Liputan6.com, Jakarta - Pangeran William disebut "tidak terganggu" saat puluhan ribu orang menuntut pencabutan gelar kerajaannya, yakni Pangeran Wales. Terkait ini, kelompok anti-monarki Republic telah merencanakan protes untuk dua acara penting tahun ini.
Melansir GEO TV, Jumat (31/1/2025), kelompok ini telah mulai meminta orang-orang berjanji terlibat dalam protes pada Hari Republik 2025, 10 Mei, dan Trooping the Colour pada 14 Juni 2025. Kelompok anti-monarki bukan satu-satunya masalah bagi keluarga Kerajaan Inggris, karena banyak individu yang terus meminta parlemen membahas isu-isu berkaitan keluarga kerajaan melalui petisi.
Setelah 10 ribu tanda tangan, petisi mendapat respons dari pemerintah. Setelah 100 ribu tanda tangan, petisi dipertimbangkan untuk dibahas di Parlemen. Tuntutan menghapus gelar kerajaan suami Kate Middleton itu telah mencatat lebih dari 42 ribu tanda tangan.
Diluncurkan seorang warga Wales, bernama Dr Trystan Gruffyadd, petisi tersebut menyatakan, "Gelar tersebut tetap merupakan penghinaan terhadap Wales dan merupakan simbol penindasan historis. Gelar tersebut menyiratkan bahwa Wales masih jadi bagian dari kerajaan, merusak status Wales sebagai sebuah bangsa dan negara."
Dikatakan, "Yang sebenarnya adalah, sejak zaman Llywelyn the Last dan Pangeran Wales 'pemberontak,' Owain Glyndwr, gelar tersebut hanya dipegang orang Inggris sebagai simbol dominasi atas Wales. Hingga hari ini, 'Pangeran Wales' Inggris tidak memiliki hubungan yang tulus dengan negara kami."
Petisi tersebut diluncurkan Gruffyadd tidak lama setelah Raja Charles III menyerahkan gelar tersebut pada putranya, Pangeran William, pada 2022. Hingga kini, orang-orang masih terus memprotes keputusan Raja di kolom komentar change.org, platform petisi terbesar di dunia.
Dianggap Penghinaan
"Gelar Pangeran Wales adalah ludah di wajah semua orang Welsh sejak diciptakan," demikian bunyi komentar di bawah petisi daring tersebut. Gelar Pangeran Wales diwariskan pada Pangeran William setelah kematian Ratu Elizabeth II.
Diharapkan, William akan memberikan gelar tersebut pada putra sulungnya, Pangeran George, saat ia jadi raja. Di tengah tuntutan itu, bangsawan berusia 42 tahun itu tetap menjalani sejumlah agenda publiknya.
Minggu lalu, William membuat para penumpang kaget ketika ia naik kereta api untuk kunjungan kerajaan solo tanpa Kate, Kamis, 23 Januari 2025. Sepanjang perjalanan, ia dilaporkan mengobrol dengan beberapa penumpang di gerbong, serta staf kereta api.
Melansir Mirror, Sabtu, 25 Januari 2025, calon Raja Inggris itu menuju Toxteth di Liverpool untuk dua acara guna menyoroti kelompok masyarakat di sana yang berupaya mendukung kaum muda setempat. Bangsawan berusia 42 tahun itu melakukan perjalanan ke utara dari London dengan layanan kereta Avanti West Coast di gerbong kelas satu.
Naik Kereta Bersama Penumpang Lain
Ketika turun dari kereta di Stasiun Liverpool Lime Street, ia dengan riang menyapa para penumpang yang juga turun. Tampil santuy, William mengenakan jaket hijau tua dan sepatu kets gelap saat meninggalkan stasiun dengan wajah berseri-seri bersama penumpang lain sambil memegang map yang berisi catatan-catatannya.
Tampaknya, sang pangeran merupakan pelanggan tetap kereta api, karena sebelumnya ia terlihat menaiki moda transportasi itu saat kembali dari sebuah konferensi di Birmingham, minggu lalu. Ia sempat berhenti di Wetherspoons di Stasiun New Street di kota itu, tempat ia menikmati segelas bir bersama penggemar Aston Villa lain.
Sementara itu, dalam sebuah foto yang dibagikan di media sosial, tahun lalu, putra sulung Raja Charles III ini dijepret sedang berada di kereta Great Western Railway dari London ke Cardiff dengan catatan-catatan di depannya untuk menghadiri sebuah acara di Wales. Mantan wartawan BBC Jennie Bond percaya bahwa semua itu adalah bagian dari rencana William untuk memunculkan citra lebih membumi.
Citra Lebih Membumi
Bond mengatakan pada Mirror, "Selama ini, William telah menjalankan tugasnya dengan cara yang ia inginkan. Itu, seperti yang ia tegaskan sekarang, adalah royal dengan huruf 'r kecil.' Bisa dibilang bahwa huruf 'r' kecil itu juga berarti relatable, karena itulah yang ia tunjukkan."
"Saya pikir, ia sangat senang mengejutkan orang, dengan menerima telepon di restoran, melayani orang dari gerai burger, atau mampir ke pub untuk membeli minuman. Saya pikir William merasa senang bisa berinteraksi tanpa keributan yang biasanya terjadi saat kunjungan kerajaan."
"Saya yakin, ia juga menyadari bahwa dalam hal hubungan masyarakat, itu sangat efektif. Penting bagi keluarga kerajaan untuk sebisa mungkin memahami perasaan orang-orang biasa."
Pada 2023, sebagaimana telah disinggung, sekelompok pelanggan yang mencicip makanan disebut "burger Earthshot" memang mendapat kejutan manis. Pasalnya, saat selesai memesan, mereka tampaknya tidak mengira bahwa "pelayan" yang akan menyajikan santapan itu adalah Pangeran William.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence