Gerakan Ayah Mengambil Raport, Ini Pentingnya Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan Ayah Mengambil Raport (GEMAR) ke Sekolah milik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bertujuan memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Khususnya melalui keterlibatan langsung dalam kegiatan sekolah.

Melansir dari Parent TV pada Sabtu, 20 Desember 2025, keterlibatan ayah yang aktif ternyata memberikan dampak besar terhadap perkembangan anak, baik secara emosional, kognitif, maupun sosial.

Tujuan tersebut sejalan dengan semangat Gerakan Ayah Mengambil Raport yang mendorong kehadiran ayah sebagai bagian penting dalam proses tumbuh kembang anak.

Peran Ayah dalam Perkembangan Emosional Anak

Anak yang memiliki ayah yang terlibat cenderung memiliki pengelolaan emosi yang lebih baik, rasa percaya diri yang lebih tinggi, serta lebih sedikit masalah perilaku. Keterlibatan ayah secara konsisten memberikan rasa aman dan stabilitas emosional bagi anak.

Melalui aktivitas bersama seperti bermain, berolahraga, atau kegiatan luar ruang, ayah membantu anak belajar mengelola stres, membangun kepercayaan diri, dan mengembangkan ketahanan emosional.

Interaksi ini juga mendukung perkembangan empati, kemampuan beradaptasi, dan kecerdasan emosional anak.

Peran ayah juga berpengaruh besar terhadap perkembangan kognitif anak. Keterlibatan dalam permainan interaktif, diskusi, serta aktivitas pemecahan masalah dapat merangsang rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis anak.

Anak dengan ayah yang aktif terlibat sering menunjukkan performa akademik yang lebih baik, kemampuan bernalar yang kuat, serta kreativitas dan keterampilan mengambil keputusan. 

Pengalaman langsung seperti mengerjakan proyek sederhana, mengeksplorasi lingkungan, atau menghadapi tantangan sehari-hari membantu anak belajar mandiri dan mengasah kemampuan berpikirnya, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

Dalam perkembangan sosial, ayah berperan penting dalam membentuk kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain. Anak dengan ayah yang terlibat cenderung memiliki perilaku sosial yang positif, seperti mampu bekerja sama, berkomunikasi dengan baik, dan menunjukkan empati.

Melalui contoh dan interaksi sehari-hari, ayah memperlihatkan cara menyelesaikan konflik, bekerja dalam tim, serta membangun hubungan yang sehat. Aktivitas bermain bersama juga mengajarkan anak tentang kesabaran, negosiasi, dan kerja sama, yang berguna dalam kehidupan sekolah maupun lingkungan sosial yang lebih luas.