Uncle Roger Pakai Busana Desainer Indonesia Saat Menikah, Mejeng di Vogue

3 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Komedian Nigel Ng, lebih dikenal publik sebagai Uncle Roger, resmi melepas status dudanya saat meminang seorang pengacara bernama Sabrina Ahmed. Perayaannya berlangsung meriah selama tiga hari, dan ulasannya mejeng di outlet mode, Vogue.

Melansir publikasi tersebut, Senin (15/9/2025), pesta pernikahan yang dimulai pada Kamis, 17 Juli 2025, ini berlokasi di Sintra, Portugal. Agenda pertama adalah pesta bujang yang dihadiri 70 teman, memuat pelayaran saat matahari terbenam selama tiga jam, permainan, dan karaoke.

Pada Jumat, 18 Juli 2025, pasangan ini mengadakan sangjit untuk menghormati akar Bengali Sabrina, lengkap dengan dekorasi pastel, stasiun henna, dan tarian koreografi dari teman dan keluarga pasangan tersebut. Pada Sabtu, 19 Juli 2025, upacara minum teh Tionghoa, serta resepsi pernikahan Barat berlangsung.

Pasangan itu masing-masing mengenakan empat busana selama pesta pernikahan mereka. Salah satunya, Nigel Ng mengenakan custom tang jacket karya desainer Indonesia, Samuel Wongso. "Sam berbaik hati terbang dari Indonesia dan menemui kami beberapa kali di Malaysia untuk fitting," ujar Sabrina.

Rancangan Desainer Indonesia

Istrinya juga mengenakan ansambel desainer Indonesia. Untuk upacara minum teh, Sabrina berharap menemukan qipao khas budaya Asia Tenggara.

"Saya menemukan gaya qipao penuh hiasan dan dramatis dari Indonesia, dan jadi populer di Malaysia dan Singapura," katanya. "Para perancang busana ini telah memadukan kemewahan Asia Tenggara dengan qipao sutra tradisional Tiongkok untuk menciptakan gaun-gaun memukau yang dihiasi manik-manik tebal, payet, dan sulaman bunga."

Sabrina berkolaborasi dengan Gisela Ekachristie dan Melissa Anggono dari jenama Indonesia Renee Couture untuk menciptakan busananya yang penuh hiasan dan sulaman yang detail. "Sulaman tersebut menggambarkan shio naga dan kambing di bawah bunga sakura—merujuk pada pertunangan kami—di ladang bunga yang mengelilingi rumah kami, bersama bunga lain di kejauhan, yang menggambarkan kehidupan yang telah kami bangun di California dan London," ujar Sabrina.

Pakaian dan Perhiasan Sarat Makna

Sabrina menyambung, "Burung phoenix ganda melambangkan persatuan yang harmonis dan pernikahan yang seimbang. Kami memilih warna merah tua dibandingkan merah terang tradisional untuk menarik kesejajaran dengan sari resepsi Bengali saya, yang secara visual menyatukan kedua budaya tersebut."

Sejak awal, Sabrina sudah menyadari bahwa pilihan pakaian dan perhiasan pernikahannya akan sangat bermakna. "Simbol yang secara visual mengikat kisah tentang siapa kami dan warisan kami," kata sang pengantin wanita.

Saat akhir pekan pernikahan tiba, kedua mempelai sangat bersemangat setelah perayaan sangeet dan pesta bujang. "Saya ingin merancang sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya, yaitu mengekspresikan budaya saya secara visual dalam palet pastel penuh, yang mencerminkan corak warna ikonis Lisbon dan kecintaan saya pada warna-warna lembut," ujar Sabrina tentang estetika sangeet.

Memesan Pakaian Setiap Tamu

Sabrina berkata, "Kami memesan pakaian setiap tamu untuk acara ini, dan bekerja sama dengan Koki dari Tilak's Silk Saree House di Malaysia untuk mencari hampir semua sari demi menciptakan lanskap impian bermotif bunga yang lembut. Kami juga menghabiskan waktu berbulan-bulan mencari penjahit di seluruh dunia untuk menjahit dan membuatkannya sesuai ukuran setiap tamu, dan tetap menyediakan penjahit sari untuk membantu mereka di hari pernikahan."

Acara tersebut dipenuhi tradisi budaya dan hidangan yang luar biasa. "Makan malam berlangsung di rumah kaca saat matahari terbenam, dengan meja-meja dihiasi ranunculus yang tumbuh dari jeruk dan jeruk bali," kata sang pengantin wanita.

Puncak acara malam itu adalah ketika teman dan keluarga menampilkan tarian koreografi kejutan selama 15 menit untuk pasangan tersebut, diikuti lantai dansa yang terbuka hingga tengah malam.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |