Serunya Berburu Kerajinan Lokal di Inacraft October 2025, Lebih Hidup dengan Energi Para Perajin Muda

2 weeks ago 38

Liputan6.com, Jakarta - Inacraft October 2025 Vol.4 akhirnya resmi dibuka oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso pada Kamis, 2 Oktober 2025. Mengusung tema Craft, Culture, Future, pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara itu terasa lebih hidup dengan kehadiran para perajin muda maupun jenama-jenama yang menyasar anak muda.

Salah satunya terlihat pada salah satu booth yang berada di area Main Lobby Jakarta International Convention Center (JICC). Seakan memanfaatkan tren boneka Labubu yang dijadikan gantungan tas, pemilik booth itu menghadirkan produk berkonsep serupa dengan sentuhan berbeda.

Gantungan boneka itu menghiasi ragam tas bantal dengan warna-warna cerah. Tersedia pula gantungan ponsel dari tali tambang yang dianyam dan sedang tren di kalangan anak muda. Tak heran bila pengunjung yang memadati kebanyakan anak-anak muda, meski juga ada emak-emak yang hilir mudik memilih produk pesanan anak atau keponakannya.

Di sudut lain, beragam produk batik dihadirkan dengan desain yang lebih kekinian, yakni simpel dan lebih kasual. Penjualnya lagi-lagi anak muda yang dengan ramah menerangkan kerajinan lokal yang ditawarkannya. Harganya juga relatif terjangkau, di bawah Rp500 ribu. Dengan variasi produk dan desain yang menarik, tak heran banyak pengunjung lapar mata.

Masa Depan Kerajinan Indonesia di Tangan Anak Muda

Dalam sambutannya, Mendag Budi mengaku bangga karena Inacraft selalu digelar di tengah dinamika ekonomi global. Inacraft, kata dia, menjadi ruang pamer atas potensi luar biasa produk-produk kerajinan Indonesia. Buktinya pada 2024, Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 11 negara pengekspor produk kerajinan terbesar di dunia.

"Masa depan kerajinan Indonesia berada di tangan kita, khususnya generasi muda... Kami mengajak youthpreneur menjadi pelestari budaya, sekaligus membawa inovasi kreativitas kerajinan kita," kata Mendag.

Di sisi lain, ia juga mengajak masyarakat Indonesia agar lebih mencintai produk-produk lokal dengan mengenakannya dalam keseharian. Pihaknya, kata dia, sudah memulai dengan meluncurkan Gerakan Kamis Pakai Lokal (Gespol). Setiap Kamis, jajaran Kemendag akan mengenakan produk lokal dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tujuan mengisi pasar dalam negeri yang begitu besar.

"Program ini juga sudah diikuti oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta," imbuhnya. "Kami berharap selanjutnya, secara nasional semua pemerintah menggunakan produk lokal untuk mengisi pasar kita yang cukup besar."

Perluas Pasar Ekspor

Selain pasar domestik, kata Budi, pemerintah jelas melirik pasar luar negeri. Ekspor kerajinan Indonesia menjadi salah satu penghasil devisa sekaligus memperluas kesempatan penyerapan produk ke masyarakat. 

"Kita ingin produk kita masuk juga ke negara-negara non-tradisional. Kita membuka perjanjian dagang dengan beberapa negara lain tahun ini," ujarnya. Eurasia, Peru, dan Tunisia menjadi beberapa negara dan kawasan yang menjadi target pasar ekspor Indonesia di masa datang, termasuk untuk produk kerajinan.

Pihaknya juga membuat program UMKM Bisa Ekspor untuk memfasilitasi UMKM menjual produknya secara internasional. "Bisa itu sebenarnya Berani Inovasi Siap Adaptasi. Jadi, UMKM harus berdaya saing dan harus beradaptasi," urai Mendag.

Selain memberikan panduan, pemerintah memfasilitasi ekspor dengan memanfaatkan jaringan perwakilan perdagangan di 33 negara. Mereka bertanggung jawab untuk memfasilitasi business matching antara UMKM dengan calon buyer di luar negeri.

Saatnya Anak Muda Unjuk Gigi

Menurut Budi, mereka sudah memfasilitasi 942 UMKM untuk mengikuti business matching. Hasil transaksinya dinilai tidak mengecewakan, dari Januari--Agustus 2025, nilainya sebesar USD 90,90 juta atau Rp1,4 triliun. "Itu semua UMKM dan 70 persen dari UMKM ini belum pernah ekspor," sambungnya.

Semangat ekspor juga dihadirkan lewat Inacraft October 2025. Ditemui sebelumnya, Raden Asyfa Fuadi, Koordinator Bidang Youthpreneur, menyatakan bahwa anak-anak muda berkesempatan menawarkan produknya di exporter area.

"Karena ini temanya youth, kita minta dong, yang exporter ini yang udah pernah ekspor dan sedang ekspor. Kita dikasih paviliun khusus di main lobby. Di situ hanya showcase saja," ujarnya.

Pameran semaki meriah dengan kehadiran calon pembeli dari luar negeri. Ia mengaku sejumlah negara sudah mengonfirmasi, selain banyak agen ekspor dari Indonesia. Targetnya, kontrak dagang senilai USD 2 juta selama lima hari penyelenggaraan Inacraft October 2025, yakni pada 1--5 Oktober 2025.

"Nanti ada business matching, misalkan, buyer-nya pengen ketemu siapa, nanti kita bisa dipanggilkan gitu," sambungnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |