Kemenpar dan P2MI Bakal Latih Pekerja Migran Sebagai Duta Pariwisata Indonesia

5 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkolaborasi dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Miran Indonesia (P2MI) berencana melatih para pekerja migran sebagai duta pariwisata Indonesia. Hal itu untuk meningkatkan peran pekerja migran Indonesia dalam pembangunan pariwisata nasional, pemberdayaan masyarakat, serta perluasan promosi pariwisata Indonesia ke dunia internasional.

Kolaborasi itu diresmikan lewat penandatanganan nota kesepahaman oleh Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana, dan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Senin, 14 Juli 2025, dikutip dari rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com.

Selanjutnya, Menpar menyebut bahwa kementeriannya akan menyiapkan pelatihan Wonderful Indonesia Hospitality Skills. Program ini akan membekali para calon pekerja migran Indonesia dengan keterampilan dasar pariwisata serta pelayanan (hospitality). Melalui pelatihan ini, mereka diharapkan bisa tampil lebih percaya diri, komunikatif, dan membawa citra positif Indonesia dalam interaksi mereka di luar negeri.

Kemenpar juga akan menyinergikan program Desa Wisata dengan Desa Migran EMAS (Edukatif, Maju, Aman, dan Sejahtera) dari Kementerian P2MI. "Desa Migran EMAS akan kami dorong untuk berkembang menjadi desa wisata dengan kekuatan budaya, alam, dan kearifan lokal yang menjadi daya tariknya," kata Widi.

Agar Pekerja Migran Tak Hanya Jadi Pahlawan Devisa

Widi mengatakan bahwa pekerja migran Indonesia tidak hanya berperan sebagai pahlawan devisa sekaligus representasi secara nyata wajah bangsa Indonesia di dunia internasional.

"Sebagai bagian dari diaspora, mereka membawa citra Indonesia ke berbagai penjuru dunia. Peran ini menjadikan mereka sebagai kekuatan diplomasi yang menyampaikan pesan budaya melalui interaksi nyata di negara tempat mereka bekerja," ujarnya.

"Penandatanganan ini menandai awal kerja nyata pekerja migran Indonesia untuk membawa pengalaman dan semangat membangun kampung halaman. Melalui mereka, pariwisata diharapkan semakin tumbuh sebagai penggerak komunitas, jembatan budaya, dan media promosi Indonesia di kancah global," imbuh dia.

Menteri P2MI menyambut positif rencana itu dengan menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa bekerja sendiri dalam memberikan pelindungan serta peningkatan kapasitas para pekerja migran Indonesia. Lewat penandatanganan kerja sama, setidaknya ada dua hal yang dibangun.

"Pertama, kerja sama penyiapan sumber daya manusia dalam pelatihan-pelatihan karena kebutuhan hospitality, spa, dan lain sebagainya di luar negeri juga cukup besar. Kedua, di Kementerian Pariwisata ada desa wisata yang kadang beririsan dengan Desa Migran Emas yang dikelola sebagian besar di dalamnya adalah pekerja migran, ini juga menjadi kerja sama kita dalam pemberdayaan," kata Karding.

Kunjungan Wisman ke Indonesia di Semester I 2025

Sebelumnya, Kemenpar melaporkan kinerja sektor pariwisata pada Juli 2025. Mereka menyatakan bahwa ada tren pertumbuhan positif, khususnya terkait kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang diklaim sebagai sinyal kuat kebangkitan pariwisata Indonesia.

Tren pertumbuhan dapat dilihat dari sejumlah indikator. Salah satunya jumlah kunjungan wisman dan wisatawan nusantara yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Sepanjang Mei 2025, BPS mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 1,31 juta kunjungan meningkat 14,01 persen (YoY).

Hampir seluruh kawasan mencatatkan pertumbuhan positif, kecuali kawasan Amerika yang menurun sebesar 1,30 persen. Hal itu semakin menguatkan terjadi perubahan perilaku turis Amerika Serikat setelah Donald Trump kembali menjabat Presiden AS.

Kawasan Timur Tengah dan Asia selain ASEAN mencatatkan pertumbuhan tertinggi, masing-masing sebesar 35,39 persen dan 20,75 persen. Tren ini memperlihatkan bahwa pariwisata Indonesia secara keseluruhan terus menunjukkan peningkatan daya tarik di pasar global.

"Pertumbuhan jumlah kunjungan ini mencerminkan minat yang terus meningkat terhadap destinasi wisata Indonesia," ujar Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana bersama Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa dalam Laporan Bulanan Kementerian Pariwisata, Senin, 14 Juli 2025.

Pergerakan Wisatawan Nusantara

Sementara, wisata dalam negeri juga terus menjadi pilihan bagi wisatawan nusantara (wisnus). Pada Mei 2025, pergerakan wisnus meningkat 17,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini turut mendorong kinerja kumulatif periode Januari-Mei 2025, yang tumbuh 16,13 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Sementara untuk jumlah perjalanan warga Indonesia yang bepergian ke luar negeri, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menjelaskan, pada periode Januari-Mei 2025 meningkat sebesar 7,63 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Namun secara bulanan, terjadi penurunan sebesar 6,52 persen pada Mei 2025 dibandingkan Mei 2024.

Mengingat terdapat tiga libur panjang akhir pekan pada bulan tersebut serta tren pertumbuhan perjalanan domestik yang positif, data tersebut, kata Ni Luh, mengindikasikan preferensi yang lebih kuat terhadap destinasi wisata dalam negeri. Selain itu, meski kinerja kumulatif wisnus dan wisman sama-sama mencatat pertumbuhan positif, terdapat selisih signifikan antara jumlah perjalanan ke luar negeri dan kunjungan ke dalam negeri.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |