6 Fakta Menarik Gunung Api di Borneo Malaysia yang Bukan Gunung Berapi

3 weeks ago 29

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Api merupakan satu dari tiga puncak utama di Taman Mulu, salah satu objek wisata utama di Borneo, Malaysia. Terpencil namun mudah dijangkau, tempat ini menawarkan pengalaman yang autentik dan liar, tetapi juga dekat dengan berbagai fasilitas yang layak seperti restoran yang lengkap di Park HQ.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Senin, 17 Februari 2025, dari tiga puncak utama di jajaran Mulu (Mulu, Api, dan Benarat), Gunung Api merupakan yang tertinggi kedua dengan ketinggian 1.710 meter di atas permukaan laut (mdpl). Meskipun namanya berarti 'gunung api', gunung ini bukanlah gunung berapi yang masih aktif.

Nama tersebut berasal dari penduduk setempat yang pernah melihat cahaya terang menyerupai api di bebatuan, yang merupakan cerita serupa dengan yang terjadi di Gunung Batu Lawi yang juga berada di sudut Sarawak ini. Apakah kebakaran ini terjadi selama kondisi cuaca yang sangat kering atau akibat sambaran petir? Masih menjadi misteri.

Masih banyak hal mengenai Gunung Api di Taman Mulu, selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Api di Borneo, Banjaran Mulu, Malaysia yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com.

1. Pertama Kali Didaki pada 1978

Gunung Api tampaknya pertama kali didaki pada tahun 1978 oleh Tama Kulan dan Tama Bulan, yang terakhir adalah cucu Tama Nilong yang pertama kali mendaki Gunung Mulu pada 1932 bersama Edward Shackleton.

2. Pendakian Sekitar 3 Hari

Sangat sedikit informasi yang tersedia tentang pendakian Gunung Api sejak saat itu dan tidak ada jalur pendakian resmi. Tak seperti Gunung Mulu yang berbatu pasir, Gunung Api, Benarat, dan Gunung Buda (963 mdpl) semuanya merupakan batu kapur yang dapat larut.

Inilah alasan mengapa terdapat sistem gua yang sangat besar. Adapun Gunung Buda membentuk Taman Nasional terpisah yang terletak di utara Gunung Benarat dan Ngarai Medalem.

Meskipun pendakian ke puncak Gunung Api tidak mungkin dilakukan tanpa ekspedisi yang direncanakan beberapa bulan sebelumnya, pendakian ke puncak karst yang menakjubkan di lereng utara Gunung Api merupakan salah satu aktivitas petualangan paling populer di Taman Mulu.

Banyak peserta yang hanya menyebutnya sebagai Puncak Mulu. Pendakian standar memerlukan waktu tiga hari, dengan hari kedua menjadi pendakian Puncak Mulu itu sendiri, dan hari pertama dan ketiga merupakan pendakian santai dan naik perahu dari dan ke Kantor Pusat Taman Mulu.

3. Perjalanan Termasuk Menyusuri Sungai Melinau

Mengingat jadwal penerbangan, sebaiknya Anda tiba di Mulu sehari sebelumnya. Hal ini supaya Anda siap berangkat pukul 9 pagi di hari pertama. Pendaki akan melakukan perjalanan dengan perahu menyusuri Sungai Melinau dari Mulu Park HQ sekitar pukul 9 pagi.

Biasanya, perjalanan ini melibatkan pemberhentian di desa kerajinan Batu Bungan dan beberapa gua batu kapur (dengan biaya masuk tambahan 30 ringgit pada tahun 2024).

4. Membeli Paket Tur Pendakian di Situs Resmi Mulu Park

Cara termurah untuk memesan adalah melalui situs web resmi Mulu Park, meskipun Anda memerlukan minimal 3 peserta. Semuanya sudah diatur sebelumnya seperti akomodasi di Camp 5. Staf taman berbicara bahasa Inggris dengan sangat baik jika Anda memiliki pertanyaan.

Beberapa pendaki menggambarkan perjalanan ke titik pandang Pinnacles lebih sulit daripada Kinabalu, dan tentu saja lebih menuntut secara teknis, berpotensi lebih berbahaya, lebih curam, dan jauh lebih lembap.

5. Melewati Gua Batu Kapur

Pendaki juga akan melewati desa kerajinan Batu Bungan dan beberapa gua batu kapur. Setelah desa, rencana perjalanan biasanya membawa Anda ke Gua Angin diikuti oleh Gua Clearwater.

Keduanya berada di sebelah kanan (timur) sungai, sangat mengesankan dan membentuk salah satu sistem gua terbesar di dunia. Kedua tempat ini populer di kalangan wisatawan yang tidak akan mendaki Pinnacles, jadi Anda tidak mungkin sendirian di sini.

6. Mini Pinnacles yang Unik di Gunung Api

Setelah melewati Jalur dari Kuala Litut sekitar 9 kilometer dan sebagian besar mengikuti aliran Sungai Melinau ke Camp 5 (135 mdpl) yang memiliki akomodasi sederhana tetapi memadai. Di sinilah semua pendaki menghabiskan malam sebelum pendakian.

Setelahnya Anda akan melewati dua jembatan gantung penting di jalur tersebut, hingga hari ketiga baru akan bertemu dengan pemandangan menakjubkan Mini Pinnacles di ketinggian 425 mdpl. Mini Pinnacles adalah tempat kecil yang indah yang sesuai dengan namanya, dengan pecahan batu yang menembus tanah.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |