sebagai cara mendiversifikasi ekonominya selama krisis keuangan Asia.
Prince Court Medical Centre, tempat pendiri Nomad Capitalist, Andrew Henderson,mengeluarkan sekitar dua ribu dolar AS saat ia jatuh sakit di Kuala Lumpur, menduduki peringkat pertama rumah sakit untuk "pasien tanpa batas" oleh Medical Travel Quality Alliance.
Bagaimana dengan Indonesia?
Wisata medis sebenarnya juga dikembangkan di Indonesia. Tahun lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong pengembangan wisata medis di Indonesia, khususnya Bali. Namun, ia menyarankan agar Pulau Dewata memilih industri wisata kesehatan yang bersifat pencegahan.
"Bali jangan ambil industri kesehatan yang kuratif, tapi harus industri kesehatan yang sifatnya wellness, kombinasi beauty and aesthetic," kata Menkes Budi, lapor kanal Health Liputan6.com.
Menurut mantan banker itu, Bali merupakan tempat orang-orang untuk hidup sehat, sehingga cocok dengan wisata medis yang berfokus pada wellness. Menkes berharap, dengan dibukanya pusat pelayanan kebugaran dan kecantikan kerja sama antara RSUP Prof. Ngoerah dengan Sun Healthcare International dari Korea Selatan bisa jadi proyek percontohan layanan kesehatan bertaraf internasional.
Sebagai konteks, Budi meresmikan Gedung Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah, pada 3 Oktober 2024. Ngoerah Sun Wellness memberi layanan wellness dan estetika, dengan empat layanan unggulan: medical check-up, aesthetic dentistry, plastic surgery, dan dermaesthetic.