Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi yang melanda Filipina pada Selasa, 30 September 2025, ternyata juga dirasakan oleh ayah Meghan Markle, Thomas Markle. Putrinya, Samantha, melaporkan bahwa Thomas terjebak di lantai 19 sebuah apartemen di Filipina setelah salah satu gempa paling mematikan dalam lebih dari satu dekade itu terjadi.
"Ayah saya terjebak di lantai 19 sebuah gedung di Filipina setelah gempa bumi dahsyat dan ia tidak bisa berjalan dan terjebak," tulis Samantha di X, dikutip dari NY Post, Kamis (2/10/2025).
Thomas Markle (81) pindah ke Filipina awal tahun ini. Mantan direktur pencahayaan TV itu sebelumnya mengatakan bahwa kepindahannya adalah untuk memulai hidup baru bersama putranya, Thomas Jr. (58).
"Sampai hari ini ia baik-baik saja, dan sedang merencanakan untuk keluar dari gedung itu. Tampaknya aman untuk saat ini, dan semoga tidak ada gempa susulan yang serius. Berbagai upaya sedang dilakukan agar ia tidak terjebak dalam situasi serupa lagi. Tuhan memberkati dan semoga semuanya tetap aman!" imbuh Samantha.
Pusat Gempa Filipina
Sedikitnya 69 orang tewas dan melukai 200 orang lainnya setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 mengguncang wilayah tengah Filipina, Senin, 30 September 2025. Getaran kuat itu merobohkan kabel listrik, merusak bangunan, dan membuat warga panik berhamburan ke jalan.
Pusat gempa berada sekitar 19 kilometer timur laut Bogo, kota pesisir berpenduduk sekitar 90 ribu jiwa di Provinsi Cebu. Otoritas setempat melaporkan, sedikitnya 14 penduduk Bogo meninggal dunia, dikutip dari Sky News, Rabu, 1 Oktober 2025.
Pejabat seismologi menyebut gempa dipicu pergerakan patahan lokal pada kedalaman tiga kilometer. Mereka memperingatkan jumlah korban kemungkinan terus bertambah seiring berlanjutnya operasi pencarian dan penyelamatan.
Di Kota Medellin, tak jauh dari Bogo, 12 orang tewas setelah langit-langit dan dinding rumah mereka ambruk. Sebagian besar korban sedang tertidur saat kejadian, ungkap Gemma Villamor, kepala kantor penanggulangan bencana setempat.
Gempa Terjadi Saat Banyak Orang Tertidur
Sementara itu di San Remigio, lima orang meninggal dunia—tiga di antaranya anggota penjaga pantai, seorang petugas pemadam kebakaran, serta seorang anak—setelah dinding runtuh menimpa mereka saat berusaha menyelamatkan diri dari pertandingan bola basket. Wakil Wali Kota Alfie Reynes menambahkan, gempa juga merusak sistem distribusi air di kota tersebut.
Sejumlah bangunan penting turut terdampak, termasuk sebuah gereja Katolik tua di Daanbantayan. Retakan besar terlihat di beberapa ruas jalan utama. Sementara itu, tim penyelamat menggunakan ekskavator dan anjing pelacak untuk mencari korban selamat di rumah-rumah yang runtuh dan bangunan rusak lainnya.
Belum ada informasi pasti berapa banyak orang yang masih hilang. Gempa tersebut merupakan salah satu gempa terkuat yang mengguncang wilayah tersebut dalam lebih dari satu dekade dan terjadi saat banyak orang sedang tidur atau berada di rumah.
Gempa Rusak Acara Kontes Kecantikan
Malam yang semestinya glamor berubah jadi momen menakutkan saat malam final Miss Asia-Pacific International 2025 di Cebu, Filipina, diguncang gempa pada Selasa malam, 30 September 2025. Gempa magnitudo 6,9 terjadi tepat saat para kandidat berkumpul di Radisson Blu Cebu untuk salah satu acara puncak kontes kecantikan.
Melansir Gulf News, kemarin, setidaknya 43 kandidat, termasuk Anita Rose Gomez dari Filipina dan ratu yang berkuasa Janelis Leyba dari Amerika Serikat, dengan cepat diantar ke tempat aman. Di sebuah pernyataan, Organisasi Miss Asia-Pasifik Internasional (MAPI) meyakinkan para penggemar dan pendukung bahwa semua delegasi dan staf dalam keadaan aman.
"Menyusul gempa Magnitudo 6,7 di Cebu, kami ingin meyakinkan semua orang bahwa semua kandidat Miss Asia Pacific International 2025 dan tim Organisasi MAPI dalam keadaan sehat. Kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya pada Radisson Blu Cebu atas respons cepat dan profesional mereka dalam menerapkan langkah-langkah keamanan selama gempa," demikian pernyataan grup tersebut.