Kepala Daerah di Madura Sepakat Dukung Terwujudnya KEK Tembakau

2 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Gagasan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tembakau Madura mendapat dukungan penuh dari para kepala daerah di Pulau Madura. Dukungan ini menguat setelah Komunitas Muda Madura (KAMURA) menginisiasi penyusunan Naskah Akademik KEK Tembakau Madura sebagai landasan ilmiah dan strategis dalam memperjuangkan kemandirian ekonomi rakyat berbasis industri tembakau.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menjadi salah satu kepala daerah yang secara terbuka mendukung rencana besar tersebut. Dalam audiensi bersama KAMURA, Fauzi menegaskan bahwa sektor tembakau perlu mendapatkan perhatian serius agar kesejahteraan petani meningkat.

“Tahun 2021 saya dilantik, saya langsung melihat nasib petani kita. Pertanian tembakau sangat miris. Jumlah mereka banyak, tapi justru jadi penyumbang tertinggi angka kemiskinan. Maka, gagasan KEK Tembakau ini saya dukung penuh karena bisa mengubah nasib mereka,” ujar Fauzi.

Menurutnya, penguatan industri tembakau rakyat akan menciptakan efek berantai bagi ekonomi Madura, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga pertumbuhan ekonomi desa.

Dukungan senada disampaikan Bupati Pamekasan, Kholilurrahman, yang menilai KEK Tembakau sebagai langkah penting untuk mengembalikan kebanggaan masyarakat terhadap pertanian tembakau, komoditas yang selama ini menjadi nadi ekonomi Madura.

“Selama ini, tembakau seolah menjadi komoditas yang dilihat sebelah mata, padahal inilah nadi ekonomi Madura. Kalau KEK Tembakau terbentuk, maka industri rakyat akan hidup, harga akan stabil, dan petani akan mendapatkan posisi tawar yang adil,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat, terutama terkait kebijakan cukai dan investasi agar berpihak kepada petani, bukan hanya industri besar.

Setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencatat capaian ekonomi signifikan dengan tingkat kemiskinan nasional turun ke 8,47% yakni yang terendah dalam 30 tahun terakhir dan tingkat pengangguran terbuka mencapai 4,76%, level terendah sejak 1995. L...

Bangkalan Siap Jadi Pusat Pengolahan

Sementara itu, Bupati Bangkalan menilai KEK Tembakau sebagai peluang strategis untuk memperkuat rantai industri dari hulu ke hilir.

“Kami melihat potensi besar di sektor tembakau. Kalau ini dikelola dengan pendekatan kawasan ekonomi khusus, maka Bangkalan bisa jadi simpul industri pengolahan dan distribusi. Tidak hanya ekonomi, tapi efek sosialnya akan luar biasa bagi masyarakat,” jelasnya.

Dukungan juga datang dari Pemerintah Kabupaten Sampang. Dalam audiensi bersama KAMURA, Wakil Bupati Ahmad Mahfudz menegaskan perlunya reformasi tata niaga tembakau agar petani tidak terus berada di posisi paling lemah dalam rantai perdagangan.

“Selama ini, petani sering jadi pihak yang paling lemah dalam rantai niaga. Gagasan KEK Tembakau ini membuka ruang bagi reformasi ekonomi rakyat di Madura. Kami akan dukung karena ini menyentuh langsung akar masalah kemiskinan,” tegasnya.

Kepala Tim Penyusunan Naskah Akademik KEK Tembakau Madura, Subairi Muzakki, menjelaskan bahwa penyusunan dokumen dilakukan secara ilmiah dan partisipatif, melibatkan langsung para petani, pedagang, pemilik pabrik, hingga pelaku industri rokok rakyat.

“Kami melakukan penelitian kualitatif dan kuantitatif, turun langsung ke lapangan, mewawancarai petani, pemilik pabrik, pedagang, dan berbagai pemangku kepentingan. Tujuannya satu: membangun peta jalan ekonomi Madura yang berbasis keadilan, data, dan pengalaman hidup masyarakat sendiri,” ujar Subairi.

Tim riset KAMURA telah menyelesaikan survei terhadap ratusan petani di empat kabupaten serta melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan tengkulak dan pelaku usaha lokal.

“Melalui penelitian ini, KAMURA berupaya menghadirkan basis ilmiah dan moral bagi kebijakan pembangunan ekonomi Madura yang adil dan berkelanjutan. Tembakau harus diposisikan bukan sekadar komoditas fiskal, tetapi sebagai basis kemandirian, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan petani,” tegasnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |