Ranger Taman Nasional Tewas Saat Bantu Ambil Ponsel Turis yang Hanyut di Sungai dalam Gua

2 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta - Seorang ranger taman nasional di Thailand meninggal dunia setelah mencoba membantu turis yang kehilangan ponselnya. Ponsel turis itu terjatuh di dalam gua di Provinsi Kanchanaburi, pada Selasa sore, 15 April 2025.

Lokasi insiden berada di Tham Sao Hin, dikenal juga sebagai Gua Pilar Batu yang terletak di Taman Nasional Lam Khlong Ngu di Distrik Thong Pha Phum. Sekitar pukul 1 siang, ranger berusia 43 tahun, Paisan Wanphet, menawarkan diri untuk mengambil ponsel yang secara tidak sengaja dijatuhkan seorang turis ke sungai yang mengalir melalui gua. 

Mengutip The Thaiger, Kamis (17/4/2025), air yang meluap karena hujan lebat, memiliki arus yang kuat. Paisan masuk ke sungai tetapi dengan cepat terseret dan menghilang dari pandangan.

Ketika situasi semakin membahayakan, sekitar 120 turis dipandu keluar dari gua oleh ranger lainnya. Operasi penyelamatan diluncurkan, dan penyelam akhirnya menemukan tubuh Paisan sekitar pukul 10 malam, terjebak di celah berbatu 4 meter di bawah air.

Karena kondisi yang sulit, termasuk hujan lebat, jalan setapak yang curam, dan jarak pandang yang buruk, dibutuhkan waktu lebih dari empat jam untuk mengevakuasi tubuh sang ranger. Sekitar pukul 2.30 pagi, tubuh Paisan berhasil dikeluarkan dari gua.

Tham Sao Hin adalah salah satu fitur paling ikonis di taman nasional, menarik wisatawan ekologi dari seluruh negeri. Gua itu membentang 500 meter dan menampung salah satu pilar batu kapur alami tertinggi di dunia yang berdiri setinggi 62 meter.

Kompensasi bagi Ranger yang Jadi Korban

Direktur Jenderal Departemen Taman Nasional, Satwa Liar dan Konservasi Tanaman, Atthaphon Charoenchansa, mengatakan area tempat kecelakaan terjadi sangat dalam, arus cepat, dan sangat dingin. Kondisi itu kemungkinan menyebabkan kram otot dan menghambat pergerakan.

Menyusul tragedi tersebut, taman nasional telah ditutup sementara untuk alasan keamanan. Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Chalermchai Sri-on, berbelasungkawa dan menegaskan bahwa keluarga Paisan akan menerima total 570.000 baht (sekitar Rp290 juta) dalam bentuk dukungan finansial dari pemerintah dan dana konservasi, seperti yang dilaporkan oleh KhaoSod.

Rinciannya meliputi:

400,000 baht dari dana bantuan kecelakaan taman nasional

50,000 baht dari dana kesejahteraan Departemen Taman Nasional

100,000 baht dari Yayasan Konservasi Hutan dan Laut

20,000 baht dari dana kesejahteraan internal Taman Nasional Lam Khlong Ngu

Insiden itu mengingatkan kembali soal peringatan risiko tenggelam di liburan Songkran yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Somsak Thepsutin. Mengutip The Thaiger, Minggu, 13 April 2025, data statistik menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal jumlah kematian akibat tenggelam pada April, terutama selama Songkran.

Kelompok yang Rentan Tenggelam

Data dari kantor sekretaris tetap kementerian menunjukkan bahwa rata-rata 327 kasus tenggelam terjadi setiap April, dengan pada 13--15 April mencatat sekitar 15 kasus tenggelam per hari terjadi, atau 1,5 kali lipat dari biasanya.

Kelompok yang paling rentan adalah orang dewasa berusia antara 45 hingga 59 tahun, dengan rata-rata 84 kematian pada April. Anak-anak di bawah 15 tahun menyusul, dengan 70 kasus tenggelam.

Laporan dari Departemen Pengendalian Penyakit menemukan bahwa 79 persen kasus tenggelam terjadi di sumber air alami atau pertanian, dan 12 persen melibatkan konsumsi alkohol. Tidak satu pun korban mengenakan pelampung.

Somsak mengidentifikasi kurangnya kesadaran keselamatan air, keterampilan berenang atau bertahan hidup yang tidak memadai, dan pengetahuan tentang teknik penyelamatan yang tidak mencukupi sebagai faktor penyebab. Ia mendesak agar pedoman keselamatan di tempat wisata ditaati, penggunaan pelampung selama aktivitas air, dan menghindari konsumsi minuman keras di dekat air.

Para orangtua diimbau untuk mengawasi anak-anak secara ketat saat berada di dekat air. Area wisata seperti waduk, air terjun, dan pantai harus menetapkan zona renang yang aman yang terpisah dari lalu lintas perahu dan memastikan penjaga pantai bertugas.

Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Ikut Meningkat di Liburan Songkran

Selain tenggelam, kasus kecelakaan lalu lintas juga meningkat selama liburan Songkran. Pusat Keselamatan Jalan Raya Thailand melaporkan 171 kematian dan 1.208 cedera akibat 1.216 kecelakaan lalu lintas terjadi selama lima hari pertama kampanye keselamatan 7 Hari Berbahaya Songkran.

Data yang dirilis pada 15 April 2025 menunjukkan bahwa ngebut, mengemudi dalam keadaan mabuk, dan visibilitas yang buruk tetap menjadi penyebab utama kecelakaan. Sepeda motor terlibat dalam lebih dari 85 persen kecelakaan.

Pada Senin, 14 April 2025 saja, tercatat 214 kecelakaan, yang mengakibatkan 209 orang terluka dan 27 orang meninggal. Provinsi dengan jumlah kecelakaan tertinggi pada 15 April 2025 adalah Prachuap Khiri Khan dengan 10 insiden, sementara Phitsanulok mencatat jumlah kematian terbanyak dengan tiga kematian.

Selama periode lima hari, 11-15 April 2025, Phatthalung menjadi kota dengan jumlah kecelakaan tertinggi (44), Lampang mencatat jumlah cedera terbanyak (47), dan Bangkok mencatat jumlah kematian tertinggi dengan 15 kematian.

Pusat Keselamatan Jalan Raya mengatakan jumlah keseluruhan kecelakaan, cedera, dan kematian telah menurun dibandingkan tahun lalu, sebagian berkat peningkatan penggunaan transportasi umum. Perjalanan kereta api dan udara mengalami kenaikan sebesar 30 persen, sementara perjalanan bus naik tujuh persen.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |