Demna Gvasalia Lompat dari Balenciaga Jadi Direktur Kreatif Gucci, Saham Kering pun Anjlok

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Tak butuh waktu lama bagi Gucci menunjuk orang baru untuk menduduki posisi direktur kreatif brand fesyen mewah tersebut setelah ditinggalkan Sabato De Sarno pada awal Februari 2025. Nama Demna Gvasalia, pria Georgia yang saat ini masih menjabat sebagai Direktur Kreatif Balenciaga, adalah penggantinya.

Mengutip WWD, Sabtu (15/3/2025), pihak Gucci meyakini Demna adalah pilihan terbaik. "Caranya dalam mendefinisikan fesyen saat ini sangat unik, dan inilah yang pantas dan dibutuhkan Gucci untuk masa depan," kata CEO Gucci Stefano Cantino, kepada sekelompok reporter yang dipanggil ke kantor pusat Gucci di Paris, perusahaan induk Kering, dalam pengumuman pada 13 Maret 2025.

"Kami sepakat bahwa Demna adalah salah satu direktur kreatif terbaik di generasinya, tanpa keraguan," tambahnya. "Dia telah membuktikan kemampuannya untuk membentuk kembali Balenciaga selama masa jabatannya, identitasnya dan, tentu saja, sudut pandang fashionnya."

Di samping Cantino adalah Francesca Bellettini, Wakil CEO Kering yang bertanggung jawab atas pengembangan merek. Ia menyatakan Demna akan mulai bekerja sebagai Direktur Kreatif Gucci tak lama setelah menggelar pertunjukan adibusananya pada 9 Juli 2025 sebagai persembahan terakhirnya untuk Balenciaga.

Meski Gucci bersemangat, tak demikian dengan pasar. Saham Kering anjlok 10,7 persen dalam perdagangan di bursa saham Paris pada Jumat, 14 Maret 2025.

Analis mode menilai hal itu sebagai indikasi bahwa pasar tak antusias dengan pilihan Gucci yang jatuh pada Demna yang karyanya tak jarang dipandang kontroversial. "Pilihan Demna mengejutkan kami mengingat estetika yang berani dan terkadang kontroversial. Kami pikir pada tahap ini, pengumuman ini membawa risiko dan peluang," tulis Carole Madjo, analis di Barclays, dalam catatan riset, kemarin.

Promosi 1

Kehadiran Demna Dinilai Berbanding Terbalik dengan Koleksi Gucci Saat Ini

Madjo mempertanyakan perubahan arah megabrand Italia tersebut setelah dua tahun fokus pada koleksi yang 'timeless'. "Gucci sekarang sepenuhnya mengubah fokus untuk menjadi otoritas mode."

Madjo memperingatkan bahwa estetika Demna, yang condong ke arah dystopian, gritty, dan underground, 'mungkin tidak cocok dengan konsumen Gucci'. Ia juga mengingatkan bahwa pendekatannya yang 'edgy dan terkadang provokatif' bisa menimbulkan masalah, seperti pernah terjadi pada 2022 ketika kampanye iklan Balenciaga dituding mengeksploitasi anak-anak pada 2022.

"Episode ini berdampak yang signifikan terhadap kinerja merek selama lebih dari setahun karena beberapa boikot konsumen, terutama di AS," kata Barclays. "Kami juga mencatat bahwa sejak desainer akan bergabung pada bulan Juli, produknya tidak mungkin tersedia di toko sebelum tahun 2026."

Respons negatif juga dikemukakan analis Luca Solca dari Bernstein. Ia menilai penunjukan Demna layak memperoleh angka 5 dari 10.

"Dia adalah ikonoklas dan ironis, yang baik untuk menarik perhatian ke merek kecil seperti Balenciaga, yang kami perkirakan (bernilai) sekitar 2 miliar euro," tulis Solca dalam catatan riset.

Pro Kontra Penunjukan Demna Jadi Direktur Kreatif Gucci

"Namun, kami tidak yakin strategi itu akan berhasil untuk merek yang lebih besar: itu bertentangan dengan tujuan menjual eksklusivitas secara jutaan," sambungnya.

Terlebih lagi, Solca menunjukkan bahwa 'gaya jalanan' yang menjadi makanan pokok Demna selama ini tampaknya juga tidak lagi menjadi tren. Data pada periode 2017--2022 mencatat Balenciaga berada di puncak indeks merek terpanas Lyst, tetapi sejak saat itu telah keluar dari daftar 10 besar.

"Kami tidak yakin bahwa Demna memenuhi tugasnya, atau bahwa dia cocok untuk Gucci saat ini, tetapi kami memahami strategi minimalisasi risiko mereka: pergi untuk yang sudah terkenal," tambah Solca.

Oliver Chen, analis di TD Cowen, memiliki pandangan yang lebih positif. "Demna memimpin Gucci harus mendorong dampak komersial, budaya dan artistik, yang dapat mendukung pertumbuhan [jangka panjang]," tulisnya dalam catatan riset pada Jumat lalu. "Demna berpotensi menjadi pemimpin hebat untuk era Gucci berikutnya."

Analisisnya didasarkan pada basis penggemar desainer yang loyal dan sudah lama; kemampuannya untuk mendatangkan pelanggan muda dan baru ke merek tersebut dengan "kepekaan kontemporer" terhadap gaya, dan "drama dan gemerlap yang kuat" dari koleksinya, "yang cenderung mendorong perbincangan, relevansi budaya, dan drama."

Benda-benda Biasa Balenciaga yang Dijual Tak Masuk Akal

Keberadaan Demna di Balenciaga kerap menuai sensasi karena koleksi yang ditawarkan. Benda-benda biasa dipromosikan sedemikian rupa agar bisa terjual dengan harga tak masuk akal.

Salah satunya adalah gelang anyaman yang mirip gelang konser seharga USD3.800 atau sekitar Rp61,5 juta, jauh lebih mahal dari gelang konser asli, seperti Coachella yang harga tiketnya USD549 atau Bonnaroo seharga USD350 untuk konser yang akan digelar pada 2025.

"Tampaknya sudah tidak ada lagi hari-hari untuk mendapatkan penghargaan festival melalui pengalaman nyata," komentar seorang kritikus di EDM.com, dikutip dari NY Post, Senin, 15 Juli 2024.

Pada kesempatan berbeda, Balenciaga bahkan menjual gelang dari selotip bening seharga 3000 euro (sekitar Rp51 jutaan), menurut SCMP, dikutip dari AsiaOne, Kamis, 14 Maret 2024. Padahal, produk selotip bening biasa tanpa logo Balenciaga hanya dijual Rp26 ribuan. 

Mengutip Independent, gelang selotip itu jadi sorotan setelah akun TikTok populer @highsnobiety mengunggahnya cuplikan video dari Paris Fashion Week. Gelang selotip bening itu merupakan bagian koleksi Fall/Winter 2024. Koleksinya bertema serampangan dan acak-acakan.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |