Liputan6.com, Jakarta - Memilih bra nyatanya tidak hanya soal penampilan, tetapi penting untuk kesehatan payudara. Bra yang tepat memberikan dukungan yang optimal, mengurangi ketegangan pada punggung, serta mencegah masalah seperti nyeri payudara dan postur tubuh yang buruk.
Farah, produk advisor dari brand 6IXTY8IGHT menekankan pentingnya memahami ukuran bra sebelum membeli. Selanjutnya, barulah memilih model dan bahan yang dipakai untuk bra.
"Bentuk payudara setiap wanita itu berbeda, itu sepenuhnya alami dan normal. Sebagai contoh, ketika saya dulu bekerja sebagai model, seringkali kami melakukan fitting pakaian di mana kami harus mengukur ukuran yang tepat, agar memperoleh kenyamanan sehingga tidak menimbulkan rasa sakit saat menggunakannya," kata Farah dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 6 November 2024.
Pernyataan senada juga dilontarkan Aneeta Dee, Vice Chairwoman Love Pink. Menurutnya, pemilihan bahan bra sangat bergantung pada preferensi pribadi. Setiap bahan memiliki ciri khasnya masing-masing. Misalnya, bahan lace atau brokat memang bisa terlihat cantik, tapi belum tentu nyaman dipakai semua orang.
"Biasanya, bra yang nyaman bisa dirasakan saat kita mencoba dan mengenakannya. Jadi, penting untuk memilih bra yang tidak hanya sesuai dengan ukuran, tetapi juga terasa pas dan nyaman di tubuh kita," kata Aneeta.
Prinsip serupa juga diterapkan untuk pengguna bra masektomi. Bra itu, kata Aneeta, biasanya dilengkapi dengan silikon atau busa di bagian kosongnya untuk memberikan tampilan seperti semula. Model seperti ini sangat berguna bagi wanita yang ingin tetap merasa percaya diri setelah operasi payudara.
Tips Merawat Bra
Aneeta mengingatkan bahwa seperti produk lainnya, bra juga memiliki masa pakai tertentu. Tidak ada aturan baku yang mengatakan mengganti bra setiap beberapa bulan, seperti halnya dengan spons make-up, namun dapat dilihat dari tanda-tanda yang muncul.
"Tanda-tanda seperti bagian wings atau strap yang sudah mulai mengendur atau ada bolong-bolong. Jika itu terjadi, segeralah ganti," kata Aneeta.
Untuk memperpanjang umur bra, penting untuk merawatnya dengan benar. Misalnya, sebaiknya bra dicuci dengan tangan atau menggunakan laundry bag untuk menjaga bentuk dan kualitasnya. "Hindari mencuci bra langsung di mesin cuci tanpa pelindung, karena ini bisa merusak bahan dan bentuk bra, terutama pada bagian hook atau strap," tambahnya.
Ia juga menekankan bahan menjadi faktor utama dalam masa pakai bra. Biasanya, harga lebih mahal cenderung memiliki bahan yang lebih halus dan nyaman, serta memberikan dukungan yang lebih baik.
Namun, hal itu bukan berarti harus selalu memilih bra yang mahal. Ia menyarankan agar wanita tidak ragu untuk mencoba berbagai model dan bahan untuk menemukan bra yang paling sesuai dengan bentuk tubuh dan aktivitas sehari-hari.
Pentingnya Memerika Payudara Sendiri
Selain memilih bra yang tepat, tidak kalah penting adalah untuk selalu merawat payudara. Salah satu yang direkomendasikan Aneeta adalah melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI secara rutin. Sebaiknya dilakukan antara hari ke-7 hingga ke-10 setelah menstruasi, ketika jaringan payudara tidak terlalu sensitif.
"Saat melakukan SADARI, pastikan untuk memeriksa perubahan bentuk, ukuran, dan permukaan payudara, serta mengecek apakah ada cairan yang keluar. Jika ada benjolan atau perubahan mencurigakan lainnya, segera konsultasikan dengan dokter," kata Aneeta.
Ia menjelaskan deteksi dini dapat meningkatkan peluang pencegahan atau penyembuhan hingga 98 persen kanker payudara. "Sementara jika sudah pada stadium lanjut, hanya 27 persen pasien yang dapat bertahan. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan secara rutin," kata Aneeta.
Aneeta menjelaskan faktor utama penyebab kanker payudara belum sepenuhnya diketahui, bahkan obat penyembuh penyakit mengerikan itu juga belum ditemukan. Namun, jika sel payudara tidak tumbuh atau memiliki pola yang tidak normal, itu bisa menjadi tanda adanya masalah.
Apa Saja Faktor Terjadinya Kanker Payudara?
"Ada dua faktor risiko dalam kanker payudara. Pertama, faktor yang dapat dikendalikan, dan ini kembali lagi ke diri kita sendiri. Misalnya, menghindari rokok, baik aktif maupun pasif, serta menghindari alkohol. Kemudian, pola makan juga mempengaruhi kesehatan payudara. Penting untuk menjaga pola makan yang seimbang, bukan berarti harus diet ekstrem," kata Aneeta.
Ia juga menekankan pentingnya memperhatikan kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral serta berolahraga rutin. Ia merekomendasikan olahraga minimal 30 menit setiap hari, dengan frekuensi enam kali dalam seminggu, atau total 150 menit per minggu.
"Stres juga merupakan faktor yang memengaruhi kesehatan tubuh. Stres bisa datang dari banyak hal, bahkan hal kecil seperti anak-anak yang rewel di rumah. Namun, penting untuk mengelola stres dengan baik, karena stres yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan," kata Aneeta.
Aneeta menambahkan bahwa faktor genetik merupakan hal yang tidak bisa dikendalikan. Selain itu, usia menjadi faktor risiko terkena kanker payudara, biasanya pada wanita berusia di atas 50 tahun. Wanita yang mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun atau yang mengalami menopause terlambat juga berisiko mengidap kanker payudara lebih tinggi.