Pelaku Pelecehan Seksual di Eskalator KRL Stasiun Tanah Abang Ditangkap, Teridentifikasi System CCTV Analytic

2 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Pelaku pelecehan seksual di eskalator KRL di Stasiun Tanah Abang akhirnya ditangkap pada Senin, 14 April 2025. Pelaku yang teridentifikasi melalui system CCTV analiytic  kini telah diserahkan kepada pihak kepolisian.

"Dalam kasus terkini di Stasiun Tanah Abang, kami menindaklanjutinya lewat penanganan dan pengungkapan pelaku, juga menemukan dan menyerahkan pelaku kepada kepolisian. Ini tidak lepas dari sistem CCTV Analytic yang sudah terpasang di semua Stasiun Commuter Line dan kesigapan petugas KAI Commuter, sekaligus membuktikan keberpihakan kepada korban,” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus  Kepada Tim Lifestyle Liputan6.com melalui keterangan tertulis pada Rabu (16/4/2025).

Ia mengatakan bahwa penangkapan bermula dari rekaman tersangka pelaku yang sudah dimasukkan ke dalam database sistem CCTV Analytic, yang terdeteksi saat masuk ke area stasiun dan hal tersebut langsung ditindaklanjuti oleh petugas terkait. Lalu petugas pengamanan mengamankan tersangka di dalam Commuter Line No.1759 relasi Rangkasbitung – Tanah Abang, Senin, 14 April 2025 sekitar pukul 17.05 WIB.

Joni menambahkan, selanjutnya tersangka dibawa ke Pos Keamanan Stasiun Tanah Abang untuk dilakukan pemeriksaan awal dan dimintakan keterangannya. “Tersangka mengakui perbuatannya, dan kami serahkan ke pihak Kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum,” sambung Joni.

Di samping itu, ia mengatakan, bahwa dari pihak KAI Commuter sendiri juga memastikan telah memasukan pelaku dalam daftar hitam karena terbukti melakukan pelecehan. Dengan langkah ini, pelaku tak bisa lagi menggunakan KRL Commuter Line dan mencegah terulangnya kejadian serupa. 

Pendampingan Psikologis dan Hukum

Bukan hanya itu, KAI Commuter juga telah melakukan pendampingan kepada pihak korban baik secara psikologis maupun proses hukumnya. Sebelumnya, pada Selasa, 8 April 2025 lalu, KAI Commuter telah mendatangi korban untuk memberikan dukungan dan pendampingan.

Selain itu, dengan menggandeng Komnas Perempuan, Komunitas Perempuan, dan Komunitas Pengguna Commuter Line, KAI Commuter juga secara rutin melakukan sosialisasi terkait pencegahan tindak pelecehan kepada pengguna Commuter Line dan kepada masyarakat secara umum. Menurut Joni, KAI Commuter juga akan terus berkolaborasi dengan pihak-pihak lain untuk mencegah tindak pelecehan di transportasi publik.

Di tempat terpisah korban menyampaikan apresiasinya kepada KAI Commuter atas respons cepatnya dalam menindaklanjuti kejadian tindak pelecehan yang menimpa dirinya. “Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besaranya kapada para petugas KAI Commuter yang sudah menangkap pelaku dengan cepat,” jelasnya saat membuat laporan di Polres Metro Jakarta Pusat, seperti keterangan rilis yang termuat.

Korban Pelecehan Harus Berani Bersuara

Di samping terus melakukan berbagai upaya untuk pencegahan terjadinya pelecehan, KAI Commuter juga mengimbau kepada seluruh pengguna Commuter Line untuk tetap waspada terhadap situasi sekitarnya, serta berani SPEAK UP! KAI Commuter juga mengimbau kepada seluruh pengguna yang melihat atau menjadi korban untuk tidak takut berteriak atau meminta bantuan pengguna lain atau segera melaporkannya kepada petugas.

"Untuk terciptanya transportasi yang aman dan nyaman, KAI Commuter akan menindak tegas kepada pelaku yang telah melanggar norma kesusilaan ataupun tindak kejahatan lainnya,” tegas Joni.

Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan mengaku mengalami pelecehan seksual di eskalator Stasiun Tanah Abang pada Rabu, 2 April 2025. Korban sempat bercerita ke sopir taksi online yang dipesannya saat keluar dari Stasiun Tanah Abang. "Jadi kan aku pas mau turun eskalator, aku nggak nyadar ada cowok di belakang aku. Oh terus dia numpahin pejunya (air mani) dia di celana, celana belakang," kata korban sambil terlihat syok bercerita ke sopir.   

Cara Pelaporan Tindak Pelecehan Seksua di KRL

Menurut pengakuan korban, ia langsung melaporkannya kepada pihak stasiun di tempat kejadian. Namun untuk melihat rekaman CCTV kejadian, perempuan tersebut diminta untuk ke Stasiun Juanda.

"Katanya kalau mau putar CCTV harus ke Stasiun Juanda," ungkap korban yang bercerita kepada sopir taksi online dalam video YouTube pengemudi taksi online yang diunggah ulang akun Threads @beri_tau pada Minggu, 6 April 2025.

Lalu bagaimana sebenarnya proses pelaporan pengguna KRL yang menjadi korban pelecehan seksual di area stasiun? Mengonfirmasi langsung, VP Corporate Secretary KCI, Joni Martinus mengatakan bahwa bisa langsung melapor kepada petugas di lokasi stasiun tempat kejadian. 

"Saat adanya kejadian misal kejadian pelecehan sexual, maka korban bisa langsung menghubungi atau lapor kepada petugas yang ada d lokasi stasiun tempat kejadian," kata Joni melalui pesan tertulis kepada Tim Lifestyle Liputan6.com, Senin, 7 April 2025.

Ia pun mengatakan korban juga bisa menghubungi petugas keamanan yang berada di dalam KRL. Hal ini dilakukan kalau kejadiannya di dalam KRL untuk segera ditindaklanjuti oleh petugas KRL Commuter Line terkait. 

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |