7 Tanaman Herbal Ampuh Redakan Pegal Linu pada Remaja Jompo, Rekomendasi Dokter

Liputan6.com, Jakarta - Istilah 'remaja jompo' belakangan kerap digunakan untuk menggambarkan generasi muda yang mudah pegal, nyeri otot, dan cepat lelah. Untuk mengatasi keluhan tersebut, banyak remaja kini mulai melirik tanaman herbal sebagai solusi alami yang dipercaya mampu meredakan pegal linu secara aman.

Pegal linu hingga nyeri otot sering dialami mereka yang terlalu lama duduk, kurang bergerak, atau justru melakukan aktivitas fisik berlebihan tanpa pemulihan yang cukup.

Dokter Danang Ardiyanto, MKM, dari UPF Yankestrad Tawangmangu RSUP Dr. Sardjito mengatakan setidaknya ada tujuh tanaman herbal yang bagus untuk meredakan pegal linu hingga nyeri otot. Tanaman ini mencakup jahe, kunyit, temulawak, kencur, daun salam, serai, dan cabe jawa.

"Tanaman-tanaman ini mengandung senyawa aktif yang bersifat anti-inflamasi (anti radang), analgesik (pereda nyeri), dan melancarkan sirkulasi darah," ujarnya kepada Health Liputan6.com melalui aplikasi pesan singkat pada Selasa, 16 Desember 2025.

Lebih lanjut, Danang menambahkan bahwa tanaman herbal sudah digunakan selama ribuan tahun untuk mengobati pegal linu. Hal ini tercatat dalam pengobatan Ayurveda dari India, Traditional Chinese Medicine (TCM), serta Jamu Nusantara sejak era Kerajaan Jawa Kuno.

Menurutnya, pengobatan tradisional ini digunakan secara turun-temurun. Berdasarkan pengalaman empirisnya, tanaman herbal tersebut dikaji kembali melalui penelitian yang lebih modern.

Meskipun bermanfaat, perlu diingat bahwa penggunaan tanaman herbal hanya bisa menjadi alternatif ketika level nyeri ringan sampai sedang.

Danang menegaskan bahwa jika seseorang mengalami nyeri berat, cedera serius, hingga peradangan akut, pengobatan medis tetap diperlukan.

Lebih lanjut, Danang menjelaskan bahwa pegal linu biasanya disebabkan oleh peradangan ringan pada otot, penumpukan asam laktat, dan aliran darah yang kurang lancar. Tanaman herbal yang sering dianggap 'manjur' terbukti dapat meredakan kondisi-kondisi tersebut.

Secara ilmiah, tanaman herbal bekerja dengan menekan proses peradangan, mengendurkan otot, dan memperbaiki siklus aliran darah. Sehingga keluhan nyeri badan berkurang secara alami.

Pengobatan herbal yang umumnya dikenal masyarakat terbagi menjadi dua, yaitu minuman dan obat balur atau gosok. Menurut Danang, keduanya memiliki fungsi yang berbeda sehingga hasil yang diciptakan juga berbeda.

Minuman herbal, katanya, bekerja dari dalam dan cocok untuk mengobati nyeri badan menyeluruh. Sedangkan obat balur, bekerja secara lokal dan mampu meredakan nyeri otot tertentu secara cepat.

"Kombinasi keduanya sering memberikan hasil terbaik," tambahnya.

Masyarakat Indonesia sangat kental dengan tumbuhan rimpang seperti jahe, kunyit, temulawak, dan kencur. Rempah-rempah tersebut seringkali disajikan sebagai minuman anti pegal linu dan terbukti bermanfaat.

Namun, bagaimana bisa?  Danang mengatakan bahwa jahe sangat cocok untuk mengatasi rasa pegal.

Hal ini karena jahe mengandung gingerol dan shogaol yang mampu menghambat zat pemicu nyeri, memberikan efek hangat, dan mengendurkan otot. Oleh sebab itu, jahe bisa disajikan setelah aktivitas fisik, masuk angin, dan nyeri otot.

Sementara itu, kunyit sangat efektif untuk mengatasi peradangan. Hal ini karena kurkumin di dalamnya bersifat anti-inflamasi dan ringan untuk lambung.

Sehingga konsumsi kunyit sangat baik untuk mengatasi nyeri akibat peradangan kronis seperti pegal berkepanjangan atau sendi kaku.

Temulawak dan kencur tidak kalah bagusnya. Keduanya dinilai efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada otot. Dalam hal ini, temulawak mengandung anti-inflamasi yang bermanfaat untuk metabolisme dan pemulihan otot.

Sedangkan kencur, bersifat analgesik sehingga mampu merelaksasikan otot. "Itulah sebabnya keduanya sering digunakan dalam beras kencur atau jamu pegal linu," ujar Danang.

Danang menjelaskan beberapa prinsip penting dalam pengolahan tanaman herbal. Hal ini perlu dilakukan agar senyawa tidak rusak dan manfaatnya tidak hilang.

• Gunakan bahan segar bila memungkinkan
• Direbus dengan api kecil, bukan mendidih lama
• Bisa dikombinasikan, misalnya jahe dicampur kunyit dan kencur
• Untuk obat balur, tanaman bisa ditumbuk halus atau diekstrak menjadi minyak

Khusus obat konsumsi, Danang menigngatkan bahwa herbal bukan berarti boleh dikonsumsi tanpa batas. Selama dosisnya wajar, tidak berlebihan, dan dikonsumsi dengan jeda, tanaman herbal aman untuk mengobati pegal-pegal.

Menurutnya, durasi yang baik untuk mengonsumsi olahan tanaman herbal yaitu 1-2 kali sehari maksimal selama seminggu.

"Jika nyeri menetap lebih dari dua minggu, perlu evaluasi medis," pungkasnya.