Sempat Tertahan di Qatar, Kevin Diks Ungkap Sudah Sampai dengan Selamat di Denmark

10 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks, memberi kabar terbaru usai dirinya tertahan di Qatar dampak perang Iran Israel. Dia mengabarkan bahwa dirinya sudah tiba di Kopenhagen, Denmark bersama keluarganya.

Kevin Diks sempat menjadi saksi serangan rudal Iran yang menyasar pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar. Kevin mengaku mendengar suara ledakan ketika sedang transit di Doha, Qatar, pada Selasa 24 Juni 2025.

Dalam unggahan eksklusif di akun Instagram pribadinya @kevindiks2, ia menulis, 'finally' (akhirnya)'. Unggahan selanjutnya, Kevin Diks menyebut ini menjadi perjalanan yang paling gila yang pernah ada.

"Perjalanan paling gila yang pernah ada, tetapi sangat senang bahwa kami aman di Kopenhagen," tulisnya di Insta Story di akun Instagramnya @kevindiks2, Kamis (26/6/2025).

Sebelumnya, melalui unggahan di Insta Story, Kevin mengaku tengah berada di Hamad Internasional Airport, Qatar. Posisi itu terlihat dari lokasi yang tertera dalam unggahan pemain klub Jerman Borussia Monchengladbach tersebut..

Kevin Diks Ungkap Situasi di Bandara Qatar

"Guys, kami sekarang ini berada di Doha dan baru saja mendengar suara ledakan dari tentara Iran. Kami akan terus memberikan perkembangan lebih lanjut," tulis Kevin, Selasa dini harii, 24 Juni 2025.

Padahal sehari sebelumnya, Senin 23 Juni 202), Kevin masih membagikan unggahan di akun Instagramnya. Pemain berusia 28 tahun itu mempromosikan sebuah retail terkemuka di Indonesia. Dalam unggahan terakhirnya di Insta Story, Kevin mengakui bahwa wilayah udara di Qatar memang sempat dibuka selama dua jam.

Namun saat itu belum ada kepastian soal jadwal penerbangan terbaru di bandara Qatar.  Bukan tidak mungkin, bakal terjadi keterlambatan penerbangan selama beberapa jam. Penerbangan menuju Eropa bisa saja dibatalkan karena alasan keamanan karena situasi yang memanas.

"Wilayah udara dibuka untuk dua jam saat ini namun tidak ada seorang pun yang tahu hal yang bakal terjadi dengan penerbangan tiap orang. Entah saya akan mengalami keterlambatan penerbangan selama 6-7 jam atau malah penerbangan itu dibatalkan," kata Kevin..

Perkembangan Perang Iran Israel

Tak lama kemudian, entah kenapa unggahan itu sudah dihapus dan setelah itu belum ada kabar terbaru dari Kevin sampai akhirnya iia kembali mengungkapkan sudah tiba di Denmark.

Mengenai perang Iran Israel, Kementerian Kesehatan Iran telah mengumumkan bahwa total 627 orang telah menjadi martir dan 4.870 orang terluka dalam serangan rezim Israel, dengan Provinsi Teheran dan Kermanshah melaporkan jumlah korban tertinggi.

Laporan Iran Front Page yang dikutip Kamis (26/6/2025) menyebut pusat informasi Kementerian tersebut mengatakan provinsi lain yang terkena dampak paling parah termasuk Khuzestan, Lorestan, Isfahan, Markazi, Azerbaijan Timur, Hamedan, Zanjan, dan Gilan, yang menempati peringkat ketiga hingga kesepuluh dalam hal jumlah korban.

Disebutkan pula bahwa 86,1% dari para martir meninggal di tempat kejadian sementara 13,9% meninggal karena luka-luka mereka saat tiba di rumah sakit. Melansir kanal Global Liputan6.com, laporan Economic Times dari lembaga penyiaran negara IRIB yang mengutip data dari Kementerian Kesehatan Iran, menyebut sedikitnya 627 orang tewas sejak 13 Juni (awal perang 12 hari dengan Israel). Setidaknya 35 personel Angkatan Pertahanan Udara tewas dalam serangan Israel.

Iran Kehilangan 2 Komandan Tertinggi

Korban tewas ini diyakini termasuk operator radar, spesialis rudal permukaan-ke-udara, dan teknisi yang bertanggung jawab atas sistem peringatan dini. Analis militer menyatakan bahwa melumpuhkan pertahanan udara Iran merupakan tujuan strategis utama pada tahap awal operasi.

Iran juga mengonfirmasi kematian Mayor Jenderal Ali Shadmani, komandan Markas Pusat Khatam al-Anbiya. Shadmani meninggal karena luka-luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel minggu lalu. Ia baru mengambil alih komando pada 13 Juni, setelah kematian pendahulunya, Letnan Jenderal Gholam Ali Rashid, yang tewas selama fase pembukaan kampanye militer.

Kehilangan kedua komandan tertinggi secara berturut-turut dalam waktu kurang dari dua minggu merupakan pukulan telak bagi struktur kepemimpinan militer Iran. Pejabat Iran menegaskan bahwa serangan tersebut telah melanggar norma-norma internasional dan hak kedaulatan Teheran, sementara pejabat AS dan Israel menggambarkan operasi tersebut sebagai "tindakan pencegahan yang diperlukan" untuk membatasi ambisi nuklir Iran.

Sampai saat ini, otoritas Iran belum mengungkapkan apakah bahan nuklir utama, seperti uranium yang diperkaya, telah dikompromikan atau dijaga sebelum serangan.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |