8 Kebiasaan Finansial yang Bikin Keuangan Stagnan, Stop Sekarang Kalau Mau Tumbuh

7 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang tanpa sadar masih terjebak dalam kebiasaan finansial yang bikin keuangan stagnan. Meskipun punya pemasukan tetap setiap bulan, keuangan justru sering terasa stuck di situ-situ saja, terkadang nggak nambah dan bahkan malah makin seret. Padahal, penyebab utama keuangan pribadi nggak berkembang sering kali bukan karena jumlah penghasilan, tapi karena pola kelola uang yang keliru. 

Yup, kebiasaan pengelolaan uang yang salah ini kerap dianggap remeh, padahal dampaknya bisa besar buat kondisi finansial jangka panjang. Nggak peduli seberapa besar gaji kamu, kalau masih melakukan kebiasaan keuangan yang harus dihindari, pertumbuhan finansialmu tetap bakal jalan di tempat. Apalagi kalau kebiasaan finansial yang bikin keuangan stagnan ini terus diulang tanpa evaluasi. 

Nah, buat kamu yang masih belum tahu apa saja kebiasaan-kebiasaan kecil yang diam-diam bikin dompet nggak berkembang, yuk baca dulu informasi berikut ini sampai habis!

1. Nggak Punya Rencana Budgeting

Mengatur keuangan tanpa rencana budgeting adalah kebiasaan finansial yang bikin keuangan stagnan sejak awal. Rasanya seperti jalan di hutan tanpa kompas, kamu nggak tahu ke mana arah uangmu pergi, dan tiba-tiba saldo rekening sudah habis saja. Perlu diketahui bahwa tanpa budgeting, kamu bisa kehilangan kontrol atas pengeluaran, yang seharusnya bisa dialokasikan buat hal-hal yang lebih penting. 

Padahal, bikin budgeting itu sebenarnya simpel, tapi dampaknya besar banget buat kestabilan keuangan. Inilah salah satu kebiasaan keuangan yang harus dihindari kalau kamu benar-benar pengin lihat progres dari uang yang dihasilkan. Jadi, yuk stop kebiasaan finansial yang bikin keuangan stagnan ini sebelum dompetmu makin sekarat tanpa arah.

2. Sering Bayar Minimum Tagihan Kredit

Kelihatannya sih sepele, tapi sering bayar minimum tagihan kartu kredit ternyata bisa jadi salah satu kebiasaan finansial yang bikin keuangan stagnan. Meskipun kelihatan ringan, bunga dari sisa tagihan akan terus berjalan dan diam-diam menggerogoti keuangan kamu. Sayangnya, kebiasaan pengelolaan uang yang salah yang satu ini sering banget diremehkan. 

Akibatnya, dalam jangka panjang, utang bisa menumpuk dan bikin kamu susah napas secara finansial. Kebiasaan keuangan yang harus dihindari ini bisa jadi bom waktu kalau nggak segera dihentikan. Untuk itu, saatnya ambil alih kontrol keuanganmu sebelum kebiasaan finansial yang bikin keuangan stagnan ini menggerogoti kamu.

3. Jajan Tiap Hari, Tapi Nggak Pernah Menabung

Kelihatan sepele, tapi kebiasaan jajan setiap hari bisa jadi kebiasaan finansial yang bikin keuangan stagnan. Uang yang harusnya bisa ditabung malah habis buat jajan kecil-kecilan yang ujung-ujungnya nggak terasa manfaatnya. Hal inilah yang menjadi salah satu contoh nyata dari kebiasaan pengelolaan uang yang salah yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari. 

Tanpa kamu sadari, kesalahan finansial sehari-hari seperti ini bisa banget bikin kamu susah berkembang secara keuangan. Ingat, kebiasaan kecil penyebab keuangan stagnan bukan cuma soal pengeluaran besar, pengeluaran kecil tapi rutin juga bisa bahaya. Oleh karena itu, mulai sekarang, coba sisihkan sebagian uang jajan buat ditabung atau diinvestasikan!

Penyebab Keuangan Stagnan

4. Nggak Memiliki Dana Darurat Terpisah

Banyak orang masih menganggap dana darurat dan tabungan pribadi itu sama, padahal keduanya punya fungsi yang berbeda. Dana darurat seharusnya disimpan secara terpisah, mudah diakses, dan hanya digunakan untuk kondisi mendesak seperti sakit, PHK, atau kebutuhan nggak terduga lainnya. Sayangnya, masih banyak orang yang nggak memiliki dana darurat dan ini pun menjadi kebiasaan keuangan yang harus dihindari, karena bisa mengganggu kestabilan finansial saat krisis datang. 

Tanpa dana ini, kamu mungkin harus mengambil dari tabungan utama atau bahkan berutang, dan ini bisa jadi penyebab utama keuangan pribadi nggak berkembang. Idealnya, dana darurat perlu disiapkan minimal setara tiga hingga enam bulan pengeluaran rutin. Dengan begitu, kamu bisa menghadapi situasi nggak terduga tanpa harus panik atau merusak rencana keuangan jangka panjang.

5. Nggak Memiliki Cadangan Keuangan untuk Kebutuhan 1 Tahun

Sering menyepelekan pentingnya cadangan keuangan bisa jadi bentuk kebiasaan pengelolaan uang yang salah. Ketika terjadi hal nggak terduga seperti pemutusan kerja atau kondisi darurat lainnya, kamu mungkin nggak punya cukup waktu untuk menyelamatkan kondisi finansial. Namun, cadangan dana yang mencukupi untuk kebutuhan hidup selama satu tahun bisa memberikan ruang napas dan rasa aman. 

Tanpa perlindungan ini, kamu bisa saja terpaksa menjual aset atau berutang demi bertahan. Situasi semacam ini jelas menjadi penyebab utama keuangan pribadi nggak berkembang karena kamu terus berputar dalam krisis keuangan. Itulah alasannya mengapa mempersiapkan dana cadangan menjadi keharusan bagi kestabilan finansial jangka panjang.

6. Membeli Barang Karena Diskon, Bukan Kebutuhan

Siapa sih yang nggak langsung melirik saat lihat label diskon hingga 70%? Tapi hati-hati, kebiasaan belanja karena tergoda potongan harga ini bisa jadi salah satu kesalahan finansial sehari-hari yang nggak kamu sadari. 

Banyak orang membeli barang hanya karena murah, bukan karena memang dibutuhkan. Dan akhirnya, barang-barang itu pun dibiarkan menumpuk tanpa terpakai. Tanpa disadari, ini termasuk kebiasaan kecil penyebab keuangan stagnan, karena pengeluaran jadi nggak fokus ke kebutuhan utama. 

Kalau terus dibiarkan, kamu bakal susah menabung, apalagi berinvestasi. Jadi sebelum checkout barang diskonan, coba tanya lagi ke diri sendiri, "Aku butuh, atau cuma pengin?"

Penyebab Keuangan Stagnan

Banyak orang masih berpikir bahwa investasi itu urusan nanti, misalnya saja pas gaji sudah naik atau tabungan sudah banyak. Padahal, menunda-nunda seperti ini justru dapat menjadi kebiasaan kecil penyebab keuangan stagnan yang paling sering terjadi tanpa disadari. Semakin lama kamu menunda, semakin kecil pula kesempatan asetmu tumbuh melalui efek compounding. 

Ini pun jadi salah satu penyebab utama keuangan pribadi nggak berkembang, karena potensi keuntungan terbuang begitu saja. Perlu diketahui bahwa berinvestasi nggak selalu butuh modal besar. Kamu bisa mulai dari nominal kecil, tinggal pilih instrumen yang sesuai profil risiko, dan biarkan waktu bekerja membentuk masa depan finansialmu.

8. Nggak Mencatat Pengeluaran

Sering merasa uang cepat habis padahal nggak belanja apa-apa? Itu bisa jadi karena kamu melakukan kesalahan finansial sehari-hari, yaitu nggak mencatat pengeluaran secara rutin. Tanpa catatan, kamu nggak punya kontrol dan gambaran jelas soal kemana uangmu pergi setiap bulan. 

Padahal, penyebab utama keuangan pribadi nggak berkembang ini harus dihindari karena bikin pengeluaran nggak terkontrol dan perlahan bahkan bisa menggerus tabungan. Namun dengan mencatat, kamu bisa menemukan pola boros dan menyusun strategi pengeluaran yang lebih bijak. 

Apa yang Seharusnya Dilakukan?

Kalau kamu merasa keuangan terus stagnan padahal sudah punya penghasilan tetap, mungkin saatnya mengevaluasi kebiasaan sehari-hari. Banyak orang nggak sadar bahwa pengeluaran kecil yang terus dibiarkan bisa jadi penyebab utama hambatan finansial. Di sinilah pentingnya memahami cara menghindari kebiasaan finansial buruk, supaya kondisi keuangan nggak terus-terusan berada di titik yang sama. Perubahan nggak harus drastis, yang penting konsisten dan dimulai dari langkah kecil.

Nah, salah satu tips mengubah kebiasaan finansial yang buruk adalah mulai membuat perencanaan yang lebih disiplin. Misalnya, kamu bisa alokasikan dana ke instrumen keuangan seperti reksa dana atau emas digital secara rutin setiap bulan. Untungnya, sekarang sudah banyak aplikasi investasi online yang bisa bantu kamu memulai dengan nominal terjangkau. Langkah ini nggak hanya menghindarkan dari pengeluaran impulsif, tapi juga membiasakan kamu untuk membangun aset.

Langkah lainnya adalah menjaga kesadaran finansial lewat edukasi dan refleksi berkala. Kamu bisa meninjau ulang kondisi keuangan setiap bulan, dan bertanya, “sudah sesuai tujuan belum?” Ini juga bagian penting dari cara menghindari kebiasaan finansial buruk, karena kamu jadi tahu mana kebiasaan yang harus dihentikan. Dengan begitu, proses perubahan akan berjalan lebih terarah dan sejalan dengan tips mengubah kebiasaan finansial yang buruk yang kamu terapkan.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |