Saat Pertandingan Tenis Dunia Jadi Ajang Adu Gaya Sederet Brand Fesyen Ternama

6 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Di mana pun kerumunan dan sorotan berada, di situ brand-brand ternama berusaha cari panggung dan muka. Begitu pula situasi yang terjadi di pertandingan tenis US Open yang mencuri perhatian lewat permainan apik para kontestan dan drama yang menyertainya.

Sejumlah petenis menampilkan gaya tak biasa yang menarik untuk disimak. Salah satunya Carlos Alcaraz yang tampil plontos dan mengenakan tanktop merah muda seperti Barbie.

Lainnya ada Naomi Osaka yang kalah dari Amanda Animisova di semifinal Kamis, 4 Agustus 2025. Meski begitu, publik tetap akan mengingat penampilannya yang gemerlap dengan balutan jaket Nike indigo yang beresleting khusus dihiasi kristal Swarovski, dikenakan di atas gaun mini berpotongan gelembung saat ikut bertanding tenis.

Mengutip The Guardian, Rabu, 10 September 2025, untuk pertandingan pembukaannya, ia mengenakan hiasan kepala bermotif mawar. Busananya "sangat rumit", Osaka mengakui dalam konferensi pers. Tetapi, itulah yang diharapkan dan dihargai para penggemarnya.

Beda lagi dengan Lacoste yang sejak lama menyediakan busana olahraga untuk petenis Novak Djokovic. Kali ini, jaket walk-on putaran pertama peraih 24 gelar Grand Slam itu lah yang paling ramai dibicarakan. Jaket windbreaker putih dengan potongan-potongan kulit yang membentuk relief rendah peta dunia itu dihiasi bola tenis berwarna-warni.

Saat Mode dan Olahraga Bertemu di Lapangan

Tenis nyatanya selalu beriringan dengan mode, mulai dari celana panjang ketat Fred Perry dan rok lipit serta penutup kepala Suzanne Lenglen hingga celana pendek denim Andre Agassi dan catsuit Serena Williams. Ditambah lagi dengan film tenis populer 2024 lalu, Challengers, dan munculnya bintang-bintang baru yang menarik dengan gaya bermain yang menarik, kini muncul minat yang lebih besar terhadap olahraga yang telah kehilangan jati dirinya sebagai olahraga budaya.

Penjualan tiket US Open naik 70 persen dalam lima tahun terakhir. Jessica Schiffer, jurnalis bisnis mode yang menulis buletin Hard Court mengatakan, "Merek-merek mode dari semua rentang harga sangat tertarik pada tenis saat ini karena olahraga ini sedang populer, dan mereka mengikuti tren dan uang."

Merek ternama seperti Gucci, Louis Vuitton, dan Bottega Veneta menggandeng berbagai pemain-pemain ternama (masing-masing Jannik Sinner, Alcaraz, dan Lorenzo Musetti) dan merek-merek butik non-athleisure yang lebih kecil menciptakan lini produk yang merujuk pada estetika tenniscore. Sementara itu, Depop, aplikasi pakaian bekas, melaporkan peningkatan pencarian rok tenis sebesar 53 persen.

Brand-brand di Lapangan Tenis Makin Beragam

Kini, lapangan tenis tidak lagi didominasi merek-merek mewah legendaris, seperti Rolex dan Ralph Lauran. Venus Williams yang berlokasi dengan penata gayanya, Ronald Burton III, menciptakan momen fesyen sendiri agar semakin memukau barisan depan Flushing Meadows.

Beberapa penampilannya antara lain kit wol Merino rancangan merek Amerika Serikat Luar, tas raket shearling kuning mentega yang dibuat khusus Eli Russell Linnetz dari ERL, dan gaun Pucci. Daniel-Yaw Miller, yang meliput mode untuk buletin Sportsverse, memprediksi bahwa lonjakan minat terhadap merek-merek tersebut akan membuat para produsen kit tradisional harus meningkatkan produksinya.

Meskipun Nike mungkin memastikan Osaka memukau dan Alcaraz menarik perhatian dengan twinset plum yang mewah, tren pakaian tenis siap pakai mereka justru cenderung membosankan. Schiffer mengatakan, "Nike mendedikasikan sebagian besar sumber dayanya untuk dua pemain teratas."

Sementara, petenis dengan ranking di bawahnya mencari brand yang lebih menengah agar bisa menonjol. Jack Draper dari Inggris, pemain peringkat 5 dunia, misalnya, memilih Queens untuk memulai kemitraannya dengan merek athleisure asal California, Vuori. 

Mode Bisa Menarik Penggemar Tenis Baru

Miller mengatakan, "Para pemain telah berkembang, mereka tidak perlu lagi hanya menjadi salah satu dari 20 pemain dalam daftar pemain sebuah merek."

Alih-alih berhadapan dengan lawan berseragam identik, keluhan umum para penggemar dan, bahkan sejak pertengahan 2000-an, Maria Sharapova, para pemain menciptakan citra yang lebih individual untuk meningkatkan profil dan pendapatan mereka. Sembilan dari 10 petenis dengan penghasilan tertinggi pada 2025 menghasilkan lebih banyak uang dari sponsor daripada hadiah.

Beberapa pemain, seperti Andrey Rublev dan Taylor Townsend, bahkan telah mendirikan label mereka sendiri. Coco Gauff, yang memiliki koleksi bersama Miu Miu dan New Balance, berpendapat bahwa perpaduan antara tenis dan mode membuat olahraga ini lebih mudah diakses.

Ia mengatakan, "Kami jelas memiliki penggemar inti tenis, tetapi mode membawa penggemar kasual ke olahraga ini." Gauff juga percaya bahwa tampil menarik memiliki efek positif pada performanya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |