Turis Berkebaya Nyonya Gratis Masuk Tempat Wisata di Malaka Malaysia Mulai 2026

Liputan6.com, Jakarta - Wisatawan yang mengunjungi Malaka, Malaysia, dengan mengenakan kebaya nyonya akan segera menikmati akses gratis ke beberapa tempat wisata populer. Ini termasuk Kebun Binatang Melaka, ujar Datuk Seri Ab Rauf Jusoh.

Melansir The Star, Kamis (30/10/2025), Ketua Menteri Melaka mengatakan, inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah negara bagian untuk menghargai dan melestarikan warisan Peranakan, yang telah lama jadi ciri khas lanskap budaya negara bagian ini.

"Malaka itu unik dan keputusan menawarkan tiket masuk gratis ke berbagai objek wisata di negara bagian ini adalah untuk menghormati sejarah panjang dan warisan yang kaya dari komunitas Tionghoa Peranakan dan Chetti di negara bagian kami," ungkap Ab Rauf.

"Paket gratis yang akan diperkenalkan tahun depan akan mencakup layanan Melaka River Cruise," ujarnya setelah menghadiri acara Deepavali yang diadakan di The Lisbon Melaka Hotel di Permukiman Portugis di Ujong Pasir, Rabu, 22 Oktober 2025.

Ab Rauf diundang ke acara Deepavali yang diselenggarakan penduduk setempat sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam mempromosikan pariwisata dan membawa pembangunan ke negara bagian ini. Ia mengatakan, langkah ini sejalan dengan strategi pariwisata negara bagian yang lebih luas untuk menonjolkan identitas multikultural Malaka.

Juga, demi mendorong pengunjung untuk mendalami tradisi lokal. "Warisan kita bukan sekadar sesuatu yang harus dilestarikan, tapi sesuatu yang harus dijalani dan dibagikan pada dunia," tuturnya.

Ab Rauf  menambahkan, "Dengan merayakan budaya kita melalui pariwisata, kita memastikan bahwa setiap komunitas terus berkembang." Menurutnya, pemerintah negara bagian akan terus berfokus pada pariwisata berkelanjutan dan inklusif, memastikan kemakmuran ekonomi menjangkau semua komunitas.

"Kami akan terus berkolaborasi dengan sektor swasta dan kelompok masyarakat untuk memperkuat pariwisata dan menciptakan lebih banyak peluang bagi masyarakat Malaka," tambahnya.

Pariwisata Malaysia secara keseluruhan menunjukkan tren positif tahun ini. Negeri Jiran  menyambut 28,2 juta wisatawan dalam delapan bulan pertama 2025, menandai peningkatan 14,5 persen dari tahun ke tahun.

Angka itu mengukuhkan posisinya sebagai negara yang paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara. "Hal ini mencerminkan pertumbuhan positif dalam kedatangan wisatawan mancanegara di Malaysia," kata Kementerian Pariwisata Malaysia, menurut laporan The Star yang dikutip dari VN Express, 10 Oktober 2025.

"Hal ini juga mencerminkan momentum yang kuat dan berkelanjutan di periode pascapandemi," tambah pihaknya. Thailand, pesaing pariwisata regional, menyambut 21,8 juta wisatawan mancanegara dalam delapan bulan pertama tahun ini, turun tujuh persen di tengah kekhawatiran keamanan dan ketidakstabilan politik, Bangkok Post mewartakan.

Kebijakan visa yang lebih longgar, infrastruktur lebih baik, dan peningkatan kampanye promosi pariwisata telah mendorong Malaysia ke puncak juara pariwisata Asia Tenggara, menurut sumber internal. Pemerintah Malaysia telah memperpanjang kebijakan bebas visa bagi wisatawan China selama lima tahun mendatang, dengan kemungkinan perpanjangan hingga 2036, lapor Bernama.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia periode Januari–Agustus 2025 mencapai 10,04 juta kunjungan, naik 10,38 persen dibanding periode yang sama pada 2024. Angka ini mencatat rekor tertinggi sejak pandemi COVID-19.

"Capaian ini menunjukkan arah pemulihan pariwisata Indonesia berada di jalur yang benar," kata Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana, lewat rilis pada Lifestyle Liputan6.com, 10 Oktober 2025.

Sektor pasar wisata domestik pun menunjukkan geliat serupa. Pada Januari–Agustus 2025, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 807,55 juta perjalanan, meningkat 19,71 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang berjumlah 674,6 juta perjalanan.

"Perjalanan wisnus berperan penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama melalui sektor transportasi dan konsumsi publik yang berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ucap Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa.

Di sisi lain, pada periode Januari–Agustus 2025, tercatat 6,13 juta perjalanan wisatawan nasional (wisnas) ke luar negeri, dengan 685 ribu perjalanan terjadi pada Agustus 2025.