11 Kuliner Khas Sumbawa Jarang Diketahui, Warisan Rasa dari Timur Indonesia

5 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta Sumbawa, salah satu pulau besar di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dikenal luas sebagai daerah penghasil kuda, susu kuda liar, serta panorama alam yang memukau. Namun, di balik pesona alamnya, Sumbawa juga menyimpan kekayaan kuliner tradisional yang jarang terekspos. Banyak pelancong yang hanya mengenal kuliner khas NTB secara umum, padahal Sumbawa memiliki deretan hidangan autentik yang unik dan penuh cita rasa.

Ketika berbicara tentang kuliner khas, biasanya yang terlintas adalah nama-nama populer seperti ayam taliwang atau sate rembiga dari Lombok. Padahal, jika berkunjung ke Sumbawa, ada banyak hidangan lokal yang berbeda karakter dan kental dengan budaya setempat. Bumbu khas, penggunaan bahan segar dari hasil bumi dan laut, serta cara pengolahan tradisional menjadikan kuliner Sumbawa sangat layak dicoba.

Dalam artikel ini, Liputan6.com menelusuri beragam kuliner khas Sumbawa jarang diketahui yang menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat setempat. Mulai dari hidangan berkuah segar hingga camilan manis tradisional, semua menghadirkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan, Minggu (14/9/2025).

1. Sepat

Sepat merupakan salah satu kuliner paling ikonik dari Sumbawa. Meski tampilannya sederhana, rasanya sangat khas. Kuahnya yang keruh terbuat dari campuran bumbu kasar seperti bawang, cabai rawit, dan asam dari belimbing wuluh. Sepat biasanya disajikan dengan lauk bakaran, mulai dari ikan, terong, hingga asam yang dibakar. Rasa segar, asam, pedas, dan gurih berpadu sempurna, menjadikannya hidangan favorit untuk disantap bersama nasi hangat.

2. Singang

Bagi pecinta olahan ikan, Singang wajib dicoba. Hidangan ini berupa sup ikan segar yang dimasak dengan bumbu kunyit, asam jawa, dan rempah lokal. Rasanya ringan tetapi penuh cita rasa, dengan perpaduan pedas dan asam yang seimbang. Singang mencerminkan gaya hidup masyarakat pesisir Sumbawa yang memanfaatkan hasil laut melimpah untuk menciptakan hidangan bergizi.

3. Palumara

Sekilas mirip dengan Singang, Palumara juga berbahan dasar ikan. Namun, cita rasanya lebih pedas dan pekat. Kuah kuningnya berasal dari kunyit, serai, cabai, dan rempah-rempah lain. Hidangan ini biasanya disantap saat cuaca dingin atau ketika tubuh memerlukan energi lebih. Sensasi hangat dan gurih dari Palumara membuatnya digemari banyak orang, terutama di daerah pesisir.

4. Rarit

Rarit adalah kuliner khas Sumbawa berbahan dasar daging sapi. Proses pengolahannya cukup unik, yaitu daging diiris tipis, dibumbui rempah, lalu dikeringkan sebelum disajikan. Sekilas mirip dengan empal, namun teksturnya lebih kering dan renyah. Rarit biasanya menjadi lauk utama dalam acara adat atau perayaan besar. Rasa gurih rempahnya sangat cocok dipadukan dengan nasi putih hangat.

5. Gecok

Gecok merupakan hidangan berbahan daging sapi yang digoreng lalu dimasak kembali dengan rempah. Rasanya segar sekaligus asam, menciptakan sensasi berbeda dari olahan daging pada umumnya. Gecok banyak ditemukan di wilayah pedalaman Sumbawa, dan biasanya disajikan pada acara kumpul keluarga atau hajatan.

6. Bubur Palopo

Jika di daerah lain bubur identik dengan beras dan santan, maka di Sumbawa ada Bubur Palopo yang unik. Bubur ini menggunakan susu kerbau sebagai pengganti santan, menghasilkan rasa gurih yang khas. Campuran gula merah serta rebusan terong kuning membuatnya semakin spesial. Bubur Palopo biasanya disantap sebagai hidangan manis penutup atau sajian khusus di acara adat.

7. Kelaq Lebui

Selain daging dan ikan, masyarakat Sumbawa juga gemar mengolah hasil pertanian. Salah satunya adalah kedelai hitam yang diolah menjadi Kelaq Lebui. Hidangan ini berupa sayur berkuah dengan rasa pedas dan asam yang khas. Kandungan protein nabati dari kedelai hitam menjadikannya bergizi sekaligus lezat.

8. Kelaq Sebei

Kelaq Sebei adalah sayur berkuah dengan bahan utama ikan tongkol, kacang panjang, dan terong. Rasanya pedas, asam, sekaligus gurih, mirip dengan sayur lodeh namun lebih kuat bumbu rempahnya. Hidangan ini mencerminkan kreativitas masyarakat dalam memadukan hasil laut dengan sayuran lokal.

9. Kelaq Batih

Hidangan ini berbahan dasar daun singkong muda dan biji buncis tua. Yang membuatnya unik adalah penggunaan bumbu ragi beleq, campuran rempah tradisional yang terdiri dari ketumbar, lengkuas, jahe, bawang, cengkeh, terasi, hingga merica. Rasa kompleks dari bumbu ini memberikan aroma khas yang jarang ditemukan pada masakan daerah lain.

10. Beberuk Terong

Meskipun lebih dikenal di Lombok, Beberuk Terong juga menjadi bagian dari kuliner Sumbawa. Hidangan ini berupa lalapan terong gelatik yang dicampur dengan kacang panjang dan tomat segar, lalu diberi sambal pedas. Rasanya segar, asam, dan pedas, sangat cocok menjadi pendamping lauk utama seperti ikan bakar atau ayam taliwang.

11. Manjareal

Bagi penyuka camilan manis, Manjareal wajib dicoba. Terbuat dari kacang tanah sangrai, gula, dan tepung beras, camilan ini memiliki tekstur renyah sekaligus manis gurih. Biasanya disantap bersama teh atau kopi sore hari. Manjareal juga sering dijadikan oleh-oleh khas Sumbawa karena tahan lama dan praktis dibawa.

FAQ Seputar Kuliner Sumbawa

1. Apa yang membedakan kuliner khas Sumbawa dengan Lombok?

Kuliner Sumbawa cenderung lebih segar, asam, dan memanfaatkan ikan serta hasil laut. Sementara Lombok lebih terkenal dengan olahan ayam dan sambal pedasnya.

2. Apakah kuliner khas Sumbawa jarang diketahui ini mudah ditemukan di restoran besar?

Tidak selalu. Banyak kuliner tradisional Sumbawa lebih mudah ditemukan di warung lokal atau acara adat masyarakat.

3. Apa hidangan khas Sumbawa yang paling direkomendasikan untuk wisatawan pertama kali?

Sepat dan Singang menjadi pilihan utama karena keduanya paling mencerminkan rasa autentik kuliner Sumbawa.

4. Adakah kuliner manis tradisional dari Sumbawa selain Manjareal?

Ya, salah satunya Bubur Palopo yang menggunakan susu kerbau dan gula merah sebagai bahan utama.

5. Di mana tempat terbaik menikmati kuliner khas Sumbawa?

Selain hotel, pengunjung sebaiknya mencoba warung lokal di pusat kota atau pasar tradisional agar bisa merasakan suasana makan bersama warga setempat.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |