Bertemu Pedagang sampai Masuk WC Umum, Menteri LH Minta Pasar Tradisional Lebih Tegas Tangani Sampah

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan aksi bersih sampah di Jakarta Barat untuk mendorong pengelolaan sampah yang lebih maksimal oleh pasar-pasar lewat Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (GERNAS MAPAN).

Turut hadir dalam agenda ini Walikota Jakarta Barat, perwakilan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, serta Perumda Pasar Jaya. Menteri LH dan Mendag melakukan peninjauan ke bagian dalam Pasar Tomang Barat yang lebih dikenal dengan sebutan Pasar Kopro itu. Keduanya sempat berbincang dengan beberapa pedagang, mulai dari pedagang bahan masakan, sayuran sampai penjual daging.

"Kami tentu menyambut antusias Gerakan Masyarakat Nasional dalam rangka merevitalisasi kebersihan pasar, terutama pasar-pasar tradisional," kata Menteri LH Hanif usai melakukan tinjauan ke Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Jumat pagi (14/3/2025).

Dia mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya Kementerian Perdagangan dalam mewujudkan tata kelola pengelolaan sampah di kawasan pasar jadi lebih baik lagi. Sebagai bentuk dukungan KLH akan mengirimkan tim untuk melakukan evaluasi dan arahan terkait upaya mewujudkan pasar yang bersih.

Tak hanya aksi bersih-bersih, kedua menteri juga menyerahkan bantuan berupa peralatan kebersihan kepada pengelola pasar serta mensosialisasikan strategi pengelolaan sampah kepada pedagang.  Mereka juga meninjau sistem pengelolaan sampah yang ada, termasuk fasilitas bank sampah yang diterapkan di pasar tersebut. Sejumlah tantangan masih menghambat efektivitas pengelolaan sampah di pasar rakyat.

Promosi 1

Pengolahan Sampah Pasar

Salah satunya adalah minimnya keterlibatan pengelola pasar dan pedagang dalam memilah serta mengurangi sampah, penggunaan kantong plastik sekali pakai yang sulit terurai, serta keterbatasan sarana prasarana seperti tempat sampah terpilah, Tempat Penampungan Sementara (TPS), dan jadwal pengangkutan sampah yang belum optimal.

Aksi Bersih Pasar ini juga mengusung semangat agar sampah dapat dikelola secara efektif di dalam pasar, sehingga tidak ada sampah yang terbuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Dengan pendekatan ini, sampah pasar dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, seperti kompos atau produk daur ulang, sekaligus mengurangi beban TPA dan mendukung prinsip ekonomi sirkular.

"Pasar ini sebenarnya termasuk agak bersih, tadi saya dan pak Mendag sudah melihat sendiri bagaimana kondisi tempat berjualannya sampai dengan meninjau WC Umumnya, secara keseluruhan cukuplah tapi sebaiknya bisa lebih ditingkatkan lagi," ungkap Hanif.

"Para pedagang juga belum seragam mengurus sampahnya, ada yang sudah tertib, ada juga yang masih buang sampah sembarangan. Ini penggelola pasar harus lebih tegas dalam menerapkan aturan. Kalau namanya berjualan tentu harus siap mengurus soal sampahnya juga, ini para pedagang harus lebih sering diingatkan lagi," sambungnya.

Pengelolaan Sampah Menjadi Tantangan Besar

Menteri LH menambahkan, pasar tradisional punya peran vital dalam perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat. Namun, pengelolaan sampah yang kurang optimal masih menjadi tantangan besar.  Oleh karena itu, aksi bersih pasar yang dilakukan di Pasar Tomang Barat ini menjadi proyek percontohan dalam menciptakan pasar yang bersih dan nyaman serta mendukung lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Dia mengatakan perlu peningkatan penanganan di pasar tradisional terutama dalam pengelolaan sampah di kawasan tersebut. Hal itu merujuk pada kewajiban pengelola untuk mengelola sampah di kawasannya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008.

Hal itu juga sesuai dengan Pengelolaan Sampah dan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Pada peninjauan ini, Menteri Hanif juga meminta kepada pengelola pasar dan pemerintah daerah untuk terus mengingatkan para pedagang agar terus melakukan pengelolaan sampah. Apalagi, sampah yang dihasilkan di Pasar Tomang Barat itu mencapai 46 ton per bulan.

Kolaborasi KLH dan Kemendag

Dia juga mengingatkan pentingnya pengelolaan air lindi di pasar, yang dapat timbul ketika timbunan sampah organik dan anorganik yang bercampur terkena air dan dapat bocor ke lingkungan. Aksi bersih pasar tersebut merupakan bagian dari Asta Aksi Peduli Sampah Nasional 2025 sebagai bagian dari Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Mendag Budi Santoso mengatakan GERNAS MAPAN dilakukan untuk memastikan peningkatan kebersihan pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia yang sebelumnya dikenal tidak memiliki tingkat kebersihan yang optimal. Melalui kolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Mendag berharap sampah-sampah yang berasal dari pasar dapat kemudian dimanfaatkan.

Hal itu juga termasuk sampah organik seperti sayur-sayuran untuk kompos dan pemanfaatan sampah anorganik. Dengan pasar yang bersih, kata dia, dapat menjaga kenyamanan bagi para konsumen ketika melakukan kegiatan di kawasan pasar.

"Kita juga mengajak para pedagang pasar untuk membiasakan membersihkan sampah di sekitarnya. Jadi, juga membantu para petugas sampah di pasar ini untuk mempercepat proses membersihkan pasar," kata Mendag Budi Santoso.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |