Liputan6.com, Jakarta - Alasan pribadi, seperti operasi plastik, ternyata bisa jadi latar belakang seseorang mengajukan paspor baru. Selama pemohon mampu memberi keterangan yang jelas dan dokumen yang sesuai, petugas imigrasi tetap memproses permohonan sebagaimana mestinya.
Di unggahan akun Instagram Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, 18 September 2025, seorang pemohon bernama Ari terihat datang ke kantor imigrasi untuk membuat paspor baru. Proses dimulai dengan sapaan petugas yang kemudian memverifikasi identitas.
Saat dipanggil dengan sebutan "Bapak," Ari sempat meminta agar dipanggil "Miss." Petugas menegaskan, "Ini kan jenis kelaminnya laki-laki, jadi saya tetap panggil bapak ya." Ari akhirnya mengalah, dan pemeriksaan berlanjut.
Setelah memastikan berkas awal, petugas menanyakan status permohonan dan tujuan pembuatan paspor. Ari menjawab dengan jelas, "Aku rencananya sih mau ke Thailand." Mendengar hal tersebut, petugas menanyakan alasan keberangkatan, dan Ari mengaku ingin menjalani operasi plastik.
Pemohon memberi keterangan mengenai rencana perjalanan, yang jadi dasar bagi petugas menggali informasi lebih rinci terkait operasi, biaya, serta persiapan lain.
Rencana Perjalanan dan Biaya
Setelah alasan keberangkatan diungkap, petugas mendalami rencana Ari ke Thailand. Ari menjelaskan secara lugas, "Aku mau oplas hidung sama mau nambal-nambal dikit sih kak." Saat diminta rincian biaya, ia menambahkan, "Pokoknya total-total semua hidung sama tambal-tambal kurang lebih 150 jutaan."
Petugas lalu menanyakan berapa lama ia akan berada di luar negeri. Ari menyebut, estimasi dua hingga tiga minggu. Dengan jawaban tersebut, petugas memastikan apakah seluruh perjalanan sudah ada pihak yang mengurus.
Ari menjawab, "Sudah ada, aku pakai agensi kak." Ia menjelaskan bahwa agen tersebut bertanggung jawab penuh, mulai dari tiket pesawat, penginapan, penjadwalan klinik, hingga kepulangan kembali ke Indonesia.
Petugas menimpali dengan menyebut bahwa banyak artis memanfaatkan layanan agen itu. Ari membenarkan hal tersebut dan menegaskan alasannya memilih agen yang terpercaya.
Identitas Pemohon
Usai membicarakan rencana perjalanan, fokus beralih pada identitas dan latar belakang Ari. Petugas menanyakan lama tinggal di Jakarta, dan Ari menjelaskan bahwa ia sudah menetap selama lima hingga enam tahun di Pejaten Barat.
Percakapan lalu bergeser pada aktivitas sehari-hari. Ari menyebut, "Aku bekerja sebagai asisten make up artist." Untuk memperkuat keterangannya, ia menunjukkan portofolio sang MUA yang "sudah terkenal."
Data mengenai domisili, lama tinggal, serta pekerjaan selaras dengan dokumen yang dibawa, sehingga memperkuat keabsahan identitas pemohon. Setelah semua informasi dipastikan benar dan tidak ada kekurangan, proses pengajuan dapat dilanjutkan.
Meski proses pengajuan paspor Ari berjalan lancar, pengalaman perjalanan operasi plastik kadang menghadirkan tantangan berbeda dalam praktiknya. Di Amerika Serikat, seorang wanita asal Texas ditolak naik pesawat setelah menjalani operasi plastik.
Ditolak Naik Pesawat karena Operasi Plastik
Wanita asal Texas, Amerika Serikat, bernama Shataria Banks itu baru saja menjalani operasi plastik di Miami. Ia kecewa pada Spirit Airlines karena pihak maskapai melarangnya terbang.
Insiden itu terjadi di Bandara Internasional Miami pada Rabu, 23 Juli 2025. Menurut laporan dari CBS Miami yang dikutip 28 Juli 2025, Banks datang ke bandara dengan harapan bisa segera kembali ke rumah setelah proses pemulihan pascaoperasi. Namun, situasi berubah jadi penuh ketegangan ketika pihak maskapai menolak membiarkannya naik pesawat.
Staf Spirit Airlines menolak mengizinkan Banks naik ke pesawat karena alasan 'prosedur internal' maskapai. Ia merasa dirugikan, terlebih karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa kondisi medis seperti yang dialaminya bisa jadi alasan penolakan.
Padahal, ia telah menyiapkan segala hal untuk menjamin kelancaran perjalanan pulangnya, termasuk mendapat surat dokter resmi yang menyatakan bahwa ia layak terbang. Surat itu pun ditunjukkannnya kepada maskapai.