6 Nelayan Ditangkap, Warga Kangean Geruduk Kantor Polsek dan Bakar Mess Kontraktor

6 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan warga Pulau Kangean Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengguruduk Kantor Mapolsek setempat pada Selasa 05 September 2025. Aksi dipicu lantaran adanya penangkapan terhadap enam nelayan yang menghalau kegiatan siesmik yang dilakukan oleh PT KEI (Kangean Energi Indonesia) di perairan area laut dangkal yang menjadi tempat nelayan menangkap ikan.

Kabar penangkapan menyebar begitu cepat kepada warga di kampung para nelayan ditangkap tersebut. Kemudian warga marah dan berbondong-bondong mendatangi Kantor Mapolsek dengan tujuan meminta temannya segera dibebaskan.

Namun keenam nelayan ternyata sudah dibebaskan, sehingga mereka bergeser ke salah satu tempat yang menjadi Mess Kontraktor PT KEI dan warga melampiaskan amarah dengan melempar kaca bagunan bagian depan dan membakarnya.

“Aksi Itu berawal dari adanya penangkapan terhadap enam orang nelayan di laut Kangean bagian barat. Penangkapan terjadi di area laut dangkal, yang merupakan area tangkap nelayan. Sedangkan di area laut dangkal tersebut sejak beberapa bulan terakhir sudah dikuasai oleh aktivitas kapal-kapal survei PT KEI dan mitranya,” kata warga Kangean, Yani saat dihubungi Liputan6.com.

Menurut Yani, Kegiatan survei yang dilakukan oleh PT KEI itu sangat mengganggu nelayan dan membuat resah masyarakat. Bahkan nelayan sering menghalau kapal-kapal survei itu, hingga terjadi penangkapan oleh polisi yang memberikan pengawalan terhadap kapal survei dari PT KEI.

“Di pelabuhan Batu Guluk terjadi keributan kecil antara warga dengan polisi yang menangkap enam orang nelayan tadi. Ada beberapa warga atau aktivis yang mendampingi nelayan meminta supaya para nelayan itu dilepaskan. Selang beberapa waktu setelah magrib akhirnya nelayan tersebut dilepas atau dibebaskan,” katanya.

Warga Tak Bisa Dibendung

Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa tidak berselang lama ia sampai di rumahnya, ternyata ada salah satu teman menginformasikan bahwa banyak warga yang bejalan menuju Mapolsek. Sehingga ia menyuruh temannya untuk menghalau warga agar tidak melanjutkan keinginannya, namun warga tersebut tidak bisa dibendung.

“Saya bilang kepada teman yang mencoba menghalau warga yang bergerak itu, namun tidak diindahkan. Sehingga saya suruh teman itu pulang aja, daripada nanti kamu yang jadi sasaran,” ucap Yani.

Tidak berselang lama kabar mulai menyebar melalui siaran live tiktok warga, bahkan dia yang sedang berada di rumahnya menonton pergerakan warga itu ternyata ke Kantor Polsek Kangean. Massa yang tidak terkoordinir itu meminta polisi yang menangkap nelayan itu untuk keluar.

Namun mungkin karena polisi tersebut tidak ada di Mapolsek, maka warga bergerak bergeser ke tempat biasanya para polisi itu berada dan mengamankan orang-orang perusahaan PT KEI tinggal, yaitu di waterpark milik salah satu anggota DPRD Kabupaten Sumenep.

Sementara Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, saat dihubungi wartawan LIputan6.com  melalui pesan Whatshap belum memberikan tanggapan terkait peristiwa pembakaran yang terjadi di Pulau Kangean.

Selain itu, Manajer Public and Government Affairs (PGA) KEI, Kampoi Naibaho, juga belum memberikan tanggapan mengenai peristiwa pembakaran waterpark yang menjadi tempat kontraktor PT KEI di Pulau Kangean saat dihubungi wartawan liputan6 melalui pesan Whatshap.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |