Cara Bersihkan Rumah Usai Kebanjiran Secara Efektif, Pastikan Keamanan Sebelum Memulai

Liputan6.com, Jakarta - Bencana banjir bandang yang melanda berbagai daerah di Indonesia menyisakan setumpuk pekerjaan rumah, termasuk membersihkan rumah. Cara membersihkan rumah yang kebanjiran tidak bisa sembarangan. Pasalnya, genangan air dan material yang basah adalah  lahan subur bagi kuman, virus, dan jamur.

Organisme ini tidak hanya merusak struktur rumah dan perabotan, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang, seperti penyakit pernapasan dan reaksi alergi. Upaya pembersihkan dsebaiknya segera dilakukan, rumah dan perabotan akan lebih kecil kemungkinannya berjamur jika dikeringkan dalam waktu 48 jam setelah banjir surut.

Karena itu, diperlukan langkah cepat, terencana, dan hati-hati untuk mengembalikan rumah menjadi layak huni dan aman. Melansir Canada.ca, Minggu, 7 Desember 2025, sebelum memulai pembersihan, tentukan jenis air banjir, apakah air relatif bersih atau terkontaminasi limbah.

Pembersihan air yang terkontaminasi limbah memerlukan tindakan pencegahan khusus dan prosedur disinfeksi yang lebih ketat untuk menghindari bahaya infeksi yang signifikan. Jika rumah Anda terendam air yang terkontaminasi limbah, Anda harus mengambil tindakan pencegahan ekstra. Ada risiko infeksi serius dari menghirup udara atau bersentuhan dengan material yang terkontaminasi limbah.

Jika Anda mencurigai kontaminasi limbah, hubungi dinas kesehatan setempat untuk panduan pembuangan barang yang terinfeksi dan prosedur disinfeksi yang lebih menyeluruh. Anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan masalah pernapasan harus dijauhkan dari area yang terkontaminasi limbah.

Keselamatan adalah prioritas utama sebelum Anda menyentuh genangan air dan lumpur. Bahaya terbesar yang mengintai adalah sengatan listrik. Selalu kenakan sepatu bot karet dan matikan daya listrik ke area yang terendam melalui kotak pemutus arus. Jika Anda tidak yakin, mintalah bantuan petugas listrik setempat. 

Setelah aspek keselamatan terjamin, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan peralatan dan perlengkapan. Pembersihan pasca-banjir memerlukan perlindungan diri yang memadai, yaitu sarung tangan sekali pakai, masker N95, dan kacamata pelindung untuk menghindari paparan kuman dan debu jamur. Kumpulkan juga peralatan standar seperti ember, pel, spons, deterjen tanpa pewangi, dan kantong sampah plastik.

Mengutip Health.nsw.gov.au, untuk mempercepat proses, Anda mungkin perlu menyewa beberapa alat bantu seperti pompa submersible, penyedot debu basah/kering, dan dehumidifier. Jika cuaca memungkinkan, segera buka jendela dan pintu untuk memastikan aliran udara segar dan memulai proses pengeringan. Ingatlah selalu untuk menerapkan kebersihan dasar, seperti mencuci tangan hingga bersih setelah setiap sesi pembersihan.

Langkah pertama dalam membersihkan adalah menyingkirkan semua sisa air, lumpur, dan kotoran. Hilangkan genangan air menggunakan pompa atau ember, dilanjutkan dengan penyedot debu basah/kering. Setelah air tersedot, segera buang semua material yang basah, kotor, dan serpihan, serta sisa lumpur atau tanah.

Mulailah membersihkan dinding dan perabotan dengan larutan sabun tanpa pewangi, lalu sedot sisa air dengan penyedot debu basah atau kering. Setelah itu, segera bersihkan semua lantai. Pembersihan ini tidak hanya menghilangkan kotoran, tetapi juga mempercepat pengeringan, yang krusial untuk mencegah pertumbuhan jamur.

Identifikasi material rumah tangga yang terkontaminasi atau tidak dapat dikeringkan dan harus dibuang. Lantai yang terendam air banjir harus disingkirkan dan dibuang. Begitu pula dengan bahan insulasi, dinding kering (gypsum) yang sudah basah, karpet, furnitur papan partikel, kasur, pegas kotak, mainan boneka, bantal, guling, dan penutup furnitur yang terkena air banjir dalam waktu lama. Barang-barang lunak dan menyerap air, sulit untuk didisinfeksi dan dikeringkan secara menyeluruh, sehingga menjadi sarang ideal bagi kuman dan jamur.

Penting untuk segera membuang barang-barang yang tidak bisa diselamatkan tersebut sesuai dengan peraturan pembuangan sampah setempat. Waspadalah juga terhadap ular, laba-laba, dan tikus yang mungkin bersembunyi di rumah Anda. Anda harus memprioritaskan identifikasi bahan-bahan yang boleh disimpan dan yang harus segera disingkirkan untuk mempercepat proses pemulihan keseluruhan.

Setelah air dan material yang rusak disingkirkan, fokus selanjutnya adalah membersihkan dan mengeringkan rumah serta barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Permukaan yang kering atau tidak terdampak langsung air banjir harus dibersihkan dengan penyedot debu HEPA sebelum dicuci. Permukaan yang keras seperti lantai, dinding, bangku, dan wastafel harus dicuci bersih dengan air sabun panas dan didisinfeksi.

Proses disinfeksi dapat dilakukan dengan mengelap atau menyemprot permukaannya menggunakan larutan pemutih klorin atau produk berlabel disinfektan. Setelah disinfeksi, biarkan hingga kering. Saat membersihkan, perhatikan bahan-bahan yang mengandung asbes dan ambil tindakan pencegahan yang tepat. Jangan sentuh wajah dan mata Anda saat menggunakan disinfektan dan selalu ikuti petunjuk keselamatan pada label.

Pengeringan cepat adalah kunci untuk mencegah pertumbuhan jamur. Jika cuaca di luar memungkinkan (kelembapan rendah dan suhu sedang), buka pintu dan jendela lebar-lebar dan percepat proses pengeringan dengan kipas angin. Jika cuaca luar tidak mendukung atau pengeringan berjalan lambat, penggunaan dehumidifier sangat dianjurkan untuk menarik kelembapan. 

Saat mengeringkan perabotan, hindari keracunan karbon monoksida. Jangan pernah menggunakan peralatan bertenaga bensin atau diesel (seperti generator dan pompa) di ruang tertutup atau ruangan yang berventilasi buruk, karena karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan mematikan.