Padang - Destinasi wisata andalan Sumatra Barat, yakni Lembah Harau di Limapuluh Kota, dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Api terpantau masih berkobar hingga Kamis siang (24/7/2025), merujuk foto yang dimuat Antara.
Pemkab Limapuluh Kota telah menetapkan masa tanggap darurat bencana karhutla mulai 17─30 Juli 2025 karena dampaknya meluas di kabupaten tersebut. Petugas kepolisian terlihat membagikan masker pada wisatawan asing dan warga yang melintas di kawasan Lembah Harau, hari ini, Kamis (24//7/2025).
Hal ini dilakukan karena kualitas udara mulai menurun akibat kabut asap dari karhutla di daerah itu. Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menduga karhutla di sejumlah daerah di provinsi tersebut terjadi karena adanya aktivitas pembukaan lahan dengan cara dibakar.
"Dari hasil informasi petugas yang melakukan pemadaman karhutla di lapangan, api diduga berasal dari pembukaan lahan dengan cara dibakar, sehingga api menjalar ke kawasan hutan," kata Kepala Dishut Sumbar Ferdinal Asmin di Kota Padang, Selasa, 22 Juli 2025.
Dugaan Penyebab Karhutla
Ferdinal yakin, masyarakat setempat tidak berniat membakar kawasan hutan dan hanya sebatas membersihkan lahan pertanian. Namun, tiupan angin dan kemarau panjang bisa menyebabkan api mudah menjalar ke kawasan lain, sehingga sulit dipadamkan.
Pemprov Sumbar disebut telah berulang kali menyampaikan dan mengedukasi masyarakat untuk tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar, terutama saat musim kemarau. Sebab, praktik itu bisa menyebabkan karhuta dan sulit untuk dikendalikan.
"Ini masih dugaan awal kami berdasarkan laporan di lapangan. Namun, penyebab karhutla ini butuh pendalaman apakah disengaja atau tidak," ujar dia.
Khusus karhutla di Kabupaten Solok dan Kabupaten Limapuluh Kota, Dishut Sumbar mendorong pemangku kepentingan menyelidikinya. Pasalnya, dampak karhutla di dua daerah itu tergolong parah dibandingkan wilayah lainnya.
Di Kabupaten Solok, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat karhutla melanda semua kecamatan. Sementara itu di Kabupaten Limapuluh Kota, dari 13 kecamatan 10 di antaranya dilanda karhutla.
2 Kawasan Konservasi Terdampak
Awal minggu ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat membenarkan bahwa ada dua kawasan hutan konservasi di wilayahnya yang terdampak karhutla dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Kedua kawasan konservasi tersebut, yakni di Puncak Gagoan di Kabupaten Solok dan Taman Wisata Alam (TWA) Lembah Harau di Kabupaten Limapuluh Kota.
Ia sempat menyebut situasinya "terkendali" sebelum api kembali terekam di Lembah Harau pada Selasa, 22 Juli 2025. Lembah Harau sendiri merupakan tujuan perjalanan yang menawarkan panorama alam memikat, rangkum Indonesia Kaya.
Lanskapnya berupa dataran luas yang dikelilingi bentangan tebing batuan alam. Keindahan panorama Lembah Harau terbentuk oleh tebing terjal di bukit-bukit yang mengelilinginya, yang berwujud bak dinding raksasa yang mengepung lembah di bawahnya.
"Dinding raksasa" ini menjulang setinggi kurang lebih 200─400 meter, menciptakan pola bayangan yang menarik untuk disaksikan pada pagi dan sore hari. Menurut Mawardi, salah satu pramuwisata setempat, kawasan Harau memiliki sejumlah air terjun alam.
Pesona Lembah Harau Sebelum Dilahap Karhutla
Ada enam air terjun, di antaranya yang termasuk kawasan objek wisata yang dikelola pemerintah setempat. Salah satunya adalah Air Terjun Sarasah Jambu, yang berada paling dekat dengan gerbang masuk dari arah Payakumbuh.
Selain itu, ada juga Air Terjun Akar Berayun yang posisinya paling dekat dengan area parkir pengunjung. Air terjun yang menjulang setinggi 200 meter itu akan terlihat membiaskan warna pelangi yang indah saat musim kemarau.
Selain menikmati panorama alam, aktivitas lain yang bisa diminati pengunjung adalah trekking melewati jalan setapak menanjak di sisi tebing. Melewati jalur ini hingga ke puncak kurang lebih memerlukan waktu sekitar 1 hingga 1,5 jam perjalanan.
Jalur trekking ini masih berhubungan dengan kawasan Kelok 9, yaitu jalan raya penghubung Sumatra Barat dan Riau dengan panorama sekelilingnya yang indah. Aktivitas trekking umumnya merupakan bagian dari paket wisata yang ditawarkan di beberapa penginapan di sekitar Lembah Harau.