Kebakaran Besar Lalap Habis Bangunan Kuil Suci Paviliun Wenchang di China, Turis Lalai Diduga Penyebabnya

2 weeks ago 56

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hebat melanda bangunan Paviliun Wenchang yang terletak di kawasan Gunung Fenghuang, Zhangjiagang, Provinsi Jiangsu, China. Insiden itu terjadi pada Rabu, 12 November 2025. 

Melansir NY Post, Rabu (19/11/2025), berdasarkan laporan awal yang dihimpun dari lokasi kejadian, pemicu utama dari kobaran api ini diduga kuat akibat kelalaian manusia. Seorang wisatawan dituding menjadi penyebab kebakaran karena menyalakan lilin secara tidak bertanggung jawab di area paviliun tersebut. Selain itu, penanganan dupa yang canggung juga disebut berkontribusi pada cepatnya api membesar dan melalap bangunan tersebut. 

Dalam rekaman video viral yang beredar, terekam jelas bagaimana api melalap seraya menghasilkan asap hitam tebal membumbung tinggi, menyelimuti seluruh struktur bangunan tiga lantai yang dianggap sakral tersebut. Visual tersebut menunjukkan betapa cepatnya api melahap material bangunan dalam waktu singkat. 

Beruntung, tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Kuil tersebut juga tidak memiliki sisa-sisa arsitektur kuno. Api dengan cepat dipadamkan dan tidak menyebar ke kawasan hutan di sekitarnya.

Paviliun Wengchang sebelumnya dikelola oleh Kuil Yongqing yang berdekatan. Bangunan asli dibangun sejak berabad-abad yang lalu, meskipun bangunan kuil yang ada saat ini direkonstruksi pada 1990-an. Kuil kemudian diresmikan pada 2008 dan dibangun pada Oktober 2009.

Petugas Investigasi Kasus Kebakaran Kuil China

Pemerintah setempat menegaskan bahwa tindakan lebih lanjut akan diambil seiring dengan perkembangan investigasi. Langkah-langkah keamanan juga akan ditingkatkan untuk meminimalkan risiko kebakaran di masa mendatang.

Setelah investigasi selesai, pekerjaan restorasi dengan gaya arsitektur tradisional situs tersebut akan dimulai. Kebakaran Paviliun Wenchang terjadi setelah kebakaran lain terjadi di Kuil Buddha Agung Shandan yang berusia berabad-abad di Kabupaten Shandan, Provinsi Gansu, pada 2023. Situs tersebut hampir habis terbakar, kecuali sebuah patung Buddha raksasa yang sebagian masih utuh.

Kasus kebakaran berkaitan dengan tempat ibadah ikonis sebelumnya menimpa Katedral Notre Dame di Paris, Prancis. Insiden itu berlangsung hanya beberapa saat jelang peringatan Paskah, yakni pada Senin malam, 15 April 2019, waktu setempat.

Dilansir BBC, puncak menara dan atap bangunan gotik berusia 850 tahun runtuh dalam kebakaran tersebut. Namun, struktur bangunan, termasuk dua menara lonceng, terselamatkan.

Kebakaran Katedral Notre Dame

Dalam rekaman video yang tersebar luas di dunia maya, nyala api dan asap mengepul mengelilingi gereja yang diketahui menelan biaya 6,8 juta dolar AS atau sekitar Rp 956 miliar dalam proses renovasinya. Pemadan kebakaran berusaha untuk mengatasi bara api, sementara tim lainnya mencoba menyelamatkan karya seni yang tersimpan di dalamnya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut kebakaran tersebut sebagai tragedi mengerikan. Pejabat setempat menyebut kemungkinan hal itu terkait pekerjaan renovasi yang dimulai setelah keretakan muncul di bebatuan hingga menimbulkan ketakutan struktur bangunan menjadi tidak stabil. 

Kesedihan dirasakan warga Paris melihat katedral kebanggaan mereka dilalap api. Kerumunan warga Paris melantunkan doa dan menyanyikan lagu-lagu pujian, Je vous salue Marie (Salam Maria), saat menyaksikan katedral berusia 800 tahun itu terbakar hebat.  Mereka terlihat saling berpegangan tangan. Sementara, beberapa warga lainnya tampak berlutut bersama sembari khusyuk memanjatkan doa.

Katedral Notre Dame Dibuka Lagi 5 Tahun Usai Terbakar

Lebih dari lima tahun setelah peristiwa tragis, Katedral Notre Dame di Paris dibuka kembali pada Sabtu, 7 Desember 2024. Katedral abad pertengahan berusia 860 tahun yang menjadi simbol Prancis dan Paris ini telah dipugar dengan sangat teliti.

Bagian puncak menara dan kubah rusuknya baru, dengan penopang terbang dan patung batu berukir yang dikembalikan ke kejayaannya sebelumnya, serta dekorasi batu putih dan emasnya bersinar lebih terang dari sebelumnya. mengutip BBC, Sabtu, 30 November 2024, biaya yang dihabiskan untuk merenovasi katedral itu mencapai 700 juta euro (lebih dari Rp11,7 triliun).

Setelah ditunjukkan kepada publik, ada wajah baru yang segar pada katedral itu. Laporan BBC menyebut bahwa itu bukan hanya renovasi atau pembangunan kembali struktur atap, tetapi juga pembersihan kotoran dan jelaga di interior sejak restorasi terakhir pada 1850-an.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |