Libur Lebaran 2025, Tren Wisata Spiritual Holiday dan Slow Travel Diprediksi Meningkat

1 day ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Libur lebaran 2025 sudah di depan mata. Sebagian orang bahkan sudah mudik ke kampung halaman masing-masing. Selain menemui keluarga dan sanak saudara yang mungkin sudah lama tak bertatap muka atau bertegur sapa, sejumlah pemudik memanfaatkan waktu senggang mereka untuk menjalankan aktivitas wisata.

Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 21 Maret 2025, sebuah studi oleh Thrillist pada 2024 menemukan bahwa 72 persen Gen Z dan milenial menganggap perjalanan sebagai bagian dari identitas mereka dan cara mengekspresikan diri. Sebanyak 88 persen meyakini bahwa pengalaman traveling berkontribusi pada pengembangan diri.

Setidaknya ada dua tren wisata yang diprediksi akan banyak dilakukan para pemudik. Salah satunya adalah spiritual holiday, yakni sebuah perjalanan yang dimanfaatkan untuk memperdalam makna hidup dan spiritualitas, seperti disorot oleh AirAsia Move.

Membuat perjalanan spiritual saat Lebaran nanti lebih bermakna, ada beberapa hal yang bisa dilakukan Gen Z tanpa mengurangi keseruan. Langkah pertama adalah detoks digital. Mengaktifkan mode 'Do Not Disturb' pada ponsel dapat membantu mengurangi gangguan notifikasi media sosial, sehingga lebih mudah menikmati kebersamaan dan kedamaian. 

Berbicara soal liburan spiritual, tak lengkap tanpa napak tilas sejarah Islam untuk memperdalam iman. Anda bisa mengunjungi destinasi religi, menyambangi masjid ikonis, atau berziarah ke makam para wali untuk lebih mengenal Islam di Indonesia.

"Libur Lebaran tahun ini lebih panjang, memberi lebih banyak kesempatan bagi orang-orang untuk tidak hanya bepergian, tetapi juga menemukan makna dari setiap perjalanan," kata Marketing Manager AirAsia MOVE Indonesia, Amelia Virginia.

Promosi 1

Slow Travel Jadi Pilihan Pasca-Lebaran

Berikutnya, jika suasana rumah keluarga di kampung terasa terlalu ramai, Anda bisa memilih staycation di berbagai akomodasi sebagai solusi menikmati libur Lebaran yang lebih tenang, apakah itu hotel syariah, resor di pegunungan, bahkan glamping di alam terbuka.

Jika masih ada waktu libur tersisa, tak ada salahnya merencanakan perjalanan spiritual ke destinasi yang lebih jauh. Anda bisa menjalankan ibadah umrah atau menyambangi negara lain yang kaya akan sejarah Islam, seperti Turki dan Kazakhstan.

Menyambut musim Lebaran, AirAsia MOVE menawarkan diskon hingga Rp380 ribu untuk paket bundling tiket pesawat AirAsia dan hotel. Anda cukup memasukkan kode promo SNAPNOW dan membayar dengan kartu berlogo VISA untuk menikmati potongan harga tambahan.

Selain spiritual holiday, Traveloka memprediksi tren slow travel akan meningkat pasca-Lebaran. Slow travel dideskripsikan sebagai perjalanan yang lebih santai dalam menikmati berbagai destinasi favorit.

"Popularitas slow travel semakin diminati, dengan wisatawan yang mengutamakan eksplorasi kuliner dan aktivitas berbasis alam dibandingkan jadwal perjalanan yang padat. Mereka lebih memilih waktu bersantap dengan santai, menjelajahi pemandangan alam yang indah, dan meresapi pengalaman budaya secara lebih mendalam," kata Caesar Indra, Presiden Traveloka, dalam keterangan tertulis secara terpisah.

Wisata Kuliner Dominasi Rencana Agenda Pemudik

Wisata kuliner jadi salah satu agenda banyak pemudik, tahun ini. Menurut survei yang dirilis Traveloka, 45 persen responden berencana akan makan di luar, menjajaki kuliner kaki lima, serta mencoba restoran baru.

Terkait destinasi favorit, Yogyakarta, Bandung, dan Bali jadi tujuan wisata domestik teratas yang menawarkan kombinasi paling pas antara warisan kuliner yang kaya, eksplorasi budaya, dan pengalaman libur yang menyenangkan.

Sementara itu, tak sedikit yang memanfaatkan hari libur Lebaran untuk berlibur ke luar negeri. Menurut survei tersebut, Singapura, Malaysia, dan Thailand masih jadi pilihan destinasi teratas.

"Negara-negara itu menawarkan perpaduan antara liburan singkat yang praktis dengan pengalaman kuliner yang autentik, menjadikannya destinasi ideal bagi wisatawan yang ingin memaksimalkan libur Lebaran mereka," demikian penjelasan survei tersebut.

Survei juga menemukan bahwa kenyamanan jadi faktor utama dalam memilih moda transportasi. Sebanyak 54 persen wisatawan memilih bepergian dengan pesawat, 25 persen menggunakan kendaraan pribadi, dan 12 persen lebih suka naik kereta.

Prediksi Pergerakan Wisatawan Nusantara pada Lebaran 2025

Kementerian Perhubungan memproyeksikan pergerakan wisatawan nusantara pada Lebaran 2025 mencapai 146 juta perjalanan. Kementerian Pariwisata memprediksi rata-rata pengeluaran wisatawan nusantara per perjalanan sebesar Rp2,57 juta, sehingga perputaran ekonomi yang terjadi selama periode lebaran 2025 bisa mencapai Rp375,2 triliun.

Untuk mendorong perjalanan nyaman, terjangkau, aman, dan tenang selama periode Lebaran 2025, pemerintah telah menurunkan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi di seluruh Indonesia sebesar 13--14 persen, dengan pemesanan dimulai pada 1 Maret 2025, untuk periode perjalanan 24 Maret hingga 7 April 2025.

Penurunan harga tiket pesawat itu diharapkan dapat memberikan kesempatan sekaligus memudahkan masyarakat untuk merencanakan mudik atau berwisata dengan biaya yang lebih terjangkau. Dalam rilis terpisah, Kementerian Pariwisata telah bekerja sama dengan para pengusaha untuk menghadirkan beragam promosi untuk meningkatkan minat masyarakat dalam berwisata selama libur Lebaran di bawah payung kampanye Mudik Yuk dan Lebaran di Jakarta Aja.

Untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan wisatawan dan mendorong kesiapan daerah, Kemenpar menerbitkan surat imbauan kepada seluruh pemerintah daerah (pemda) di Indonesia untuk mempersiapkan destinasi wisata dalam menerima lonjakan wisatawan, terutama menilai risiko dan menyiapkan tempat istirahat bagi pengemudi.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |