Apa Itu Operasi Penggantian Sendi Lutut pada Osteoarthritis dan Bagaimana Proses Pemulihannya?

Liputan6.com, Jakarta - Nyeri lutut berkepanjangan, kaku saat bergerak, hingga kesulitan berjalan sering menjadi keluhan utama penderita osteoarthritis lutut. Penyakit sendi degeneratif ini terjadi akibat penipisan tulang rawan, sehingga permukaan tulang saling bergesekan dan memicu nyeri kronis. Bila kondisi sudah berat dan terapi konservatif tak lagi efektif, operasi penggantian sendi lutut dapat menjadi pilihan medis.

Operasi penggantian sendi lutut atau Total Knee Replacement (TKR) merupakan tindakan bedah untuk mengganti sendi lutut yang rusak dengan implan buatan. Tujuan utama prosedur ini adalah mengurangi nyeri, memperbaiki fungsi gerak, dan meningkatkan kualitas hidup pasien, terutama pada lansia dan pasien dengan obesitas.

Menurut dokter spesialis ortopedi RS Awal Bros Batam, dr. Rayhan Cein, Sp.OT, operasi penggantian sendi lutut dilakukan ketika nyeri sudah sangat mengganggu aktivitas harian dan tidak membaik dengan obat maupun fisioterapi.

"Tindakan ini bertujuan mengembalikan fungsi lutut agar pasien dapat bergerak lebih nyaman," ujarnya.

Dalam perkembangannya, operasi TKR kini didukung teknologi robotik yang membantu meningkatkan akurasi tindakan. Salah satu penerapannya dilakukan di RS Awal Bros Batam dengan bantuan CORI Robotic Surgical System, yang memungkinkan dokter memetakan anatomi lutut pasien secara tiga dimensi dan real-time di ruang operasi.

Dengan pendekatan ini, ukuran dan posisi implan dapat disesuaikan dengan struktur alami lutut pasien. "Teknologi ini membantu tindakan menjadi lebih presisi dan terpersonalisasi. Rata-rata durasi operasi sekitar dua jam, dan pasien umumnya sudah bisa pulang dalam dua hingga tiga hari setelah tindakan," kata Rayhan.

Keberhasilan operasi penggantian sendi lutut tidak hanya bergantung pada tindakan bedah, tapi juga proses pemulihan.

Saat ini, pendekatan Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) banyak diterapkan untuk mempercepat penyembuhan dan meningkatkan kenyamanan pasien. "Manajemen nyeri multimodal dalam ERAS terbukti membantu mengurangi nyeri pascaoperasi dan mempercepat mobilisasi pasien," kata dr. Bram Kilapong, Sp.An-TI, Subsp.TI (K).

Setelah operasi, pasien menjalani rehabilitasi medik bertahap untuk memperkuat otot, meningkatkan rentang gerak, dan mencegah kekakuan.

Dengan kombinasi tindakan yang tepat dan pemulihan yang terencana, operasi penggantian sendi lutut dapat menjadi solusi efektif bagi pasien osteoarthritis untuk kembali aktif dan menjalani hidup dengan lebih nyaman.

Lebih lanjut, dr. Widya Putri, MARS mengatakan bahwa kehadiran teknologi robotik di Batam adalah bagian dari komitmen RS Awal Bros Group dalam menghadirkan layanan kesehatan setara rumah sakit internasional bagi masyarakat Riau dan Kepulauan Riau.