Liputan6.com, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengumumkan rencana pengembangan kawasan terbaru. Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyebut pihaknya akan membuka sentra kuliner di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Basuki menyatakan bahwa pusat kuliner yang dinamai Sentra Kuliner Nusantara itu akan menonjolkan kuliner tradisional. Lokasinya berdiri di atas lahan strategis seluas kurang lebih 12.000 meter persegi di KIPP 1A.
"Sentra Kuliner Nusantara tidak tidak terbatas pada fasilitas kuliner, dan pembangunan dimulai pada kuartal keempat tahun ini," katanya dikutip dari Antara, Rabu (3/9/2025).
Di lokasi itu, pihaknya akan melengkapi fasilitas itu dengan ruang perkantoran, fasilitas riset, rumah ibadah, dan saran pendukung lainnya untuk menunjang kebutuhan komunitas urban yang mulai terbentuk di IKN. Tempat itu diharapkan menjadi model kawasan terpadu yang berwawasan budaya sekaligus berorientasi pada keberlanjutan.
Basuki mengaku pihaknya sudah resmi menggandeng perusahaan swasta untuk menggarap proyek tersebut. Hanya saja, ia menolak menyebutkan nama perusahaan dimaksud dan besaran investasi yang ditanam di proyek itu.
Diminati Plataran Group
Meski begitu, nama Plataran Group dipastikan menjadi salah satu investor IKN. Pendiri dan CEO Plataran Group Yozua Makes dalam wawancara dengan Lifestyle Liputan6.com, awal Agustus 2025, menyatakan bahwa pihaknya akan membuka dua lokasi di IKN dimulai pada 2027.
Pihaknya akan memulai pembangunan pada Maret 2026 dengan jangka waktu target penyelesaian selama setahun. "Tahun lalu kita beli. Sekarang kita baru groundbreaking," kata Yozua.
Tempat pertama yang akan dibuka adalah venue and dining yang bakal dinamai Teras Hutan Raya Ibu Kota Negara. Konsepnya masih mengusung prinsip dasar Plataran yang fokus pada budaya dan berkelanjutan sosial dan lingkungan.
"Tentu kita mengharapkan tapi tidak terlalu mengharapkan (kunjungan) kepada ASN karena perlu proses. Yang kita harapkan adalah menciptakan, (IKN) menjadi suatu kota pariwisata," ujarnya.
Ide tentang menjadikan IKN tidak hanya sebagai pusat pemerintahan, tetapi destinasi wisata itu pernah disampaikannya kepada Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran IKN. "Itu kotanya menurut saya bagus," imbuhnya.
Dukungan Narasi yang Kuat
Ia melihat potensi tersebut dengan catatan dibangun narasi yang menarik agar turis tertarik berkunjung. "Ceritanya ada dulu saya bilang sama Pak Jokowi, sama Pak Basuki, kalau dulu, 1200 tahun yang lalu nenek moyang kita mendirikan, membuat Candi Borobudur, sekarang kita generasi di abad 21 membuat namanya IKN. Nah, ini membuat cerita menjadi satu cerita pariwisata," ujar Yozua.
Potensi kenaikan kunjungan wisata semakin tinggi bila ditunjang oleh akses yang memadai. Ia menyarankan agar Bandara VVIP yang ada di IKN dijadikan bandara umum sehingga orang bisa terbang langsung tanpa harus transit.
Fasilitas itu juga menambah opsi pelancong yang kini umumnya harus mendarat di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan dan dilanjutkan via jalur darat atau laut.
"Karena segala sesuatu yang namanya hoax ataupun orang ngomong ABC bisa dikalahkan dengan melihat langsung, dengan mengexperience langsung," kata dia.
Wapres Pastikan Pembangunan IKN Dilanjutkan
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka memastikan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan tetap berlanjut di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menepis kabar yang beredar bahwa proyek IKN dihentikan.
"Jadi IKN ini bukan hanya sekadar membangun istana, tetapi juga simbol, sekali lagi, simbol pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawa Sentris," kata Gibrandalam sambutannya pada acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Pangalangok Jilah di Keramat Patih Patinggi, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu, 23 Agustus 2025, dikutip dari kanal News Liputan6.com.
Gibran mengaku dirinya baru saja mengunjungi IKN pada bulan lalu. Dari kunjungan tersebut, menurutnya pembangunan IKN berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, termasuk pembangunan kawasan yudikatif dan legislatif yang akan segera dikerjakan.
"Saya yakinkan sekali lagi, saya tegaskan sekali lagi, yang namanya IKN pasti akan dilanjutkan dan diselesaikan pembangunannya," ucapnya.