Liputan6.com, Jakarta - Kai Trump muncul di sebuah turnamen golf bersama kakeknya pada Jumat, 26 September 2025, sambil mengenakan sweater dari merek barunya. Kehadirannya di acara keluarga seperti ini sebenarnya bukan hal asing, namun kali ini sorotan publik lebih besar karena foto-foto Kai yang diambil di depan Gedung Putih dan Lincoln Memorial.
Mengutip Kbizoom, Selasa (30/9/2025), pemotretan tersebut memicu kritik tajam, dengan sebagian pihak menilai langkah itu berpotensi menghilangkan batas antara urusan politik kakeknya dan bisnis pribadinya di dunia fashion. Koleksi perdana Kai masih sangat terbatas. Di akun Instagram @kaitrumpgolfer yang diunggah pada Kamis, 25 September 2025, hanya menampilkan sweater seharga USD130 (sekitar Rp2,1 juta).
Namun, produk ini langsung jadi bahan pembicaraan karena awalnya diluncurkan tanpa label negara asal. Kondisi ini menimbulkan spekulasi liar, termasuk dugaan bahwa produksi dilakukan di Tiongkok.
Untuk meredam kritik, label "Made in USA" kemudian ditambahkan, meski isu tersebut terlanjur menjadi perdebatan publik. Momen yang paling menuai komentar terjadi ketika Kai menghadiri acara bersama Donald Trump.
Dituding Promosi Terselubung
Saat menyapa para tamu, ia tetap memasukkan salah satu tangannya ke dalam saku sweater meski sedang melambaikan tangan atau berjabat tangan. Gerakan sederhana itu dianggap sebagian pengamat bukan kebetulan, melainkan strategi pencitraan agar produk fashion-nya terlihat menonjol.
Tindakan ini semakin memperkuat pandangan bahwa kehadiran Kai di panggung publik tidak hanya sebatas mendampingi kakeknya, tetapi juga menjadi ajang promosi terselubung bagi label fashion-nya sendiri. Warga internet dan komentator media ramai mengkritik keluarga Trump karena dianggap berulang kali memanfaatkan status politik mereka demi keuntungan komersial. Menurut banyak pihak, keterlibatan Kai Trump di panggung publik sejak awal hanya mempertegas pola lama yang sudah dikenal luas.
Kehadirannya dipandang sebagai bentuk indoktrinasi awal menuju praktik serupa, yakni garis antara kekuasaan politik dan kepentingan bisnis pribadi kian kabur. Kritik ini pun semakin menyoroti perdebatan yang terus berlangsung mengenai etika, khususnya soal pantas atau tidaknya memanfaatkan nama besar politik untuk menggerakkan usaha komersial.
Respons Gedung Putih
Sejarah panjang keterkaitan bisnis dan politik dalam keluarga Trump juga menambah bobot kontroversi ini. Putra-putra Donald Trump, Donald Jr. dan Eric, dilaporkan pernah mengambil keuntungan dari koin meme yang mengusung nama orangtua mereka. Sementara, Ivanka Trump sempat menjalankan label fashion-nya sendiri yang cukup populer, namun akhirnya ditutup setelah menuai reaksi keras ketika ia masih menjabat sebagai penasihat Gedung Putih.
Rangkaian peristiwa ini membuat publik semakin curiga bahwa langkah Kai bukanlah kebetulan, melainkan kelanjutan dari jejak yang sudah digariskan oleh keluarganya. Meskipun kritik terus meningkat, Gedung Putih menanggapi dengan menyatakan bahwa tidak ada peraturan khusus yang melarang fotografi di tempat tersebut dan menekankan bahwa produk-produk Kai tidak didukung pemerintah.
Respons Warganet soal Promosi Sweater Kai Trump
Mengutip Hindustan Times, sweater itu dihiasi tanda tangan pribadinya di lengan, menandai sentuhan personal pada desain tersebut. Namun, warganet mengecam logo merek Kai Trump 'KT' dan menuduhnya mencuri logo merek American Eagles.
Salah satu pengguna berkomentar di X, "Melihat bagaimana cucu perempuan presiden melanggar Pasal 43(a) Undang-Undang Lanham dengan menyiratkan dukungan pemerintah, menyalahgunakan properti federal berdasarkan 5 CFR §2635.704 dengan menggelar promo merchandise di Gedung Putih, dan berusia di atas 14 tahun, Garda Nasional harus segera menangkapnya."
Pengguna lain mengunggah, "Logonya terlihat agak mirip, tetapi font-nya berbeda dan itu tidak dapat ditindak. Pertanyaan sebenarnya adalah mengapa ada orang yang mau memakai kaus Kai Trump."
Warganet berbeda menambahkan, "Amerika Serikat yang penuh tipu daya dan kebohongan. Saya tidak menyalahkan wanita muda ini saat ini. Jika kamu tumbuh di sekitar orang-orang yang suka menipu dan berbohong, kamu akan menjadi seperti itu. Sederhana saja."