Liputan6.com, Jakarta - Chloe Malle ditunjuk sebagai top editor Vogue Amerika setelah Anna Wintour mengundurkan diri dari jabatan pemimpin redaksi majalah mode tersebut. Perempuan berusia 39 tahun ini telah meniti karier di publikasi fesyen itu selama 14 tahun hingga jadi editor Vogue.com dan pembawa acara podcast majalah tersebut, The Run Through.
Melansir BBC, Rabu (3/9/2025), penunjukan Malle menandai era baru bagi majalah tersebut, yang dianggap sebagai salah satu publikasi mode paling berpengaruh. Anna Wintour, sebagaimana diberitakan sebelumnya, mengumumkan pengunduran dirinya pada Juni 2025 setelah menjabat selama 37 tahun.
Majalah tersebut menyatakan bahwa ia akan tetap memegang posisi senior di divisi penerbit. Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan berita tersebut, Malle mengatakan telah bekerja di berbagai platform selama masa baktinya di majalah tersebut.
"Vogue telah membentuk diri saya. Sekarang, saya bersemangat dengan prospek untuk membentuk Vogue," ujarnya. Wintour menyebut, Malle telah terbukti mahir dalam menemukan keseimbangan antara "sejarah panjang yang unik" Vogue dan masa depannya "di garda terdepan yang baru".
Perjalanan Karier
Wintour berkata, "Saya sangat senang dapat terus bekerja dengannya, sebagai mentor sekaligus muridnya, sementara ia memimpin kami dan para audiens kami ke tempat yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya."
Malle, yang merupakan putri dari aktris Candice Bergen dan sutradara film Prancis Louis Malle, tumbuh besar dengan membagi waktunya antara Paris dan Los Angeles hingga ayahnya meninggal dunia saat ia berusia 10 tahun. Sebelumnya, Malle meliput berita real estat untuk New York Observer.
Pekerjaan berikutnya sebagai penulis lepas membawanya ke Vogue, tempat ia memulai posisi penuh waktu sebagai editor sosial pada 2011, di usia 25 tahun. Layaknya adegan ikonis dalam film mode, "The Devil Wears Prada," Malle mengenang mengenakan busana yang "membosankan" saat wawancara kerja. "Saya ragu-ragu saat wawancara, karena mode bukanlah salah satu minat utama saya," ucapnya.
Bersuara tentang Politik
"Saya ingin jadi penulis daripada editor, tapi saya begitu tergoda dengan Vogue sehingga saya tidak bisa menahannya," sebut Malle pada 2013. Selama bekerja, ia dilaporkan bertanggung jawab untuk mengamankan pemotretan majalah tersebut bersama Naomi Biden untuk pernikahannya di Gedung Putih pada 2022.
Ia juga mewawancarai Lauren Sanchez menjelang pernikahannya dengan CEO Amazon Jeff Bezos, beberapa waktu lalu. Seperti pendahulunya, Wintour, ia tidak menghindar dari politik selama masa jabatannya.
Baik di media sosial maupun podcast-nya, ia telah mendukung gerakan dan kandidat Demokrat. Ia berpartisipasi dalam Pawai Perempuan pada 2017 dan difoto dengan spanduk bertuliskan, "Jauhkan Tanganmu dari Hak-Hakku."
Di salah satu episode podcast-nya pada 2024 Malle mengungkap kekecewaan terhadap hasil pemilu. Rekaman itu ditayangkan setelah Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden AS.
Masih Akan Diawasi Anna Wintour
Belum jelas kapan tepatnya Malle akan memulai tugas barunya, tapi Wintour dipastikan tidak sepenuhnya meninggalkan posisinya. Ia sebelumnya mengatakan pada The New York Times bahwa tidak akan pindah kantor, dan karena itu, koleksi tembikarnya akan tetap di tempatnya.
Di wawancara terbaru dengan surat kabar yang sama, Malle mengakui bahwa bekerja bersama Wintour bisa jadi sebuah tindakan penyeimbang. "Saya tahu bahwa beberapa orang yang tertarik dengan pekerjaan ini agak terintimidasi oleh gagasan Anna berada di ujung lorong," katanya. "Tapi saya sangat senang dia berada di ujung lorong dengan tembikar Clarice Cliff-nya."
Lauren Sherman, reporter Puck News yang pertama kali mengungkap berita tersebut, mengatakan pada BBC bahwa Malle memiliki silsilah dan latar belakang yang sama dengan orang-orang di lingkaran Wintour, tapi juga dikenal sebagai pekerja keras.