Kesadaran Sarapan Dinilai Masih Minim, McDonald's Indonesia Lanjutkan Tradisi Bagi-bagi Muffin Gratis

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - McDonald's Indonesia kembali melanjutkan tradisi bagi-bagi chicken muffin gratis kepada masyarakat yang melintas di sekitar 305 cabang restoran di seluruh Indonesia. Tradisi tersebut untuk memeriahkan National Breakfast Day alias Hari Sarapan Nasional yang tahun ini dilaksanakan ke-13 kalinya.

"Sesuai namanya, National Breakfast Day yang artinya Hari Sarapan Nasional, di hari ini kami membagikan sarapan gratis di 305 restoran yang berpartisipasi. Kami bagikan chicken muffin di masing-masing restoran, 500 chicken muffin," kata Caroline Kurniadjaja, Associate Director of Marketing McDonald's Indonesia, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (24/2/2025).

Menurut Caroline, penyelenggaraan tahun ini berbeda dari sebelumnya. Jika biasanya sarapan dibagikan di Senin minggu pertama bulan Maret, tahun ini dibagikan pada Senin minggu terakhir Februari 2025. Pertimbangannya karena bulan depan sudah masuk puasa Ramadan.

Jam pembagian muffin gratis pun dipercepat, dari biasanya pukul 7 pagi, menjadi pukul 6 pagi dan berlangsung hingga pukul 11 pagi, tergantung ketersediaan stok. "Di cabang Salemba, jam 6 sudah dibagikan, jam 8 sudah habis. Namun, ada beberapa restoran masih membagikan sampai saat ini," kata Caroline saat berbicara sekitar pukul 09.30 WIB.

Lewat program tersebut, McDonald's Indonesia ingin kembali memperkenalkan menu sarapan yang dijual di restoran mereka. Caroline menyebut menu muffin dipilih karena dinilai memenuhi standar sarapan sehat dengan adonan muffin terbuat dari gandum dan isian ayam yang merupakan sumber protein.

"Kalorinya juga di bawah 400 kalori," sambungnya.

Refleksi 13 Tahun Jalankan Hari Sarapan Nasional

Caroline menjelaskan bahwa National Breakfast Day dimulai pertama kali pada 2013 sebagai program regional McDonald's Asia. Ada 12 negara berpartisipasi saat itu, termasuk Indonesia, dengan tujuan untuk mempromosikan menu sarapan sekaligus pentingnya sarapan dalam aktivitas sehari-hari.

Program awalnya hanya berjalan tiga tahun dan selanjutnya dikembalikan ke negara masing-masing apakah akan berlanjut atau tidak. Di Indonesia, McDonald menilai program tersebut masih relevan untuk terus dilanjutkan mengingat masih rendahnya kesadaran orang untuk sarapan sebelum memulai hari.

"Dengan fakta 70 persen masyarakat Indonesia yang skip breakfast karena mungkin masih menganggap breakfast enggak penting, atau penghematan supaya bujet makan siang lebih banyak, padahal kita sama-sama tahu ini (sarapan) penting sekali," kata Caroline.

Antusiasme masyarakat menyambut program bagi-bagi muffin gratis tetap terjaga yang diindikasikan kuota selalu habis. Program tersebut juga berkembang dengan agenda donasi yang bervariasi. Pada tahun ini, dari setiap muffin yang dibagikan ke masyarakat, dihitung sebagai donasi Rp5000, sehingga total akan terkumpul sekitar Rp762,5 juta.

Rehabilitasi Fasilitas Olahraga di Sekolah

Donasi yang terkumpul selanjutnya akan disalurkan ke sekolah-sekolah untuk merehabilitasi fasilitas olahraga yang rusak. Caroline menyatakan lebih dari 40 sekolah sudah masuk daftar penerima donasi, baik yang berstatus sekolah negeri maupun sekolah swasta.

Proses kurasi sekolah penerima donasi sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Menurut Caroline, mereka memiliki data tentang sekolah yang dinilai membutuhkan bantuan karena masing-masing restoran memiliki komunitas yang kuat di sekitarnya. Dari data awal, restoran menawarkan kepada sekolah untuk mengajukan proposal perbaikan fasilitas olahraga.

"Kami banyak dapat masukan dari teman-teman restoran bahwa banyak fasilitas olahraga di sekolah seadanya. Ada lapangan basket tapi ring tidak standar, atau lapangan sepakbola, gawangnya belum standar. Atau bahkan, lapamngan enggak rata aspalnya... Kami akan gunakan uang donasi partisipasi konsumen untuk merenovasi fasilitas olahraga," ia menjelaskan.

Besaran donasi yang disalurkan tergantung pada tingkat kerusakan sarana olahraga di masing-masing sekolah. "Range-nya Rp15 juta sampai Rp60an juta per sekolah," imbuhnya.

Tak Paksakan Branding di Sekolah

Donasi tersebut kemungkinan baru akan disalurkan pada April 2025 setelah bulan puasa dan langsung dieksekusi. Pihaknya berharap seluruh proyek renovasi bisa diselesaikan pada akhir Mei 2025.

McDonald's Indonesia pun menyiapkan desain yang diharapkan bisa menarik para siswa untuk lebih aktif berolahraga. Desain itu akan diaplikasikan ke semua sekolah penerima bantuan. Meski begitu, pihaknya menampik bahwa mereka akan memanfaatkan donasi tersebut sebagai sarana branding perusahaan.

"Kami usahakan di 40 lebih sekolah akan ada kesamaan desain, tapi kalau sekolah bilang 'jangan deh, karena kesannya komersial', kami tidak akan memaksakan (memasang brand)," sahutnya.

Salah satu sekolah penerima donasi adalah SD dan SMP Trisula Perwari yang berada di Salemba Tengah, Jakarta Pusat. Muhayyad, kepala sekolah tersebut, mengaku bersyukur dan berterima kasih karena lapangan olahraga di sekolahnya akan diperbaiki. "Itu akan menunjang aktivitas belajar siswa kami di sekolah karena ada sarana olahraga yang aman di sekolah kami," sambungnya.

Sementara, dikutip dari kanal Health Liputan6.com, Ketua Umum Himpunan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Netti Herawati menyatakan jenis sarapan padat lebih baik ketimbang cair seperti susu dan sereal. 

"Kalau hanya sarapan cair, asupan gizi anak justru dipertanyakan, apakah sudah cukup atau tidak. Sudah memenuhi sepertiga asupan gizi anak atau belum dalam sehari. Memang, sarapan cair itu lebih gampang disiapkan," terang Netti saat berbincang dengan Health Liputan6.com di sela-sela acara Gerakan Sarapan Padat Bernutrisi 2019 di Taman Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 September 2019.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |